"KENAPA NILAI KAMU TURUN HAH?!" teriaknya dengan terus menyambuk tubuh mungilnya Leo yang sudah terduduk lemas di pojokan ruangan.
"MAU KAYAK BAPAK BAJINGAN KAMU ITU JADI PERAMPOK KAMU?! SUDAH SAYA KASIH KESEMPATAN BUAT NGGAK JADI KAYAK BAPAK KAMU ITU MALAH DI SIA-SIAIN!"
Dengan amarah yang menggebu-gebu, Daniel - ayahnya Leo terus menyambuk dan berteriak kencang di ruangan itu untuk menyalurkan amarah dan kekesalannya.
Hari ini adalah pengumuman dari hasil Ujian Pertengahan Semester di sekolahnya, seluruh mata pelajarannya mendapatkan nilai 100 sempurna, hanya saja 1 pelajaran yang tidak sempurna. Biologi dengan nilai 98. Itulah alasan kenapa Daniel memarahi dan menyambuk Leo selepas pulang sekolah.
Untung untuk Daniel dan sayang untuk Leo dimana Margareta sedang keluar bertemu teman-temannya, kedua abangnya belum pulang dan satu kakaknya masih ada urusan organisasi. Itulah mengapa acara cambuk-menyambuk ini tanpa ada kendala sedikitpun.
"Sudahlah, saya capek. Jangan sampai kamu bilang habis saya cambuk pada Margaret, kalau sampai kamu bilang saya akan pukul kamu pakai tongkat bisbol itu," ancamnya dengan menunjuk tongkat bisbol yang memang sudah dia siapkan untuk hukuman berikutnya.
Leo berusaha untuk bangkit, dia terus meringis dan menahan rasa sakitnya itu, terus berjuang dan mencoba dia berjalan tertatih-tatih keluar dari ruangan kerja milik ayahnya itu. Tetapi saat dia ingin membuka pintu, alangkah terkejutnya Margareta melihat anak kecil imutnya itu tanpa memakai pakaian sama sekali, hanya menyisakan celana dalam dengan dibalut luka cambukan dan darah yang keluar dari hidungnya Leo, jangan bayangkan seperti apa perawakannya saat itu tentu itu membuat Margareta marah.
"DANIEL! APA YANG KAU LAKUKAN PADA ANAKKU HAH?! TEGA SEKALI KAMU MAS!" Margareta terseguk-seguk berteriak dan terus memperhatikan tubuh anak kecil imutnya itu lalu memeriksanya.
"Kamu gapapa kan sayang? Kita ke rumah sakit ya, ayok sayang kamu kuat kan? Kita ke rumah sakit ya?"
Setelah mengeluarkan kekhawatirannya itu, Leo pingsan.
"LEO! JAGUAR! SAMUDRA! BUNGA! BANTU LEO DIA PINGSAN!" teriakannya itu menggelegar mendatangkan ketiga anaknya yang lain.
"Bawa, bawa dia ke dalam mobil. Kita ke rumah sakit sekarang," ucapnya dengan panik.
Jaguar, Samudra dan Bunga kini juga ikutan panik dan sedih membawa Leo yang dipenuhi luka itu ke parkiran rumahnya untuk dimasukan ke dalam mobil dan menuju Rumah sakit terdekat.
"KENAPA HARUS LEO MAS?! KARNA DIA LAHIR DI RAHIM AKU?! ATAU KARNA AKU LAHIRIN DIA KARNA PEMERKOSAAN?!"
"KAMU HARUSNYA BISA DEWASA DANIEL, KALAU MAIN KAMU SEPERTI ITU, AKU AKAN BAWA SEMUA ANAK KITA TERMASUK LEO PULANG KE RUMAH ORANG TUAKU!"
Amarahnya memuncak, dia sungguh tidak habis pikir dengan apa yang dilakukan suaminya itu, anak kecil imutnya itu sekarang dipenuhi dengan luka cambukan.
Bunda, kenapa ayah selalu marah sama Leo? Leo buat salah kah?
Bunda, ayah sayang Leo kan?
Bunda, kok ayah nggak pernah peluk Leo kayak Abang Jaguar ?
Bunda, ulang tahun Leo pengen di rayain bareng ayah ya? Ayah gak pernah hadir di ulang tahunnya Leo, Leo jadi sedih.
Bunda liat! Leo gambar Bunda, Ayah, Bang Jaguar, Bang Samudra sama Kak Bunga! Nilainya 90 loh bunda!
Di setiap langkah besarnya itu menuju parkiran, Margareta selalu teringat sorakan dan sahutan dari sang anak Leo saat dirinya begitu iri dan cemburu melihat para Abang dan Kakaknya selalu di perhatikan oleh ayahnya, Daniel.