5️⃣0️⃣

8.2K 68 1
                                    

Sesuai janji, Ai double update hari ini. Maaf baru bisa update ya guys yaa.

Happy Reading guys :)

"Baby," panggil Felix ketika dirinya usai bertelepon.

"Gimana? Lama banget nelponnya, Kak."

"Gimana apanya, Baby?"

"Aku udah tau masalahnya, gimana tanggapan klien kalian yang dari London itu?"

"Dia sedang perjalanan ke sini, mungkin satu jam lagi dia sampai," sahut Felix setelah mendudukkan diri di sisi sang istri.

"Yaudah, berhubung masih satu jam lagi, gimana kalau Kakak makan dulu? Pak Robi juga kalau belum makan gak papa makan bareng kita."

"Ah, tidak usah, Rena. Saya akan beli makan siang di kantin kantor saja."

"Tidak perlu sungkan begitu, Pak Robi, ayo, kita makan bersama saja!" Ajakan Rena membuat Robi melirik sekilas pada Felix seakan meminta pendapat bosnya itu, Felix yang paham hanya menganggukkan kepala meminta Robi menyetujui ajakan istrinya itu.

"Naren ... tidur?"

Rena mengalihkan perhatiannya pada Narendra dan benar, pria kecil itu telah tertidur pulas di atas sofa membuat Rena gemas sehingga tak tahan untuk memberikan kecupan singkat di kedua pipi putranya. "Mungkin dia terlalu pusing mendengar pembicaraan Mamanya dan Pak Robi sehingga dia lelah sendiri memikirkannya," kekeh Rena yang dibalas tawa kecil oleh Robi dan Felix.

"Mungkin saja, aku baru mengetahui bahwa bayi sekecil dia bisa berpikir juga," timpal Felix.

"Yaudah, alangkah baiknya kita makan sekarang juga sebelum kalian disibukkan dengan masalah yang terjadi."

Akhirnya, mereka pun makan siang bersama disertai senda gurau yang menghangatkan suasana layaknya mereka keluarga dekat sekalipun ini pertama kali Rena bertemu dan kenal dengan Pak Robi.

***
Hari-hari berikutnya Felix lebih sering di kantor mengurus masalah yang ada sehingga tak pernah ada waktu luang bagi keluarganya. Pagi buta berangkat kantor, tengah malam baru pulang, sesibuk-sibuknya, Felix tak pernah menginap di kantor mengingat dirinya tidak pernah bisa tidur tanpa mendekap sang istri.

"Mau berangkat, Kak?"

"Iya, Baby."

"Aku akan hubungi temenku yang seorang hacker untuk membantu masalah kalian, kemarin dia mengatakan bahwa baru bisa datang hari ini ke Jakarta."

"Thank you, Baby, berkat saranmu aku bisa sedikit lega menghadapi klien perusahaan, aku janji setelah semuanya selesai kita liburan."

"Jangan berjanji, nanti takutnya khilaf dan mengingkari, yang ada Kakak menghadirkan kekecewaan bagi kita."

Felix tersenyum kemudian mengacak gemas rambut panjang sang istri dan mengecup seluruh wajah istrinya yang semakin hari semakin menawan hingga membuatnya selalu enggan mengizinkan sang istri keluar rumah karena takut dilirik pria lain.

"Papa, mau ke mana?" tanya Cila yang baru saja bangun dari tidurnya.

Felix tersenyum dan mengecup kening putrinya, "Papa harus ke kantor, Sayang, maaf ya ... Papa belum bisa antar-jemput kalian untuk kali ini. Akan tetapi, Papa janji, setelah urusan Papa di kantor selesai, Papa akan bawa Cila, Dean, Mama, juga adik Naren ke kebun binatang atau tempat berlibur yanh kalian mau, okey?"

"Janji?"

"Papa janji, Princess!"

"Jangan berjanji kepada anak-anak," tegur Rena yang hanya dibalas senyum kecil oleh Felix.

Sincerity of Love (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang