Happy Reading Gayss
"Aku kira tidak ada yang lebih indah dari senja, ternyata lebih indah senyuman Pak Ir.Soekarno dan Pak Muhammad Hatta yang berjejer manis di dompet."
_Elss
"Byy kuy ngepantai," ajak Vera antusias.
"Kuy lahh. Kebetulan gue juga lagi libur sholat jadi gak ribet sholat magribnya," setuju Eby.
"Wihh kita barengan lagi," celetuk Vera girang.
"Pantesan lo bad mood terus," jawab Eby singkat.
"Gue kangen Mochi, besok anterin gue pulang bentar ya." Ucap Vera mengalihkan pembicaraan.
"Kenapa gak lo bawa kesini? Bisa sakit dia ditinggal emaknya," tanya Eby kepo, pasalnya dua mahluk itu biasanya tidak bisa berpisah.
"Dilarang sama bunda. Katanya nanti ngerepotin," jawab Vera cengengesan.
"Kek sama siapa aja lo Ikan lele," cetus Eby menabok pundak sahabatnya.
"Gue bukannya gak enak sama lo tapi gue takut bunda ngamuk," jawab Vera.
"Bunda juga bisa marah?" tanya Eby.
"Iyalah woy. Bunda juga manusia, kalau marah nyeremin banget tau." Ucap Vera dengan menggebu-gebu.
~ ~ ~
"Rela relakanlah
Yang bukan untukmu bukanlah untukmu
Tenang tenangkanlah
Yang harus terjadi pastilah terjadi" teriak Vera menyanyikan lagu ciptaan Ghea Indrawari yang berjudul TERAMINI.
"Ikan lele diem gak lo! Capek gue denger lo nyanyi itu-itu mulu, mana suara lo kayak tikus kejepit. Apa yang mau lo relain? Orang lo terakhir putus sama tali pusar," amuk Eby melempar pasir kearah Vera yang berdiri didepannya.
Keduanya telah sampai di pantai. Tapi lagi-lagi Vera menyanyikan lagu itu lagi yang sudah dua hari terakhir ia nyanyikan setiap saat. Bagaimana Eby tidak kesal, pasalnya Vera hanya mengulang empat kalimat itu saja terus menerus.
"Bilang aja lo sirik sama suara cetar membahana punya gue," ucap Vera berbalik menghadap Eby.
"Enggak yah. Yang ada gue bisa gila denger suara lo," jawab Eby memutar bola matanya malas.
"Pantai itu emang tempatnya buat galau-galau. Yang gak pernah galau gak diajak," cetus Vera berlari menuju ombak.
"Ikan lele jangan lupa lo gak bisa berenang," teriak Eby panik melihat tingkah laku gadis pecinta matcha itu.
"Kalau dia kelelep gue liatian aja sumpah! Siapa suruh ngeyel jadi lele, udah tau gue cuman bisa berenang gaya batu malah bertingkah." Monolog Eby kesal.
"Lily ayo kita main air, kapan lagi main di pantai." Ajak bocah perempuan itu menggoyang tangan bocah bernama Lily.
"Enggak mau. Aku mau jalan-jalan kesana aja," jawab Lily menunjuk arah lain.
"Yaudah nanti aku kasih tau bunda," pasrah gadis berkuncir kuda itu berlari menuju istana pasir yang ia bangun di pinggir pantai.
Gadis bernama Lily itu berjalan pelan dan mendapati seseorang yang tengah duduk sendiri tak jauh dari tempatnya duduk tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Debby Rasella Molla {HIATUS}
Fiksi RemajaDebby Rasella Molla. Nama yang indah, tapi tidak dengan perjalanan hidup masa kecilnya yang penuh luka dan rahasia. Memiliki keluarga yang utuh tapi tidak pernah merasakan kehangatan keluarga. Hidupnya dikelilingi oleh harta yang berlimpah tapi sang...