Arsy melihat pantulan dirinya dicermin, pagi ini ia menggunakan rok levis panjang dengan kemeja putih. Setelah memastikan semua siap, ia mengambil tas selempangnya dan tas bayi milik Dev. Lalu menuju kasur dimana Dev masih tertidur
"Yuk sayang kita periksa dan jalan jalan ya" Arsy menggendong tubuh Dev yang sudah terbalut bedong
Arsy menuju lantai satu dimana Arka sudah menunggu mereka
"Ayo kak"
"Udah semua?"
"Iya"
"Ma kita berangkat ya" pamit Arka pada Sela
"Iya kalian hati hati loh"
"Iya ma, Assalamualaikum" Arka mencium punggung tangan calon mertuanya diikuti Arsy
"Waalaikumsalam"
------••------
Rumah Sakit
Mereka langsung menuju ruangan Yiyin, karena memang sebelumnya Sela sudah menghubungi Yiyin jika akan melakukan pemeriksaan untuk Dev
"Permisi"
"Iya silahkan Arsy Arka mari masuk"
"Terimakasih tante"
"Kalian mau terbang ke Jogja dan membawa Dev ya"
"Iya tante"
"Baik tante periksa dulu ya" Yiyin melakukan serangkaian pemeriksaan pada Dev
"Alhamdulillah semua baik kok, Dev juga boleh dibawa terbang, asal tetap ingat loh kalau mau ganti popok jangan diletakkan sembarangan, bawa alasnya untuk ganti, karena kita ga tau ada kuman atau tidak ditempat yang akan kita gunakan untuk gantiin popok atau baju dia"
"Iya tante terimkasih ya"
"Iya sayang, tidak ada yang perlu dikhawatirkan ya sampaikan juga pada mama mu, saat telpon tante mamamu terlihat sangat khawatir pada cucunya"
"Iya tante, biasa cucu pertama, overprotective banget mama tuh"
"Maklum sayang, tahun lalu tante juga gitu, mau ga khawatir tuh susah apalagi cucu pertama"
"Bener banget tan"
"Baiklah, kalau begitu kami pamit dulu ya tante"
"Iya kalian hati hati ya, selamat juga untuk kamu dan Arka, semoga lancar pernikahannya dan menjadi keluarga Sakinah Mawadah Warahmah"
"Iya tante terimakasih"
Mereka bergegas kemobil, Arka melajukan mobil mereka untuk ke Mall mencari cincin pernikahan.
Kurang lebih dua puluh menit mobil itu melesat diparkiran mall
"Kak bentar ya aku kebelakang mau gantiin popok Dev, minta tolong gendong Dev dulu"
"Iya" Arka mengambil alih Dev dari gendongan Arsy
Arsy pindah ke jok belakang pengemudi menyiapkan semua keperluannya
"Letakin Dev diatas kain ya kak"
Arka meletakkan Dev dijok yang sudah diberi kain
Arsy dengan telaten menggantikan popok untuk Dev tanpa rasa jijik sedikitpun.
Dan hal itu tentu mengusik hati Arka "Gue ga salah pilih buat nikahin dia, meski untuk saat ini mungkin rasa cinta untuknya belum tumbuh" batinnya
Setelah selesai dengan tugasnya, Arsy menggendong Dev dan menatap Arka yang pandangannya masih setia kearahnya
"Kak, lo kenapa?"
"Hah? Ng-nggak i-itu apa sih" Arka memasang wajah watadosnya
"Apaan sih ga jelas banget lo kak"
"I-iya yaudah ah ayo jadi ga cari cincin"
Arka berjalan lebih dulu untuk menutupi kegugupannya, bisa bisanya ia kepergok, memalukan."Ish gajelas, malah ninggal" Arsy melangkah lebar menyusul Arka didepannya
"Lo kok malah ninggal sih, gajelas banget" gerutunya setelah berhasil menyamai langkah Arka
"Ya lagian lama, kesian Dev tuh kalo lama lama diluar"
"Ckk.. alasan banget deh" Arsy memutar bola matanya malas
"Saya ga cari alasan"
"Terserah deh, males banget debat sama lo kak"
"Biasanya juga situ suka cari gara gara" sindir Arka
"Ya itu dulu, sekarang lo masih dingin, pake kamu saya segala jadi males cari gara gara ama lo kayak biasanya" sindirnya lalu memilih meninggalkan Arka yang diam mematung mencerna sindiran itu
"Maaf gue butuh waktu, bersabarlah sedikit lagi, biar gue tata hati ini baik baik agar siap nerima lo kedepannya" batinnya lalu menyusul Arsy yang sudah masuk ketoko perhiasan itu
"Silahkan mbak mas ada yang bisa saya bantu"
"Iya mbak, mau cari cincin nikah ya" jawab Arsy
"Kak mau kayak gimana?" Arsy menanyakan pada Arka
"Terserah, saya ikut kamu"
"Mau model seperti apa mbak?"
"Yang simpel mbak"
Pelayan toko tersebut mengambilkan cincin "ini ada yang terbaru dia simpel tapi mewah kok mbak"
Arsy melihat cincin silver itu, dengan model sama untuk keduanya, dan terdapat satu permata kecil ditengah cincin tersebut
"Suka, gimana kak lo suka juga ga?"
"Boleh, bagus kok"
"Yaudah mau ini aja mbak"
"Baik kami proses ya"
"Bayar debit mbak mas?"
"Iya" kali ini Arka yang menjawab karena memang itu tugasnya untuk membayar cincin tersebut
Setelah membayar, mereka memutuskan untuk langsung pulang mengingat Dev yang belum bisa diluar rumah lama lama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bukan Pengganti Kakak
Teen Fiction"Mari kita menikah" "HAH?" "Arsy ini rumah sakit" bagaimana tidak teriak, ia terkejud dengan ucapan itu, meski dia mengucapkan dengan nada dinginnya tapi kalimat yang dilontarkan Arka cukup membuat Arsy terkejut "Kakak becanda deh" "Saya serius"...