BAGIAN 5

169K 5.2K 43
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo...

----------------------------------------

Meeting yang seharusnya menjadi ajang untuk berkonsentrasi dan juga fokus sepertinya tidak berlaku untuk Aditya Gautama. Sebab, laki-laki itu kini malah asyik dengan lamunannya sendiri. Bahkan, seseorang yang sedari tadi berbicara di hadapannya dengan memberikan penjelasan mengenai proyek pembangunan hotel baru mereka tidak dia dengarkan. Dia malah asyik membayangkan kegiatan panasnya bersama Agatha. Kegiatan panasnya bersama Agatha benar-benar membuatnya selalu teringat. Bayangan tubuh sexy Agatha yang polos sungguh membuatnya candu. Desahan dan racauan Agatha karena tumbukannya terdengar begitu merdu di telinganya. Sial, membayangkannya saja sudah membuat sesuatu di bawahnya terbangun.

"Pak Aditya?"

Bisikan dari sekretarisnya membuat Aditya tersentak. Dia menatap laki-laki yang berada di sampingnya dengan tajam.

"P-pak Aditya, mereka menunggu pendapat bapak mengenai pembangunan hotel Gautama yang baru" Andre, sekretaris yang sudah bekerja selama tujuh tahun dengan Aditya masih saja terlihat takut ketika melihat tatapan yang di layangkan oleh bos nya.

"Atur ulang meeting ini. Saya harus pergi sekarang" setelah mengatakan itu, Aditya langsung pergi meninggalkan ruang meeting. Beberapa orang yang masih ada di ruang meeting hanya bisa menghela nafas mereka panjang. Mereka tidak berbuat apa-apa selain menuruti perintah atasan mereka.

*****

"Gimana skripsi lo?" tanya Calvin yang berjalan bersisian di samping Agatha.

"Udah beres. Dan gue juga barusan udah daftar di jurusan. Lo gimana?" Agatha sedikit lega karena masalah skripsinya hampir selesai. Dia tinggal menunggu sidang dan setelah itu dia bebas.

"Gue juga udah. Malahan gue udah daftar kemarin" cengir Calvin.

Agatha mendelik. "Terus ngapain lo ada di kampus sekarang, bego?"

"Dari pada gue bosen di rumah, lebih baik gue bergaul ke kampus ya kan? Mau pacaran sama Stefani, dia lagi quality time sama sahabat-sahabatnya. Kalau gue ganggu bisa-bisa gue gak dapat jatah lagi" jelas Calvin jujur.

"Dasar otak selangkangan" cibir Agatha.

"Lo juga sama. Otak lo kalau sama om Adit juga gak jauh-jauh dari selangkangan" balas Calvin dengan cibiran.

"Salahin aja om lo yang bikin gue tergoda terus" sungut Agatha.

"Lo nya aja anjing yang sangean, pakai nyalah-nyalahin om gue" ledek Calvin.

"Om lo juga sangean parah kalau sama gue. Apalagi semenjak gue sama dia naked naked an, om lo selalu aja pengen dekat-dekat sama gue, bahkan doi selalu aja melukin gue. Mana kalau meluk tangannya gak bisa diam" ceplos Agatha.

"Anjir! Seriusan? Wah, om gue kayanya udah ketularan sange dari lo. Emang pengaruh buruk lo buat om gue" cela Calvin.

"Om lo tuh yang pengaruh buruk buat gue. Bawaannya ngajakin maksiat terus" sungut Agatha.

"Tapi, lo suka kan?" cibir Calvin.

Agatha sengaja memasang wajah malunya di hadapan Calvin. Dia ingin mengisengi sahabatnya itu. "Suka banget lah. Apalagi kalau doi lagi mode pengen makan gue, beh damage  nya gak tahan."

PAMAN SAHABATKU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang