Noted; author nya galak, ga usah ada kepikiran buat jiplak😾🫵🏻
☆
☆
☆☆
☆
☆
☆☆☆☆☆Suara bising beberapa kelas semakin pecah kala satu informasi mulai menyebar di handphone mereka. Dimana mengabarkan jika libur akhir semester di umumkan jatuh pada besok senin sampai 3 bulan mendatang.
libur panjang menjadi kesenangan bagi beberapa mahasiswa yang terlihat begitu lelah dengan hari-hari di semester nya.
Tetapi berbeda dengan seorang gadis yang kini tengah sibuk membaca beberapa buku di taman dekat perpustakaan. Gadis yang terkekenal karna kecerdasan dan dari mana ia berasal merupakan salah satu dari sekian banyak nya mahasiswa yang mendapat bimbingan khusus dalam fakultas nya.
Handphone nya berulang kali bergetar menandakan ada beberapa pesan masuk pada nomernya, pun begitu tak membuatnya sebentar saja ia melihat handphonenya.
"Stop membaca, dan ikut aku sekarang" saut seseorang menyingkirkan buku yang ia baca dengan lekat terus menatap si gadis.
"Tidak terimakasih" balasnya singkat meski tak berhasil mengambil buku yang hilang dari genggamannya.
"Ren ayolah, ini sudah waktunya pulang, hentikan kegiatan mu dan ayo pulang ren" temannya benar-benar mengeluh kali ini.
"Tidak, tidak dan tidak ku bilang, ini masih harus ada 1 bab bisnis yang harus aku baca" titahnya terus menatap lawan bicaranya.
"Rena maudya purnama, kau harus pulang. Jika tidak, ayah mu akan bertanya kepada ku dimana dirimu sekarang."
"Sellia, katakan saja aku masih dikampus." Ucap rena menarik lengan temannya sampai benar-benar duduk disisi kirinya.
"Sepetinya kau lupa" Penuturan selia kali ini sukses membuat rena mengkerutkan keningnya kebingungan.
"Apa-??" Sontak nya mulai mengingat ada kegiatan apa hari ini.
"Keluarga jenderal Harsa akan berkunjung kerumah mu bodoh-!, ayo cepatttt pulangg-!" Selia terpaksa menarik rena.
Gadis itu hampir saja kewalahan untuk memasukan beberapa buku kedalam tasnya. Keduanya berlari lebih cepat menuju mobil abu kuno tahun 80 an, untuk cepat-cepat pulang. Berharap akan sampai sebelum jarum jam menempati pukul 2 siang.
Tetapi sayang, baru saja mobil kuno itu dikendarai dan baru akan keluar dari parkiran, sesuatu diluar dugaan terjadi begitu cepat.
Brugh..
Rena panik, ia berharap yang ditabrak baik baik saja, Selia yang melihat rekannya mengerem mendadak hanya bisa menepuk pelan keningnya.
"Bodoh-!" Titah mereka bersamaan.
Rena kemudian turun dari mobil-nya, memberanikan diri untuk meminta maaf pada orang yang hampir saja mati karna ulahnya.
"M-maa-af pak, sa-y
KAMU SEDANG MEMBACA
Before Expulsion
Fanfiction"Cantik, harapan saya kali ini adalah menjadi masa depan mu ren" bisik arsam pelan yang hanya terdengar oleh angin malam yang kian menusuk tubuhnya.