E5

102 14 8
                                    

Tianrun melangkahkan kakinya menuju ke arah kelas Zuo hang. Wajahnya saat ini terlihat sangat berantakan.

Dengan mata sembab dirinya berusaha menahan Isak tangisnya.
Tianrun ingin pulang saja daripada di sini membuat dadanya sesak dan juga dia ketakutan.

Dirinya sama sekali tidak perduli dengan tatapan mata para siswa lainnya. Syukurlah mereka tidak melihat wajahnya karena Tianrun menunduk dalam saat ini.

Tianrun langsung masuk ke kelas Zuo hang dimana pemuda cantik itu sedang melamun tanpa menyadari kedatangan adiknya.

"Hisk..... Zuo....hang....hisk...Gege"

Mendengar suara yang penuh tangisan itu Zuo hang sontak menoleh dan terkejut ketika melihat Tianrun berdiri di hadapannya dengan wajah sembab dan mata yang masih mengeluarkan air mata.

"Astaga ada apa dengan mu Arun"

Zuo hang langsung mendekati adiknya dan memeluk nya. Tianrun menenggelamkan wajahnya di dada Zuo hang.

Isak tangisnya masih terdengar keluar dari bibir mungilnya. Zuo hang semakin mengeratkan pelukannya dirinya khawatir dengan kondisi Tianrun saat ini.

Hanya ada dua alasan kenapa Tianrun bisa seperti ini. Alasan pertama adalah dibentak dan alasan kedua adalah adik dikasari oleh seseorang.

"Sudah lebih baik hemmm"

Tianrun hanya mengangguk saja dirinya sangat lemas saat ini. Zuo hang memandang prihatin dengan keadaan Tianrun.

Pasti adiknya itu sangat tertekan sekali. Sebenarnya dirinya juga penasaran kenapa Tianrun sampai bisa seperti ini.

Tapi tidak mungkin juga dirinya bertanya di saat seperti ini. Mungkin lebih baik dirinya ajak Tianrun pulang daripada di sekolah tertekan.

"Kita pulang saja ya" ucap Zuo hang.

Tianrun hanya mampu mengangguk saja. Zuo hang kemudian memapah adiknya keluar dari kelas dirinya sama sekali tidak memperdulikan tas ransel nya yang masih ketinggalan.

Saat ini yang penting adalah membawa Tianrun pulang. Zuo hang kemudian menghentikan taksi dan membantu Tianrun untuk duduk di dalam.

Sedangkan di sisi lain saat ini Teng Hao dan yang lainnya baru kembali setelah pertemuan dengan Mingji dan yang lainnya.

Mereka mengerutkan kening saat tidak mendapati keberadaan Zuo hang. Padahal tas ransel nya ada di meja tapi kemana orang nya.

"Hey apakah kalian tahu dimana Zuo Shan" tanya Deng Dong pada teman sekelas nya.

"Tadi kami lihat dia pergi ke luar kelas. Sambil memapah Zerun" jawab nya.

Deng Dong , Tong Dao , Yuanshuo serta Teng Hao saling berpandangan. Apakah mungkin Zerun terluka setelah kejadian tadi pikir mereka semua.

"Maaf sebelumnya apakah diantara kalian ada yang tahu alamat rumah Zuo Shan" tanya Deng Dong.

"Aku tidak tau kalau tidak salah mereka berdua tidak suka jika ada orang yang datang ke rumah mereka tanpa bilang dulu" jawab temannya itu.

" Lho memangnya Zuo Shan tinggal serumah dengan Zerun" tanya Teng Hao bingung.

" Iya mereka memang tinggal bersama. Tapi kami tidak tau pasti hubungan antara Zuo Shan dan Chen Zerun " balas temannya lagi.

" Lebih baik kita temui Mingji. Suruh dia untuk mencari tau gimana rumah Zuo Shan " usul YuanShuo.

" Mungkin lebih baik memang begitu. Sekalian kita pulang saja" ucap Tong Dao.

Teng Hao dan Deng Dong mengangguk saja. Kemudian keempat remaja tampan rupawan itu segera mengambil tas ransel mereka dan pergi ke tempat Mingji dan yang lainnya.

Brakkkk.

Pintu ruangan khusus itu terbuka dengan kerasnya. Mingji dan yang lainnya sampai mengelus dada karena terkejut.

" Apakah kau tidak bisa pelan pelan hah" pekik Xiaoyu kesal.

" Bukanya tidak mau pelan tapi ini darurat"

" Apa yang sangat darurat hingga kau mendobrak pintu seperti itu Teng Hao" tanya Menshun penasaran.

" Zuo Shan dan Chen Zerun pulang duluan tadi" ucap Deng Dong menghempaskan tubuhnya pada sofa.

" Lalu apa masalah nya" tanya Zuo Han.

" Masalah nya adalah tadi katanya Zuo Shan pulang dengan memapah Zerun. Itu artinya Zerun sedang tidak baik baik saja" jelas YuanShuo.

Deg.

Mereka semua sontak saling berpandangan. Apalagi Zelei yang seketika ingat apa yang dirinya lakukan pada Zerun sebelumnya.

" Apakah diantara kalian ada yang tahu dimana rumah Zuo Shan" tanya Zelei datar tapi mereka bisa melihat kekhawatiran di bola matanya.

" Aku tahu rumahnya dekat dengan taman kota" balas Menshun.

" Kita pergi sekarang" ucap Mingji tidak mau dibantah.

Akhirnya kesepuluh orang itu pergi dari sekolah. Tanpa memperdulikan pelajaran yang sedang berlangsung.

( Orang kaya mah bebas 🤭🤭🤭).

*************

Sedangkan saat ini Tianrun sedang berbaring di tempat tidur. Dengan kompres dingin di kepalanya tubuhnya benar benar lemas sekali seperti tidak memiliki tenaga.

" Arun boleh Gege tanya sesuatu" tanya Zuo hang pelan sambil memijit lengan adiknya lembut.

Tianrun menoleh ke arah Zuo hang dengan tatapan sendu. Dirinya sendiri juga bingung dengan apa yang sudah terjadi pada dirinya.

Mau marah tapi dirinya juga tidak tau harus marah karena apa. Karena dirinya juga tidak tahu alasan kenapa mereka posesif pada dirinya.

" Sebenarnya apa yang terjadi padamu. Dan kenapa mereka melakukan hal ini padamu" tanya Zuo hang penuh penekanan.

" Arun juga tidak terlalu mengerti Gege. Mereka jadi bersikap aneh padaku" balas Tianrun.

Zuo hang mengerutkan keningnya bingung. Saat mendengar ucapan Tianrun dirinya agak bingung karena adiknya tidak terlalu jelas jika bicara.

" Maksudnya bagaimana Tianrun. Kalau bicara itu yang jelas" Zuo hang akhirnya sedikit meninggikan suaranya.

Tianrun sedikit terkejut tapi akhirnya dirinya menjelaskan semuanya pada Zuo hang. Dari Zelei yang melarangnya dekat dengan orang lain sampai memegang lengannya hingga membiru.

Zuo hang melongo setelah mendengar penjelasan Tianrun. Dirinya kemudian memandang Tianrun intens.

" Kenapa Zelei seperti seorang kekasih yang sedang cemburu ya" batin Zuo hang.

Oke Zuo hang akui adiknya itu memang manis. Apalagi kalau tersenyum manisnya jadi berlipat ganda.

Tapi apakah mungkin mereka menyukai adiknya ini. Memikirkan hal itu membuat Zuo hang sakit kepala.

" Hang Gege kenapa" tanya Tianrun bingung saat melihat kakaknya seperti tertekan.

" Hey Arun apakah menurutmu mereka semua menyukai kita berdua" tanya Zuo hang serius.

" Gege jangan bercanda mama mungkin mereka menyukai kita" pekik Tianrun tidak percaya.

Tok.

Tok.

Tok.

Mendengar suara pintu diketuk membuat kedua orang itu saling berpandangan. Zuo hang kemudian berdiri dan berjalan menuju ke arah pintu untuk melihat siapa tamunya.

Dirinya mengintip sedikit dari jendela dan terkejut ketika melihat siapa yang datang.

" Astaga mati aku"

Tbc..

Hay guys ada yang nungguin cerita ini nggak.

Aku lama nggak update karena galau Tianrun nggak debut bareng Zuo hang.

Btw  di TF ing Chen Tianrun ganteng buanget. Bikin hatiku meleleh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Beauty That Binds All Zuo Hang And Chen Tianrun Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang