#29

1K 24 0
                                    

(21.18)

Hades kembali, ia menutup pintu pelan dan berjalan mendekati Carissa yang berdiri di dekat jendela. Pria itu memeluk Carissa dari belakang, menumpukan dagunya di pundak Carissa.

"Rissa...apa yang kamu lihat?" Hades berbisik di telinga, tak menyadari Carissa yang memandang lurus.

"Carissa..."

"Hm?"

"Apa yang kamu lakukan?"

"Tidak ada...hanya melihat hujan." Carissa menjauhkan tangannya, memperlihatkan embun yang terbentuk di kaca jendela mulai memudar. Ia berbalik menghadap Hades.

"Maaf aku terlalu lama berbicara dengan ayah."

"Tidak apa-apa."

Carissa terlihat lebih pendiam dari beberapa saat lalu Hades bersamanya. Dan Hades menyadari nya.

"Ada apa? Memikirkan sesuatu?"

Bagaimana jika aku tidak sekuat yang aku pikirkan...
Jika aku pergi, kak Hades akan sangat sedih...dia sangat mencintai ku...
Lalu bagaimana dengan Willona...

"Tidak kak, peluk aku." Carissa menarik lengan kemeja panjang Hades yang berwarna cokelat untuk mendekat, ia ingin memeluk Hades.

"Baiklah sayang...kamu sedang ingin berpelukan ya?"

"Hmm..."

"Jangan terlalu erat, Willona akan merasa sesak nanti." Hades sedikit melonggarkan pelukannya namun sedikit susah karena Carissa yang sangat kuat memeluk tubuhnya.

Mereka sama-sama terdiam sesaat, tak mengatakan apapun. Hades sibuk menghirup aroma tubuh Carissa yang menenangkan, sedangkan Carissa sedang memikirkan sesuatu.

"Kak,"

"Ya sayang?"

"Aku...sangat mencintai kak Hades."

Mendengar itu Hades merasa sangat senang, meskipun mereka sudah sering saling mengungkapkan perasaan, Hades tidak pernah bosan dengan kata-kata yang keluar dari mulut Carissa tentang perasaan nya.

"Aku juga, aku sangat mencintaimu Carissa..."

"Kak,"

"Ya Carissa?" Hades menjawab sambil melepaskan pelukan mereka. Ia sedikit menunduk menangkup pipi Carissa dengan kedua tangannya.

"Aku ingin mengatakan...sesuatu."

"Katakan sayang."

"...ayo kita bercerai." Ucap Carissa menatap datar Hades.

Hening beberapa saat. Hades terdiam tak membalas dengan senyuman nya yang menghilang. Kedua tangan nya yang memegang pipi Carissa ia turunkan perlahan.

Matanya menatap Carissa dalam, ia tidak percaya dengan apa yang ia dengar barusan.

Tidak...tidak mungkin...Rissa hanya bercanda.

Hades kembali tersenyum. "K-kamu bercanda.., kan?"

"Tidak," Jawaban yang tidak diinginkan Hades, pria itu menatap mata Carissa mencari kebohongan yang tidak ia temukan di sana.

"K-kenapa...bukan kah kamu sudah memaafkan ku..?" Suara Hades terdengar serak di telinga Carissa, sangat paham jika Hades sedang menahan diri untuk tidak menangis.

"Bukan karena hal itu..."

"Tidak! Pasti ada alasan kenapa kamu ingin berpisah dengan ku...kamu belum memaafkan ku." Jantung Hades mulai berdetak lebih kencang, ini adalah hal yang tidak pernah ia duga dan inginkan.

H A D E STempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang