Happy reading!
Dari lubuk hati terdalam, sebenarnya m/n ragu akan orientasi seksual nya. Iya, selama ia menjadi rekan jonggun, jantung nya tak pernah bekerja dengan baik. Maksudnya, selalu berdebar-debar tanpa henti. Tak jarang juga ia keringat dingin dan gemetar saat bersebelahan dengan pria yang dimaksud, apa dia trauma? Tapi.. Gak mungkin!
Baiklah, kita abaikan saja hal itu. Pemuda tampan yang sedari tadi kita bicarakan, dia sedang makan siang di cafe daerah Gangnam. Semenjak kehadiran m/n di sana, dia tak pernah merasakan ada hawa hawa anggota 4 men crew. Paling tidak allied akan terlihat, tapi nihil. Mereka semua hilang tanpa jejak, terakhir kali bertemu saja sudah terhitung lebih dari seminggu. Itu juga saat pertama kali m/n berjumpa dengan jonggun, setelah itu mereka menghilang bagai tak pernah muncul di bumi.
"Mereka ilang kali ya?" Gumam nya, m/n memasukkan sesendok nasi ke dalam mulut nya. Pemuda itu melamun, tanpa sadar jonggun memerhatikan nya.
"Mereka? Hilang? Siapa?" Tanya jonggun bertubi-tubi, m/n langsung kembali ke kenyataan. Ia terkekeh canggung.
"Maksudku, boneka tidur leo. Mereka menghilang saat di cuci." Lancar sekali, m/n mengatakan tanpa ragu. Jonggun percaya, ia hanya mengangguk sebagai jawaban dan kembali menikmati pancake yang ia pesan.
Tanpa jonggun sadari, partner yang kini berada di hadapannya sedang berusaha menahan rasa gugup yang terus menerus menusuk dirinya. Gelisah, panas, dan jarinya bergetar pelan.
~
"Sudah semua?" Ujar pemuda itu, dia duduk di kursi kemudi dan memasangkan seat belt pada jonggun. Pria yang di tanyai mengangguk saja, dia sedikit kelelahan karena mencari bahan makanan yang di inginkan untuk memasak kimchi.
"Pilihan yang tepat untuk ku mengemudi." Monolog m/n, setelah memasangkan seat belt jonggun dirinya pun memasang seat belt yang ada di kursi kemudi. Di pastikan sudah terpasang sempurna, mobil dinyalakan.
"Yosh, ayo kita kembali ke kantor." Pemuda itu mengendarai mobil dengan kecepatan sedang. Tampak jelas raut wajah nya bahagia, menjadi partner jonggun tidak buruk juga. Walaupun selalu gelisah, tapi perasaan senang dan bahagia selalu hadir di hatinya.
Perjalanan berjalan lancar, tenang dan nyaman. M/n mengemudi sembari menikmati lagu yang di putar dari radio mobil, berkat hal itu dia bisa melupakan rasa gugup yang terus melanda. Berbeda dengan jonggun yang memainkan game mobile di ponsel nya.
o0o
"Jonggun, wajah mu pucat." Ujar nya, m/n mendekat diri ke arah jonggun itu. Jonggun tampak lemas, walaupun belakangan ini mereka bekerja di dalam kantor tanpa bertarung, yang nama nya manusia pasti bisa sakit kapan saja.
Mengabaikan jantung nya yang terus berdegup kencang, m/n memberanikan diri menempelkan tangan nya ke dahi jonggun.
"Hangat.."
M/n berjalan keluar ruangan, pemuda itu berlari kecil menuju tangga untuk turun ke ruang rawat. Di kantor memang di sediakan semacam UKS kecil, tersedia obat batuk, flu, demam, dan lain-lain.
Sesampainya di UKS, m/n memilah obat pereda panas dan tak lupa pil ajaib yang bisa menghilangkan rasa pusing~
"Ini saja."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗟ee x 𝗣ark.「Edisi Jonggun boti」
FanfictionSeme ngerebutin uke? halah udah biasa, gimana jadi nya uke ngerebutin seme di saat panas nya perlombaan merebutkan kertas merah Choi Dongsoo