Alec melangkahkan kakinya menuju sebuah ruang bawah tanah yang berada di kastil terbengkalai yang sangat jauh dari pemukiman. Ia berjalan masuk ke ruang bawah tanah, Alec melihat Demetri yang sedang menyatukan lengan Felix.
"Bagaimana itu bisa terjadi?."
Alec menatap Datar pada Demetri dan Felix.
"Felix penasaran dan ingin sedikit bermain dan inilah yang ia dapatkan."
Felix menggerakan tangannya dan berdiri.
"Well it's worth it aku tak menyangka dia sekuat itu, kami sudah menambah rantainya."
Felix tersentak ketika ia terhempas jauh membentur dinding.
"Sekali lagi aku melihatmu menyentuhnya aku sendiri yang akan membuatmu kehilangan kedua tanganmu."
Alec masuk ke dalam ruangan yang sangat gelap itu, tatapannya melembut melihat Sofia yang berdiri sambil menatap bulan di jendela kecil yang berada di dalam sel penjara bawah tanah itu. Cahaya bulan yang menyorot wajahnya terlihat sangat cantik. Meski sekarang tatapan matanya kosong Alec tak bisa mengelak bahwa Sofia masihlah cantik.
"Aku membawakanmu darah rusa, sudah 4 hari kau tak mengkonsumsi apapun."
Sofia menatap Alex dan dengan cepat ia berusaha mencabiknya namun rantai yang mengikat tangan kaki bahkan pinggangnya membuat pergerakannya terbatas. Itu juga karena Alec membuat pergerakannya tak secepat dan sekuat biasanya.
Sofia menatap Alec penuh dengan dendam dan kebencian yang mendalam. Matanya yang biasa berwarna keemasan kini berwarna hitam pekat.
"Aku akan menghancurkanmu aku akan menghancurkan kalian semua dengan tanganku."
Alec hanya menatap datar Sofia tanpa merespon apapun. Ia menaruh gelas berisi darah hewan dan berjalan keluar dari sel penjara itu. Ketika ia menutup pintu dan menggemboknya ia bisa mendengar Sofia yang meraung dan menangis.
Alec berjalan keluar dari kastil menghampiri Jane sang kembaran yang sedang asik membakar beberapa manusia bekas perjamuan mereka tadi.
"How foolish you are Brother, bahkan ketika Edward sudah mati kau tetap tak bisa mendapatkan hatinya."
"Shut up Jane, kau fikir semua ini karena siapa?."
"Itu adalah kesempatan emas kita untuk membunuh Edward. Kau harus benar-benar melatih Sofia agar ia bisa menurut. Kita harus segera kembali ke Voltera. Raja-raja kita menanti kehadiran kita dan member baru."
"Hanya butuh waktu, semua akan berjalan seperti yang kita rencanakan."
Jane tersenyum dan terus menatap kobaran api di depan mereka.
2 Minggu berlalu dan penderitaan Sofia tak berujung. Hari ini ia kembali di tekan oleh kekuatan Alec, hanya kekuatannya yang bisa membuatnya tak berdaya.
Meski pikirannya tak bisa di tembus, namun tidak dengan tubuhnya. Karena kekuatan Alec kini ia seperti boneka. Mereka berjalan di gelapnya malam dengan Sofia yang berusaha menolak pergerakan tubuhnya namun sia-sia.
Kesedihan dan kehancuran mentalnya membuat Alec berhasil menguasai tubuhnya. Kini ia tak bisa berbicara maupun berekspresi, tubuhnya tidak lagi terkendali.
Bayang-bayang bagaimana Edward di bakar selalu menghantuinya.Mereka sampai di Voltera, Jane menggantikan baju dress miliknya yang sudah kotor menjadi Dress hitam dan ia sangat membencinya. Mereka memasuki ruang takhta ia bisa melihat banyaknya mayat bergeletakan di lantai.
Jika bisa ia ingin menutup matanya, 3 orang pria duduk di singgasana mereka. Tentu saja Sofia bisa tau dengan sekali lihat mereka adalah 3 raja Aro, Caius dan Marcus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Why The Female Lead Is Me ✔️
Hayran KurguAku yang hampir tenggelam sewaktu kecil selamat dan mengingat kehidupanku sebelumnya. setelah aku pindah aku sadar bahwa dunia ini sama seperti novel yang saat itu di sukai oleh banyak orang. Aku menantikan banyak hal yang akan terjadi antara pemer...