"Benar bisa dilakukan kan dok agar saya dapat memiliki ASI meski saya belum pernah hamil ataupun melahirkan?" tanya Arsy memastikan, ya mereka saat ini berada diruangan dokter yang akan membantu Arsy, saat ini Arsy tengah duduk berhadapan dengan sang dokter dan Arka disamping Arsy tengah menggendong Dev yang tertidur
"Bisa sangat bisa, anda dapat menghasilkan ASI, ini dapat dilakukan dengan Induksi Laktasi. Sebenarnya akan lebih baik bila rencana untuk menyusu dipertimbangkan setidaknya semenjak 6 bulan sebelum kelahiran sang bayi agar dilakukan konsultasi mengenai metode mana yang terbaik, karena proses ini juga tidak sebentar.
Namun karena kondisinya sudah seperti ini, yang dapat kami berikan adalah suplemen yang ditunjang dengan pompa ASI juga dapat dilakukan rangsangan alami pada Payudara" jelas sang dokter
"Apakah bapak suami dari bu Arsy?" tanya sang dokter
"B-"
"Iya dok dia suami saya" jawab Arsy memotong ucapan yang akan Arka ucapkan, ia sudah mengira pertanyaan ini akan muncul karena semalam ia benar benar mencari informasi hal hal mengenai Laktasi ini, ia sampai mencari juga cerita cerita dari pasien yang pernah melaksanakan induksi laktasi, dan informasi dari pasien yang Arsy baca, disarankan laktadi ini memang dilakukan sepasang suami istri karena berkaitan mengenai rangsangan untuk keluarnya ASI
"Nah jadi bapak dapat membatu merangsang secara alami ya, agar ASI bisa segera keluar" jelas sang dokter
Arka? tentu wajahnya sagat tegang sekarang, apa apaan ini mengapa Arsy harus mengatakan jika ia suaminya. Sesampainya diluar ia akan menanyakan ini
"Baik kalau begitu saya tuliskan suplemen yang perlu ditebus diapotek rumah sakit" Dokter menuliskan resepnya dan memberikan pada Arsy
"Baik terimakasih dokter, kira kira ASI bisa keluar dalam jangka waktu berapa hari ya?"
"Ibu meminum suplemen yang saya berikan diikuti dengan melakukan pijat laktasi untuk merangsang payudara agar dapat menghasilkan ASI. Ibu juga harus mengusahakan untuk memerah ASI bisa enam sampai delapan kali sehari agar tubuh tersugesti jika diri ibu sudah siap untuk menyusui dan dapat membangun rasa keibuan, bapak tentu juga mengusahakan untuk membatu merangsang alami ya. Dan hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah kontak kulit dengan bayi ketika lahir jika hal tersebut dapat dilakukan.
Bayi dapat langsung melakukan Inisiasi Menyusu Dini atau IMD dari ibu meski bukan ibu kandungnya. Dengan begitu, kedekatan yang terjadi antara ibu dan anak terbentuk sedari dini. Ibu mungkin membutuhkan waktu kurang lebih dua sampai tiga minggu agar ASI bisa keluar, namun jika ibu mengusahakan sebaik mungkin ASI juga dapat keluar lebih cepat" jelas sang dokter
"Baik terimakasih ya dokter atas penjelasannya, kalau begitu kami permisi"
"Baik sama sama, semoga segera keluar ya bu ASI untuk baby nya"
"Terimakasih dokter" Arsy dan Arka keluar meninggalkan ruangan dokter tersebut
Saat ini mereka tengah duduk dikursi tunggu depan ruangan Dokter Yiyin yang akan mengkontrol perkembagan Dev, mereka harus sedikit menunggu karena saat ini sang dokter sedang menangangi operasi bayi lain
"Kenapa tadi ngomong gitu?" tanya Arka dingin
"Ngomong apaan?"
"Saya suami kamu?"
"Gue udah baca baca banyak tentang induksi laktasi, gue tau pertanyaan itu akan muncul, ya terpaksa ngakuin lo suami gue"
Arka melihat keseriusan Arsy untuk anaknya, ikhlas tanpa paksaan, bahkan diumurnya yang terbilang muda apalagi ia seorang mahasiswa
"Kamu tidak keberatan harus menyusui Dev?"
"Mengapa harus keberatan? dia keponakan kandungku kak" sinisnya
"Kamu masih kuliah Arsy, apa itu tidak akan menggangu kuliahmu? Ma-af juga jika menyinggung hal ini, kamu juga masih gadis apakah kamu rela jika Dev menyusu langsung dari kamu?"
"Kak, gue sudah memutuskan suatu hal artinya gue juga siap dengan konsekuensi yang diterima" ucapnya mantap
"Mari kita menikah"
"HAH?"
"Arsy ini rumah sakit"
bagaimana tidak teriak, ia terkejud dengan ucapan itu, meski dia mengucapkan dengan nada dinginnya tapi kalimat yang dilontarkam cukup membuat Arsy terkejut
"Kakak becanda deh"
"Saya serius"
"Kenapa tiba tiba kakak ingin mewujudkan keinginan terakhir kak Yesy?"
"Banyak alasan yang membuat saya menerima itu, saat kita sama sama terbangun karena memimpikan Yesy, saya memutuskan untuk sholat tahajud pikiran saya sangat kalut, setelah saya selesai berdoa saya mendengar suara itu suara yang sama seperti yang ada dimimpi saya, sejak hari itu saya bertekad meyakinkan diri kalau saya aka mewujudkan keinginan terakhir Yesy, dan hari ini sikap kamu membuat diri saya yakin untuk menjadikan kamu istri dan ibu untuk Dev"
"Aku masih belum yakin untuk menikah dengan kakak"
"Tolong pikirkan lagi, besok hari terakhir dari papa untuk kita memberikan jawaban"
"Ya gue pikirin lagi kak"
Pas sekali, setelah obrolan itu berakhir, pintu ruangan didepan mereka terbuka
"Maaf ya Arsy, Arka kalian menunggu lama, tadi saya harus melakukan operasi kecil kepada seorang bayi"
"Iya tante nggak papa kok"
"Ayo silahkan masuk, kalian pasien pertama tante, sebelum antrian pemeriksaan dibuka oleh suster"
"Terimakasih tante" kini mereka duduk sembari menunggu Yiyin memeriksa keadaan Dev
"Semua aman aman saja, perkembangannya baik, tidak ada yang perlu dikhawatirkan, tante juga sudah memberikan vaksin wajib untuk usia Dev"
"Baik tante, untuk kontrol selanjutnya kapan waktunya tante?" tanya Arsy
"Umur Dev dibulan kedua kalian kontrol lagi ya"
"Baik terimakasih tante, kami permisi ya"
"Iya sayang, tolong sampaikan salam tante pada mamamu ya"
"Iya tante" mereka meninggalkan ruangsn itu, bergegas menuju mobil dengan Dev digendongan Arsy, sedangkan Arka membawa tas berisi keperluan Dev, ia tak menyangka kini tas yang ia bawa bukan lagi tas berisi dompet hp power bank, tapi tas berisi keperluan sang anak, sedangkan barang barangnya ia titipkan pada tas Arsy yang memang ia membawa tas selempang lebih besar. Arka melajukan mobilnya meninggalkan parkiran rumah sakit itu
"Mau kemana lagi?"
"Pulang aja, tadi gue udah ngabari bibik buat masak makan siang, jadi kita makan dirumah aja, kasian Dev juga jika terlalu lama diluar"
Arka menganggukkan kepala, menyusuri jalan menuju pulang kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti Kakak
Teen Fiction"Mari kita menikah" "HAH?" "Arsy ini rumah sakit" bagaimana tidak teriak, ia terkejud dengan ucapan itu, meski dia mengucapkan dengan nada dinginnya tapi kalimat yang dilontarkan Arka cukup membuat Arsy terkejut "Kakak becanda deh" "Saya serius"...