Memulai

1.1K 173 11
                                    

"Ngapain kamu pagi pagi disini?". Tanya nabila ketika Paul sudah berada di depan butik nya itu dan berdiri disana dengan setelan kantor nya itu.

"Pagi pagi udah ngegas aja. Sarapan bensin ya?". Tanya Paul dan menghampiri nabila agar lebih dekat.

"Ngapain pagi pagi kesini?. Kaya orang pengangguran aja. Pagi pagi udah kesini". Ucap nabila kembali dengan ketus.

"Terserah saya dong. Rangga aja boleh main kesini kan?. Kenapa saya ga boleh?". Paul.

Nabila yang enggan merusak mood nya pagi pagi untuk beradu argumen dengan pria tersebut. Dia pun hanya menghela nafas nya lalu membuka tokoh nya tersebut dan ketika nabila ingin masuk ke dalam. Paul pun juga ingin melangkah masuk.

"Mau ngapain kamu?". Nabila.
"Ya Mau masuk lah'. Paul.
"Siapa yang izinin?. Butik saya, buat orang orang yang mau beli produk saya aja". Nabila.

"Oh gitu?. Oke, saya beli. Boleh masuk kan?". Paul.

"Disini ga ada baju cowo!". Nabila.
"Yaudah gpp". Ucap santai Paul. Dan membuat nabila semakin kesal, lalu dirinya pun dengan terpaksa membiarkan Paul masuk ke dalam butik itu.

"Sekarang pilih, baju mana yang mau kamu ambil. Saya ga ada waktu buat ladenin orang kaya kamu". Nabila dengan malas nya.

"Pilih kan buat anak anak singgah". Nabila pun terkejut dengan ucapan Paul.

"Hah???. Maksudnya?". Nabila.
"Kamu ga tuli kan?. Saya bilang, pilih kan baju baju yang terbaik buat anak anak singgah kamu. Karena, kemarin saya sudah janji akan memberikan mereka hadiah". Paul.

"Ga perlu repot repot saya...". Ucapan nabila di potong oleh Paul. "Saya ga minta pendapat kamu nabila. Saya cuma minta untuk pilih kan mereka baju untuk hadiah dari saya. Lagian, bebas dong orang mau ngasih hadiah ke orang lain?. Jadi, ga usah bawel..saya pusing denger suara cepreng kamu itu". Paul langsung duduk santai di soffa yang ada di butik tersebut.

Nabila yang benar benar ingin sekali Paul cepat pergi dari hadapan nya. Ia pun langsung mengambil baju baju buat anak singgah nya itu sesuai permintaan Paul.

Hampir setengah jam nabila memilih baju baju itu membuat Paul bosen dan memutuskan untuk mengoder makanan. Kebetulan, dia pun belum sempat sarapan tadi.

"Heh, kerja mulu. Sini". Ucap Paul sambil menenteng makanan yang tadi ia pesan lewat online. Dan bicara kepada nabila yang masih sibuk dengan memilih baju.

"Ada apa lagi si?. Saya sibuk". Ketus nabila.

"Ga boleh marah, pembeli adalah raja. Jadi, harus nurut sama pembeli". Hari itu entah hari yang buruk bagi nya atau hari yang baik bagi nabila.

Bertemu dengan Paul pagi pagi, harus membuat nabila menjaga mood nya. Nabila pun menghampiri Paul yang kini sudah duduk di sofa kembali dan menata makanan yang tadi Paul pesan di meja kecil itu.

"Astagfirullah, kamu mau buka warung disini atau gimana si?. Ko banyak banget!". Nabila.

"Hustttttt ngomel mulu siiii. Udah sini duduk, temenin saya makan". Paul.

"Gamau!". Tegas nabila.
"Oh mau di suapin?. Bilang dong. Sini'. Paul seakan akan tuli apa yang di ucapkan oleh nabila dan Paul pun mendekati nabila sambil menyodor kan burger tersebut ke nabila.

Nabila pun langsung menghindari begitu saja. Lalu, langsung duduk di sofa tersebut. Dan mengambil makanan itu dengan hati yang deg deg kan karena ulah Paul.

Paul pun tertawa pelan sambil menggelengkan kepala nya karena tingkah nabila yang malah salting kala paul ingin menyuapinkan makanan itu ke nabila.

Saat ini, mereka berdua pun makan. Makanan yang tadi di beli oleh Paul. Namun, tiba tiba hp nabila yang tergeletak di meja itu. Membuat Paul melihat siapa yang menelpon nabila.

Menata CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang