°01-Plan°

292 31 3
                                    

Di gedung pencakar langit tepatnya di ruangan pribadi milik CEO, 2 pria dewasa dan 1 wanita masing-masing sibuk dengan kegiatan sendiri

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di gedung pencakar langit tepatnya di
ruangan pribadi milik CEO, 2 pria dewasa dan 1 wanita masing-masing sibuk dengan kegiatan sendiri.

Salah satu dari mereka mereka menunggu bosan sang Bos. Sudah sedari tadi ia melihat Bos-nya yang sibuk dengan dunianya sendiri.

" Jadi, ada apa Tuan memanggil kami? Jika hanya melihat Tuan bercumbu dengan berkas-berkas itu lebih baik saya pulang, membuang waktu saja"

Kata pria tersebut---Li Hai San atau lebih kerap disapa Kaizo.

CEO yang duduk dikursi kebesarannya belum bergeming, kakinya ia silangkan sembari jari-jarinya menari-nari di atas laptop. Pria itu masih terlihat tampan meski sudah berusia lima dekade.

Kaizo menahan geram melihat sang CEO yang masih diam dan lebih memilih sibuk dengan dokumennya. Wanita yang disamping Kaizo menenangkannya dan sedikit membuat Kaizo lebih tenang.

" President, mohon maaf sebelumnya, Kira-kira ada keperluan apa memanggil saya? " tanya wanita tersebut--- Kirana, sekretaris kepercayaan Amato.

Amato meregangkan ototnya dan menyenderkan tubuhnya, memejamkan mata sambil berpikir keputusannya yang dia renungkan semalam.

"Besok saya kembali ke Swiss dan akan menetap disana untuk beberapa hari"

Kaizo mengerutkan alis dalam. 'Lalu apa urusannya denganku, aneh nih om-om pedofil'

" Selama saya di Swiss, saya menitipkan anak-anak saya ke kamu " ujar Amato santai menunjuk Kaizo.

Brak

Kaizo berdiri dan refleks memukul meja, matanya melotot tidak terima.

" Saya keberatan. Emang saya tempat penitipan anak? Kenapa tidak Tuan titipkan ke panti asu--" Belum selesai Kaizo bicara, sebuah kertas gulungan sudah menyumpal mulutnya.

" Bicara saya pecat kamu"

Kirana memandang Kaizo kasihan.

Amato memegang dagu, matanya seakan menginstruksi agar Kaizo kembali duduk.

Kaizo mengerti arti tatapan itu segera menundukkan tubuhnya sebelum kembali mendudukkan bokongnya.

" Halilintar akan menjadi direktur sementara menggantikan saya selama saya di Swiss... Do you get it now?"

Kaizo menggelengkan kepala. Maklum otaknya gak konek.

" Dasar otak udang"

" Bisa president terangkan secara rinci, agar saya juga mengerti " Kirana berkata pelan agar tidak menyinggung CEO ini. Sebenarnya didalam lubuk hatinya sudah memaki.

" Sama aja kalian berdua, kenapa tidak kawin?"

Kaizo dan Kirana saling melirik seakan mengerti pikiran satu sama lain. 'Sabar' batin keduanya.

TheF13 [BoBoiBoy Siblings]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang