Sunoo itu nggak terbiasa duduk depan TV nggak ngelakuin apapun saat weekend. Sejak dia kerja sama Heeseung yang namanya weekend itu nggak pernah ada dalam jadwal hariannya karena sudah pasti sama Heeseung ada aja perintahnya. Susah banget yang namanya nyari hari libur. Dan sekarang, duduk lagi di depan layar TV itu rasanya aneh banget. Kayak ada yang salah. Bukan seperti jadwal hidup hariannya.
Sunoo bolak balik lihat layar hapenya, berharap ada satu pesan masuk yang suruh dia ngelakuin kerjaan. Mungkin chat klien yang minta follow up kerjaan atau chat-nya Jay yang mendadak ngajak dia meeting urgent, atau mungkin Heeseung yang mendadak rewel minta ditemenin di rumah sakit biar bisa perintah Sunoo ini itu. Nyatanya nggak ada notif apapun masuk ke hapenya. Hanya beberapa kali notif update instagram Sunghoon yang sengaja dia pasang biar kalo Sunghoon update sosmednya dia bisa langsung komen.
Nah itu lagi, Sunghoon. Sudah banyak komen yang dia tinggalkan pada sosmed Sunghoon tapi nggak ada satupun respon yang dia terima. Setiap pesan basa basinya yang nanyain kabar Sunghoon, juga dibalah dengan singkat. Kadang kalo ditelpon yang angkat malah managernya. Kesannya kayak super sibuk banget, atau memang hanya alasan Sunghoon untuk menghindari dia.
Tanpa Sunoo sadari helaan muncul dari sela-sela bibirnya. Setelah keresahannya menunggu Heeseung sadar, sekarang muncul keresahan lainnya. Tentang Sunghoon yang mungkin akan benar-benar meninggalkannya dia sekarang. Ya logika aja deh, siapa juga yang nggak marah dikasih status menggantung seperti itu. Harusnya ketika pertengkaran mereka malam itu, Sunoo cukup minta maaf aja. Cukup !! Nggak usah ngide ngelempar kalimat kosong yang dia tau nggak akan pernah bisa dia penuhi. Dan sekarang yang tersisa cuma penyesalan Sunoo.
Kalo minta maaf lagi masih mau dimaafin nggak ?
"Kak, lo nonton TV apa TV yang nontonin lo ?"
Sunoo tersadar dari lamunannya. Eunchae sudah duduk disebelahnya, mengambil remote TV dan mencari acara kesukaannya. Sunoo tak menjawab pertanyaan sekilas Eunchae itu. Matanya dia fokuskan ke TV lagi, melihat chanel TV berganti-ganti sampai Eunchae berhenti pada sebuah iklan brand perhiasan.
"Eh itu Kak Sunghoon kak. Lihat, lihat."
Sudah pasti Sunoo melihatnya tanpa perlu Eunchae minta. Tubuhnya dia tegakkan, sedikit maju condong ke depan untuk memastikan kalau dia nggak salah lihat. Sunghoon tidak sendiri disana, ada orang lain juga jadi partnernya yang dia sangat kenal. Itu Jake. Orang yang dia kenal sebagai sales marketing langganan Heeseung, kini ada dilayar TV nya menjadi model brand perhiasan yang cukup terkenal di Korea. Sejak kapan Jake jadi model ? Itu yang pertama terlintas di kepala Sunoo.
"Itu yang sebelahnya cakep juga kak. Konsepnya couple banget dah. Lucu." komen Eunchae semangat banget.
"Nggak lucu !" jawab Sunoo spontan.
Eunchae menoleh melihat kakaknya yang mendadak cemberut itu. "Dih aneh."
Sunoo tak lanjut menonton, dia balik ke kamarnya. Raut wajahnya yang sudah berubah kesal itu membuat Eunchae menahan dirinya untuk nggak bertanya lebih lanjut. Dia biarkan kakaknya masuk ke kamar.
"Cemburu tuh pasti."
Sunoo merasa seperti Sunghoon sudah membohongi dia. Kenapa nggak cerita kalo ada kerjasama dengan Jake padahal Sunoo selalu cerita semua-semua orang yang dia temui di hidupnya, termasuk tentang Jake ini. Nggak pernah dia merasa menyembunyikan siapapun dari Sunghoon. Tentang Jungwon dan Zuha, dia ceritakan. Tentang Jay dan Jake pun dia ceritakan. Semua jalan hidupnya ketemu siapa-siapa, selalu Sunoo ceritakan ke Sunghoon karena dia sepercaya itu dengan Sunghoon. Makanya setelah melihat iklan mereka berdua, Sunoo langsung merasa terkhianati banget. Nggak mungkin kan project sampai masuk TV begini dilakukan dadakan. Nggak mungkin banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Boss and Mr. Secretary | Heesun/Heenoo
Fiksi Penggemar"Seung, kapan nikah ?" "Seung, mama diundang nikahan anak temen mama, kita kapan ngundang ?" "Kamu udah mau 30 tahun lho Seung, mama jodohin mau ? Biar cepet nikah ?" "Seung, ulang tahun kamu bulan depan mama minta kado mantu ya ?" "Seung, nikah yuk...