Matahari Akan Terbit

1 0 0
                                    

Jam berputar seolah memang tidak ada yang bisa menghentikannya. Setiap rasa akan berubah seiring jarum itu bergerak. Seperti indahnya langit orange yang perlahan tenggelam digantikan oleh gelap nya malam dengan semburat cahaya bulan. Indah itu masih sama hanya warna nya saja yang berubah. Seperti gula yang ada pada secangkir kopi, perlahan rasanya larut dengan seisi cangkir menciptakan rasa yang seimbang antara manis dan pahit.

Semua akan berubah seiring dengan berjalan nya waktu, namun seorang Arunika Niala berfikir seberat apapun ujian yang dibawa waktu masih bisa di hayalkan dengan kemudahan oleh nya.

.....

"lo mau ganti baju olahraga sekarang apa terakhiran?", tanya Niala pada gadis yang duduk disebelahnya

"Sekarang aja deh", ucap Vera lembut karna memang ia merupakan gadis yang tipe soft spoken, "Kalo kebelakangan nanti takut kelamaan"

"Belum pada ganti?", seru Shasa yang muncul dari pintu kelas di susul dengan Naya usai mengganti seragam pramuka nya dengan seragam olahraga

"Ini baru mau siap-siap", jawab Vera sambil mengeluarkan seragam olahraga nya dari dalam tas, "Ayo La buruan udah pada selesai tuh"

Berbeda dengan Vera yang terlihat agak panik takut anak-anak yang lain sudah berganti pakaian olahraga dan hanya dirinya dan teman sebangku nya saja yang belum, Niala justru terlihat santai karna ia berfikir kalaupun telat kan ada teman nya ini.

Vera berjalan keluar kelas lebih dulu, "La, gua tunggu luar ya", serunya setengah berteriak pada temannya yang masih menyusun seragam olahraga nya dari dalam tas yang setiap pergerakannya seperti di buat-buat selama mungkin

"Santai aja Ver, di kamar mandi masih ada yang lain kok", Ucap Naya yang sedikit menenangkan

Niala yang baru saja keluar kelas mendengar hal itu pun menyaut, "Tuh masih banyak yang belum kan? belakangan aja kita"

"Iya lu duluan ganti aja Ver, Ala mah biarin belakangan sendiri", sulut Naira yang mulai kebawa emosi dengan kelakuan Niala

Shasa dan Naya pun tertawa melihat ekspresi Niala yang terlihat nyeleneh menanggapi ucapan Naira

....

"Hari ini tema nya sepak bola", seru Bu Dian guru PJOK di tengah lingkaran anak IPS, "Karena kemarin sudah kita baca penjelasan nya maka hari ini praktek untuk mengoper bola dengan beberapa teknik, yaitu passing pendek, passing panjang dan passing jauh"

Di tengah penjelasan guru, Niala menyipitkan mata nya ke arah teras koridor lantai dua. Seorang anak laki-laki berdiri seperti sedang menonton anak-anak yang sedang berolahraga pagi ini.

Setiap hari rabu jam pertama adalah jadwal PJOK kelas IPS 1 yang dimana itu kelas Niala, hanya kelas IPS 1 dan tidak di barengi dengan kelas lain nya.

"Nanti kalian di bagi dua anak ya buat pengambilan nilai"

Bu Dian masih menjelaskan intruksi praktek tugas sementara Niala masih beradu tatapan dengan siswa itu. Iya, sedari tadi Niala menajamkan mata nya ke arah dia. Dan sial nya siswa itu berani membalas tatapan dengan wajah flat menyebalkan itu.

"Ayo berdiri, ibu panggil nama nya dua dua langsung membuat formasi berhadapan. Jangan lupa jaraknya berapa jengkal tuh kemarin"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 13 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu NialaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang