10. Egois

279 49 10
                                    

"kita harus selamatin buk Ningsih!" panik Noel

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"kita harus selamatin buk Ningsih!" panik Noel

"tapi jurang itu dalam banget, gimana caranya kita nyelamatin buk Ningsih?" Wain bergedik ngeri melihat dalamnya jurang tersebut.

"Ya pake akal lah!" sahut Zayyan

"kalian aja nyelamatin buk Ningsih gue males, nyawa gue lebih berharga dari apapun" ujar Wain

"Wain lo jangan egois dong" tegur Bagas

"Egois? kalo gue egois gue gak akan ikut kalian sampe sini!" balas Wain

"terserah lo Wain, gue cape ngomong sama orang yang keras kepala dan egois kayak lo" jenuh Bagas

"gue juga cape punya sodara yang nyusahin kayak lo!" Wain memilih pergi meninggalkan teman-temannya.

"hey bro come on, kalian jangan bertengkar dong" jenuh Angelo

"Wain" panggil Zayyan tapi Wain sama sekali tak menoleh, dia terus berjalan seorang diri.

Noel menghela nafas kasar "kenapa gini sih Arrgh!" kesalnya.

"yaudahlah biarin aja dia pergi, sekarang lebih baik kita mikirin cara nyelamatin Buk Ningsih dan Alex" ujar Bagas

"dan lo biarin sodara lo dalam bahaya, gas ini hutan! lo mau nasib sodara lo sama kayak buk Ningsih dan Alex?!" kesal Noel

Bagas menunduk merasa bersalah "maaf seharusnya gue gak kebawa emosi.. gue gak mau Wain dalam bahaya" lirih Bagas

"gini aja gue, Angelo dan Leo cari cara untuk nyelamatin buk Ningsih dan Noel, Davin pergi untuk cari keberadaan Alex sementara Gibran temenin lo untuk nyusul Wain" ucap Zayyan

"oke setuju" mereka dengan cepat langsung berpencar.

...

Alex terus memberontak pada rantai yang melilit tubuhnya. "Argh! gue harus bebas!" teriaknya

Tang! Tang!

Alex membelakkan matanya saat melihat psikopat sedang memukul besi panas menggunakan palu. Entah apa tujuan psikopat itu sebenarnya.

"psikopat sinting!" gerutu Alex

Setelah selesai memukul besi panas tersebut, psikopat itu mendekat ke arah Alex dengan tangan yang masih memegang besi panas.

"lo mau ngapain!" Bentak Alex

Psikopat itu tidak menjawab, ia langsung saja mendekatkan besi panas tersebut pada pipi Alex hingga melepuh.

"AKHHHH!!" Alex menjerit kesakitan, panas dan perih tercampur menjadi satu.

Psikopat tersebut bertepuk tangan, dia merasa senang melihat korbannya menjerit kesakitan. ahaha itu hiburan yang menarik baginya.

Alex menatap tajam ke arah psikopat tersebut, demi apapun Alex benar-benar dendam padanya. Mungkin jika Alex adalah manusia harimau, dia akan mencabik-cabik tubuh psikopat tersebut tanpa ampun.

Blood School [Zayyan xodiac]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang