Aku mengenal dia, tanpa kesengajaan. Pertemuan kami berawal dari acara perpisahan komunitas Remamuda dan Mahsiswa/i KKN. Sekilas aku melihatnya dalam samar-samar, hanya sekilas.
Kagum ? Tidak
Suka ? Tentu tidak.
Saat itu.....!Beberapa hari bersama selama kegiatan, jarang mengobrol, hanya ala kadarnya saja, and at that time I was still ignorant. Yaa, aku cuek, sangat !. Saat itu kegiatan pertama dimulai dari kosan temanku. Kami sibuk mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan.
Aku dibagian mempersiapkan peralatan makan, tapi kadang aku juga nimbrung di team bakar-bakar ikan. Sejujurnya malam itu, aku tidak terlalu memperhatikan siapa saja yang datang. Termasuk dia, keberadaannya malam itu. Aku terlalu fokus dengan bagianku, dan fokus mengerjakan laporan selama kegiatan KKN.
Sampai akhirnya, aku melihatnya tanpa sengaja, karena kebetulan saat itu, aku ingin mengambil ponselku yang sedang di Cars, dan kebetulan dia dan beberapa teman yang lain berada di ruangan tersebut.
"Minum ? Wah !!!" Yapss kata itu yang langsung terpikirkan. Terkejut juga tidak, hanya sebatas "Risih"Bukan gimana-gimana ya, tapi kan kita ini lagi merayakan perpisahan antara komunitas Remamuda dan Mahasiswa/i KKN, kok bisa mereka malah asyik minum-minum alkohol. Tapi sebenarnya aku tidak begitu peduli. Aku percaya mereka tidak akan mengacau.
Memang saat aku ke ruangan tersebut, aku tidak melihatnya minum, tapi minuman itu ada tepat di depannya. Yaa, otomatis aku berpikir kalau dia juga peminum. Dan dia mengakui itu saat kita awal-awal mulai dekat.
Waktu terus berputar, tak terasa makanan sudah siap untuk di santap. Aku dan yang lain menikmati masakan yang sudah tertata rapi di teras. Aku fokus dengan makananku, dan fokus berbagi cerita dengan yang lainnya.
Dia... aku tidak tau saat makan, dia ada atau tidak, berjam-jam telah berlalu. Aku baru tau ternyata dia masih bersama kami setelah sesi foto untuk mengabadikan momen. Setelah foto, aku langsung minta balik ke kosanku, karena sudah larut juga, kebetulan paginya harus kembali lagi ke kampus.
***
Keesokan harinya di waktu sore, masih dengan orang-orang yang sama, kami berencana untuk Nanjak. Aku mempersiapkan segala sesuatu yang aku butuhkan nanti disana. Fun factnya, ini adalah kali pertama aku Nanjak.
Titik kumpul kami kebetulan di kosanku. Setelah semua team sudah lengkap, kami memutuskam untuk bergegas pergi sebelum tengah malam.Dan drama selama perjalanan ternyata tidak bisa dipungkiri. Aku dan temanku yang sok tau jalan, memberanikan diri untuk melambung meninggalkan yang lain, sampai akhirnya kami tersesat dijalanan yang begitu gelap tanpa lampu jalan maupun rumah, memang benar-benar pure hutan.
Takut ? Iya jelas. Tapi lucu juga ada.
Kebetulan aku orangnya penakut, sangat penakut. Badan sudah dingin, jantung detaknya sudat tidak beraturan. Yang aku lakukan saat itu menutup mata tidak mau melihat kanan kiri muka belakang. Dengan paniknya aku suruh temanku menghubungi yang lain.Setelah beberapa menit, kami memutuskan untuk putar balik. Dan yang menjemput kami kebetulan Dia. Ikutlah kami sambil beriringan menelusuri jalan yang benar.
Tibalah kami dilokasi. Sebelum naik ke puncak, kami singgah dulu di pos pemeriksaan. Kami menyerahkan KTP dan Tas yang ingin diperiksa. Setelah semua aman, barulah kami Nanjak.
Dalam perjalanan ke puncaknya, tiba-tiba dia datang menghampiri dan menawarkan bantuan untuk dipegang, katanya dia yang siksa lihat bawaanku yang banyak. Padahal sebenarnya tidak banyak, hanya sekresek snak dan tas mungilku yang ku pakai menyimpan Ponsel dan dompet.
Karena kebetulan aku orangnya cuek ya, jadi aku menolaknya tanpa sekata pun, aku memilih untuk mengabaikan juluran tangannya dan kembali untuk menelusuri jalanan agar lebih cepat sampai.
Dan jujur, sebenarnya itu bukan disengaja, tapi ya memang karena aku orangnya tidak mau merepotkan orang lain saja.Tibanya di puncak, kami bergegas memasang tenda. Konyolnya, tenda, hammock dan alas yang dibawa hanya 1... *bego sih*...
Barulah berpikir bagaimana menampung banyaknya orang hanya dengan satu tenda, satu alas dan satu hammock, pecalah tawa kami sambil saling lihat-lihatan menyadari kekonyolan masing-masing***
Setelah drama yang terjadi, perut minta untuk diisi asupan. Setelah selesai makan, kami berkumpul untuk bernyanyi. Disela-sela nyanyian kami kembali mengabadikan momen untuk berfoto. Hari makin larut, langit makin gelap tetapi indahnya bintang dan para pengunjung dan jajaran tenda dimana-mana, membuat aku tersenyum bahagia.Waktu menunjukkan tengah malam, tiba-tiba dia dan 1 teman yang lain izin untuk rebahan di tenda. Posisiku tepat berada di samping tenda sedang menikmati lirik lirik lagu yang dinyanyikan.
Entah kenapa tiba-tiba dia bersuara dengan nada bercanda dan mengatakan *huust, diam, kami berdua ingin tidur* spontan aku memukul tenda sambil berkata "Tidur di rumah".***
Keesokan paginya. Suasana di atas puncak begitu indah, harum alami alam begitu menenangkan, hawa dingin yang tidak menyengat begitu damai. Suara burung-burung berkicau begitu syahdu. Kami para ciwi-ciwi memanfaatkan suasana ini untuk berfoto. Tidak langsung pulang, kami masih asyil mengobrol. Setelah beberapa jam, kami memutuskam untuk pulang.Dalam perjalanan pulang, aku dan temanku sudah ingin segera sampai, karena badan terasa pegal dan ingin mandi lalu tidur. Tibanya aku di kosan, bukannya sarapan lalu mandi dan tidur, justru malah memilih untuk membersihkan kamar dan teras kos. Karena lumayan berantakan setelah semalam teman-teman berkumpul.
Tiba-tiba tanpa sepengetahuanku, dia dan satu teman lainnya datang ke kosan, dengan penampilanku yang sudah tidak karuan, kucel dan ah sudahlah. Aku menanyai maksud dan tujuan mereka, dan ternyata mereka ingin menitipkan tenda, katanya pemiliknya akan menjemputnya dikosanku. Aku mengangguk paham, lalu mereka pergi dan aku melanjutkan pekerjaanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
🇵🇴🇱🇦 🇯🇮🇼🇦
Short StoryKejahatan adalah nafsu yang terdidik. Kepandaian, seringkali, adalah kelicikan yang menyamar. Adapun kebodohan, acapkali, adalah kebaikan yang bernasib buruk. Kelalaian adalah itikad baik yang terlalu polos. Dan kelemahan adalah kemuliaan hati yang...