TDH - 31

34K 970 13
                                    

Nih yang minta double up!!
Mana agak banyakan dikit 😌😌

Pokoknya kalian harus bangga sama aku sih 😍😍

Follow loh! Awas aja sampe gak follow, ini aku sudah berusaha buat menuhin keinginan kalian tau 🥺🥺🥺


.
.
.
.
.
.


Zanna tidak bohong jika dia harus mengerjakan tugas kelompok yang akan di kumpulkan besok. Tugasnya sudah harus dipresentasikan besok hari. Makanya sekarang Zanna dan teman satu kelompoknya benar-benar mengebut untuk menyelesaikan tugas.

Satu kelompok terdiri dari lima orang. Dan Zanna satu kelompok dengan Bella, Gio, Adam, Indira, dan Keysa. Sementara Shea misah sendiri. Kelompoknya dipilihkan oleh dosen. Makanya mereka terpisah seperti ini.

Mereka mengerjakan tugas di caffe dekat dengan kampus. Dan sekarang tugasnya sudah selesai. Mereka mengerjakannya dari siang hingga saat ini sudah pukul lima sore. Memang tugasnya sesusah itu sehingga membuat mereka memakan waktu yang cukup banyak.

Satu persatu dari mereka pun meninggalkan Caffe. Sehingga kini tersisa Zanna dan Gio saja.

Mengingat pertengkarannya dengan Algrarez pagi tadi, itu membuat dirinya jadi malas pulang. Tentu saja masih marah dan tidak mau melihat cowok itu.

Tadinya Zanna ingin bersinggah disini dalam waktu yang lebih lama. Tapi, Gio mengajaknya pergi ke suatu tempat. Tentu saja Zanna mau. Daripada dia harus pulang, lebih baik menerima tawaran Gio yang katanya ingin sekali mengajaknya ke suatu tempat yang indah.

Tidak butuh waktu lama tentunya, mereka berdua sampai di danau. Zanna turun dari motor Gio, dan disusul oleh cowok itu. Jadi, ternyata Gio ingin mengajaknya kemari. Ke sebuah danau yang memang punya pemandangan indah. Di pinggir danau ada perahu kecil, dia yakin sekali pasti ada beberapa orang yang datang kemari.

"Gimana? Suka, gak?" Tanya Gio menatap wajah cantik Zanna yang sekarang tidak berhenti berdecak kagum.

Zanna mengangguk cepat, tanda bahwa gadis itu sangat menyukainya. Ini pertama kalinya Zanna mengetahui kalau disini ada danau yang memang sangat indah.

Gio tersenyum tipis, cowok tinggi itu juga merasa senang Zanna puas dengan pemandangan danau ini. Lalu, perlahan, tangan Gio meraih tangan Zanna untuk mengajaknya lebih dekat dengan danau itu. Persis di pinggir danau juga ada kursi. Gio membawa Zanna untuk duduk disana.

"Makasih ya, Yo. Lo udah ngajak gue kesini." Setidaknya tempat ini membuat Zanna tenang. Dan melupakan masalahnya dengan Algrarez walaupun hanya sejenak.

Gio mengangguk pelan. "Gue biasa dateng kesini kalo ada masalah. Dan gak tau kenapa, danau ini kaya punya magnet tersendiri buat gue. Setiap kali dateng kesini, gue merasa tenang." Gio sering datang kesini saat sedang ada masalah, dan hal itu mampu membuat dirinya jadi lebih tenang. Maka dari itu, hal ini bukan suatu hal yang sulit untuk Gio mengajak Zanna kemari.

Zanna diam sejenak. Memang apa yang diucapkan oleh Gio itu benar. Buktinya sekarang Zanna merasa dirinya lebih tenang dari sebelumnya. Dan itu karena danau ini adalah tempat yang sepi dan tenang. Mungkin hal itu yang menyebabkan Zanna ikut merasa tenang seperti tempat ini tentunya.

"Gue bakal diem disini, nemenin lo. Seenggaknya kita bakal balik setelah perasaan lo udah mendingan." Gio cukup peka untuk ukuran pria sepertinya. Buktinya sejak tadi Zanna memang menampilkan wajah murungnya, terlebih wajahnya sembab seperti habis menangis.

"Makasih," ucap Zanna membuat Gio hanya tersenyum tipis.

******

"Yo, ini dimana?" Tanya Zanna beberapa kali mencoba untuk mengenao tempat ini.

ALGRAREZ || The Devil HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang