BAGIAN 6

154K 5.1K 42
                                    

Selamat membaca...
Sorry kalo ada typo....

------------------------------------

Ucapan Agatha seratus persen benar. Aditya tidak memberi ampun kepada dirinya. Bahkan, tanpa lelah lelaki itu terus saja menggempur Agatha habis-habisan. Kini, Agatha terbaring lemas dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya dengan memeluk tubuh Aditya yang sama polosnya di sampingnya.

"Saya tadi terus mengeluarkannya di dalam, sweety."

Agatha tau, bahkan dia merasakannya ketika laki-laki itu mengeluarkan cairannya di dalam tubuhnya. "Lalu, kenapa?"

"Ada kemungkinan jika kamu hamil. Dan saya tidak keberatan sama sekali jika seandainya kamu hamil anak saya. Saat itu terjadi, minta pertanggung jawaban kepada saya. Mengerti, sweety?"

Agatha mengangguk. Kemungkinan itu memang bisa saja terjadi. Dan dia tidak keberatan.

"Skripsi kamu bagaimana?" Aditya mengelus punggung polos Agatha dengan tangannya.

"Aku udah daftar buat sidang. Paling nunggu beberapa hari sampai jadwal sidang aku keluar. Kenapa?" kapan lagi Agatha bisa melihat wajah Aditya dari jarak yang sangat dekat seperti ini. Rasanya benar-benar seperti mimpi.

"Kamu mau hadiah apa dari saya?" tanya Aditya.

"Gak mau hadiah apa-apa. Lagian aku juga udah punya semua" bukan bermaksud sombong, apa yang di ucapkan Agatha memang benar. Karena dia anak tunggal atau anak satu-satunya, mommy nya terus memanjakannya dengan segala hal. Dan itu tidak membuatnya kekurangan hal dalam segi kasih sayang juga materi.

"Pikirkan satu keinginan yang kamu mau" ucap Aditya.

Agatha berpikir. Dia tidak menginginkan apa-apa sebenarnya. Tapi, jika lelaki itu memaksa, dia tau apa yang dia inginkan. "Apapun kan?"

Aditya mengangguk. "Apapun. Bebas."

"Makan malam romantis di pinggir pantai, gimana?" Iya, Agatha menginginkan hal itu. Kapan lagi dia bisa mewujudkan impiannya bersama dengan lelaki yang dia sukai.

"Deal. Permintaan di terima" Aditya tersenyum dan membawa Agatha ke dalam pelukannya. Sekarang, dia begitu candu akan aroma dari perempuan yang ada dalam pelukannya ini. Lihat saja, dia tidak akan melepaskan Agatha bagaimana pun caranya.

*****

Satu bulan kemudian....

Agatha saat ini begitu bahagia, sebab sekarang dia telah lulus kuliah. Untungnya jadwal sidangnya saat itu keluar cepat dan proses sidangnya berjalan lancar sehingga dia bisa langsung mendaftarkan wisudanya yang benar-benar mepet karena saat itu tinggal dua hari lagi pendaftaran wisuda akan di tutup. Agatha tidak ingin berlama-lama bertahan. Saat tau jadwal wisuda ada di bulan depan, Agatha langsung cepat-cepat mengurus pendaftarannya. Untungnya saat itu dia sempat berhasil mendaftar dan ya, dia lulus.

Sebenarnya bukan hanya Agatha saja yang berbahagia, Calvin sahabatnya juga ikut berbahagia. Sebab, lelaki itu juga wisuda pada hari ini.

"Akhirnya gue bebas dari kampus sialan ini" ucap Calvin senang.

Agatha tersenyum dan memeluk tubuh sahabatnya. "Selamat ya, Vin. Gue seneng deh kita bisa bareng-bareng lulus kaya gini."

PAMAN SAHABATKU || ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang