bab 4

27 12 3
                                    

Jika dengan melupakanmu dapat membuat sahabat ku bahagia, maka aku akan melakukannya
-Liona

***

Pagi-pagi sekali ona sudah sampai di sekolahannya, karena dia mendapat jadwal piket hari ini

"Sepi banget dah.... eh tapi emang masih pagi sih" ucap ona

"Hai onaa" sapa kak daren

"E-eh h-hai kak" ucap ona gugup, pasalnya ia tak tau harus apa sekarang

"Nanti istirahat bareng yuk" ajak kak daren kepada ona

"E-engga bisa kak, e-eumm aku ga b-bisa" ucap ona, jantung nya berdegup kencang
*gimana caranya aku ngelupain kak daren, kalo tiap hari ketemu kayak gini, ucap ona

"Ga bisa ya??, yaudah deh gapapa" ucap kak daren kecewa

"E-ehh sama temen ku aja kak, dia bakal seneng kalo di ajak kak daren pasti" ucap ona

"Tapi gue pengennya sama lo naaa" ucap kak daren sambil memegang tangan ona

"Kak lepasin, nanti ada yang liat" ucap ona, ia takut kalo sahabat nya salah paham, tapi ketakutan itu benar-benar terjadi, Aletta melihat saat ona dan daren ber duaan di depan kelas

Di tempat Aletta berada

"Naaa, gue ga bisa terima ini, gue harus buat kak daren ilfeel sama lo naa" ucap gadis itu menahan amarahnya dan mencoba untuk tetap biasa saja

Daren sudah pergi sejak tadi dan sekarang sudah memasuki waktu istirahat

"Kuyy kekantin" ucap Aletta

"Kuyyy lahh" balas ona

Mereka berjalan melewati koridor, dan sekarang mereka sudah sampai di kantin

"Rame bener nii kantin" ucap Aletta

"Iya biasanya juga ga serame ini" ucap ona bingung pasal nya keadaan kantin saat ini benar benar ramai

Aletta melihat ada segerombolan laki-laki yang di kerumuni banyak cewek-cewek, geng siapa lagi kalo bukan geng nya daren

Beberapa saat kemudian terdengar suara nyanyian, bukan nyanyian yang merdu tapi....

"Ayo goyang dumang biar hati senang pikiran pun tenang, galau jadi ilang" nyanyi Andi

Plakkk

"Muka doang tampan, tapi suara nya kayak toa" ucap andre, andre itu irit bicara bisa di bilang cool dia

"Sirik lo babi"

"Babi ngatain babi" ucap deran

"Sakit bener omongan kalian, kalian tau engga hati aku rasanya terpotek-potek" ucap andi sok dramatis

"Dahlah gausah di ladenin, lagi kumat dia" kini ganti gevan yang bicara

"Eh ren, cewek yang lo deketin tuh gimana??, ada perubahan??" Ucap kevin, kevin dan gevan itu adek kelas mereka baru kelas 11, memang dari dulu mereka berlima sudah dekat, mau itu kelas 10 pun akan tetap di temani

"Makin ngejauh dia, gatau kenapa" ucap daren

"Sabar, mungkin dia agak risih, jadi lo jangan terlalu berlebihan" ucap andre

"Hmm"

"Nyanyi aja yokk, biar ga suram gini" ucap kevin, yang di angguki oleh teman-temannya

"Nyanyi lagu apa nih" tanya Andi

"Nyanyi lagu akhir tak bahagia aja" teriak Aletta dan ona yang di angguki oleh mereka

"Ehhhh bentar, tapi ona aja yang nyanyi" ucap andre

"Nah iya tuh, ona aja" ucap mereka semua

*kok ona sih, huft tapi gapapa deh, suara gue kan ga bagus, ucap Aletta dalam hati

"E-ehh o-okey" ucap liona menyetujui teman-temannya

Malam ini
Bintang mengingatkan ku padamu
Indah, terang
Seperti matamu yang s'lalu kupandang

Lembut tutur katamu, merdu tawamu, parasmu yang menawa
Buat diriku tak bisa lupa

Dari banyaknya insan di dunia
Mengapa dirimu yang aku sangka
Bisa temani hari-hariku yang tak selalu indah
Walau kita tak bisa bersama?

Lembut tutur katamu, merdu tawamu, parasmu yang menawan
Buat diriku tak bisa lupa, uh-uh

Dari banyaknya insan di dunia
Mengapa dirimu yang aku sangka
Bisa temani hari-hariku yang tak selalu indah
Walau kita tak bisa bersama?

Di pertemukan semesta
Walau berakhir tak bahagia

Mereka yang mendengar nyanyian dari ona langsung bertepuk tangan

"Wehhhh, gileee bagus banget suara ona" ucap Andi, tetapi langsung di beri tatapan tak bersahabat dari daren

"Santai brooo" ucap Andi

Bel pun berbunyi, mereka semua menuju kelas masing-masing

***

Segini dulu yaa guysssss!!!
Jangan lupa tinggal kan jejak kalian di sini!!!

BYEEEEE

See uuuuu the next chapter


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mencintai Dalam DiamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang