ARUNIKA 」
"Shaniiiii" suara cempreng itu memanggil, mengundang lirikan mata gadis rambut abu-abu yang tengah menimang air disumur.
"Eh, kenapa Mesha?" Shani menoleh kearah Mesha.
"Kakak pembina sudah suruh kita kumpul!!. Kalau telat ga dapat makan besok pagi!" Mesha segera menarik tangan Shani. Lalu menggenggamnya erat sembari berlari sekencang mungkin.
Tapi, karena Shani tidak bisa menyaingi kecepatan lari Mesha. Akhirnya ia berujung jatuh dan terseret Mesha selama perjalanan balik menuju camp. Beberapa kali tanah dan kerikil masuk kedalam mulutnya. Haduh, Sebentar lagi diare bocah ini-
"KITA SAMPAI! E-EH!! SHANI KAMU KENAPA?!" Ekspresi antusias Mesha seketika berubah menjadi ekspresi terkejut. Lantaran, kondisi Shani yang tampak sangat berantakan. Rambutnya kotor dan banyak dedaunan kering yang menempel, begitu pula dengan wajahnya.
"A- aku... gapapa..." Nampaknya, sehabis perjalanan tadi, otak Shani terguncang amat dashyat. Alhasil, kepalanya pusing dan super lemot.
"Aduh, maaf yaa!!" Meisha segera membantu Shani untuk berdiri. Sekaligus membersihkan beberapa debu dan benda lain yang menempel pada Shani.
"SEMUA HARAP KUMPUL!!" Suara dengan nada tinggi milik pembina acara terdengar. Seruan untuk segera kembali berkumpul.
"Shani ayo, pembina udah pake nada tinggi tuh" Kembali lagi tangan Shani ditarik oleh Meisha, untung kali ini Shani tidak jatuh.
Lalu kembali lah mereka berkumpul dengan yang lain. Para peserta kemah duduk mengelilingi api unggun. Sedang, pembina mulai memberikan instruksi.
"Baiklah anak-anak. Di acara kemah ini. Kita akan mencapai acara puncak yaitu, Jurit malam, sekaligus pengambilan nilai tkk Pengamat dan pencari. Kalian semua, carilah satu pasangan kalian. Lalu, ambil kertas dari panitia. Kertas itu berisi misi yang harus kalian kerjakan. Karena ini sudah tengah malam. Kalian harus menjaga diri kalian baik-baik. Silahkan ambil senter yang sudah kalian bawa masing-masing sebagai alat bantu. Jika terjadi sesuatu, segera melapor. APAKAH KALIAN PAHAM?" Pembina menjelaskan peraturan. Nada bicaranya meninggi saat bertanya.
"SIAP PAHAM!" Kami semua berseru bersamaan.
"CEPAT CARI PASANGAN KALIAN, DAN SELESAIKAN MISI INI SECEPATNYA!"
Pembina bicara dengan galaknya. Tepat setelah perintah itu diserukan. Kami semua sontak bubar dari barisan dan mulai mencari pasangan satu sama lain.
"Meishaaa! Mau jadi pasanganku gaa??" Shani berujar pada Meisha.
"Wahh, boleh banget. Kebetulan aku juga belum punya pasangan!" Meisha menjawab antusias.
Tengah malam. Bintang dan bulan bersinar menghiasi cakrawala. Suasana senyap dipudarkan oleh bunyi peluit tanda acara Jurit malam sudah dimulai.
Shani sudah bersiap dengan senter juga beberapa alat p3k di tas nya, bersiap jika nanti ada yang terluka. Meisha juga sudah bersiap.
Lalu, mereka mengambil selembaran kertas dimeja Panitia. Dengan segenap do'a, mereka memulai misi mereka.
----[FIRST]
"Bisa bercerita, tanpa bersuara. Kecil namun punya ribuan isi. Digunakan oleh raja maupun rakyat biasa. Benda apakah ia?"
Itulah isi dari kertas yang diberikan panitia.
"HAHH?? ITU APAAN??" Shani hanya bisa garuk-garuk kepala saking bingungnya.
"Kalau bendanya kecil, pasti sulit nih dicarinya" Meisha juga ikut garuk-garuk kepala. Misi pertama saja mereka sudah kebingungan, bagaimana dengan misi selanjutnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
ARUNIKA
Mystery / ThrillerCOLLAB @MEbuster sedikit horor dan gore moga suka Sedikit kenalan yaa :) Jadi, Shani dan Meisha itu anak remaja usia sekitar 15 tahun. Mereka sebenarnya sudah berkawan baik sejak awal masuk sekolah, tapi aku SANGAT AMAT LUPA bilang kalau mereka itu...