DEAR DIARY.
Hari ini tanggal 20 Juli 2024, aku dan Antares berdiri di atas gedung serbaguna, tepatnya di puncak gedung. Pemandangan kota yang masih sibuk sangat indah di malam hari, sebenarnya ini masih pukul 19:27 maka dari itu keadaan kota masih ramai. Aku berdiri dengan tangan kananku yang menggenggam es krim pemberian Antares dan tubuh mungilku yang terbalut di dalam jaket kulit milik Antares karena aku keras kepala tidak mau membawa milikku sendiri saat disuruh bawa jaket atau cardigan olehnya. Dia memberikanku jaket miliknya dengan alasan agar tubuh kecilku tidak kedinginan, padahal dia sendiri hanya mengenakan jersey basket yang lengannya begitu pendek, aku lihat dia tidak kedinginan sama sekali, memang laki-laki yang kuat. Aku memakan es krim yang sedari tadi aku genggam, bad mood-ku ikut mencair bersamaan dengan es krim yang-ku makan, laki-laki di sebelahku tersenyum sambil terus memandang ke arahku, jujur saja aku sangat sulit untuk tidak salah tingkah. Aku sedikit mendorong wajah tampan laki-laki itu agar tida terus menerus memandangiku, laki-laki itu berkata bahwa aku begitu cantik sehingga ia tidak mampu mengalihkan pandangannya ke arah lain, bohong kataku. Ia hanya terkekeh kecil mendengarnya, tangannya bergerak merapihkan anak rambutku yang terbang terbawa angin malam, pergerakannya begitu lembut hingga aku terbuai. Antares selalu lembut entah itu dari tutur katanya ataupun perbuatannya, ya terkadang ia juga bisa kelepasan saat aku sudah kelewatan, tetapi dia tetap akan memberitahuku dengan lembut. Terimakasih atas perlakuanmu Antares, i am very comfortable being by your side.
Kaikala Zevany.