Chapter 22

152 24 6
                                    

Sebelum baca. Jangan lupa vote dan commentnya ya.

Kalau ada yang Typo harap maklumi ya. Belum aku revisi soalnya. Besok baru sempet aku revisi kalau ada kesalahan dalam penulisan kata.Terimakasih🥰🥰

HAPPY READING

🍁🍁🍁

Tiga hari telah berlalu dan akhir pekan telah tiba

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tiga hari telah berlalu dan akhir pekan telah tiba. Alenka membuka tudung saji dan netranya melihat beberapa menu masakan dengan tidak berselera. Perutnya sudah menjerit untuk meminta dimasukkan asupan makanan. Namun semua makanan yang tersedia tidak membuatnya menggugah selera. Hingga tiba-tiba ia teringat disaat Varen memasak untuk dirinya pada dini hari beberapa hari yang lalu.

' Tidak mungkin 'kan aku meminta pria itu memasak lagi untukku. ' Batinnya.

Alenka menyugarkan rambut panjangnya dengan gelisah. Dirinya lapar dan perutnya belum terisi oleh makanan apapun. Disaat wanita hamil lain mempunyai nafsu makan yang meningkat, lain halnya dengan Alenka. Wanita itu mempunyai nafsu makan yang tidak menentu. Namun saat ini ia hanya berselera jika makanan itu dibuat langsung oleh Varen. Tidak ia pungkiri bahwa masakan Varen sangatlah memanjakan lidahnya. Cita rasa yang dikeluarkan membuatnya ingin lagi dan lagi memakan masakan buatan Varen. Lalu netranya beralih melihat ke arah Varen dari kejauhan yang tengah terduduk dengan sebuah tablet di tangannya. Pria itu terlihat sangat serius hingga tidak menyadari Alenka yang tengah menatapnya penuh harap.

' Tidak tidak. Bisa besar kepala pria itu jika aku meminta dimasakkan lagi olehnya. ' Batin Alenka kembali. Namun beberapa detik kemudian perutnya kembali berbunyi.

Alenka kembali mengarahkan pandangannya pada beberapa menu masakan yang tersaji di depannya. Tangannya lalu mengambil alat makan seperti piring beserta sendok dan garpu. Namun setelahnya bukannya mengambil lauk pauk yang tersedia di atas meja makan. Alenka hanya terdiam menatap semua menu masakan tanpa mengambilnya. Sungguh ia sangat tidak berselera dengan semua makanan yang tersaji.

" Mengapa hanya dilihat saja? " Sebuah suara bariton menyadarkan Alenka dari lamunannya. Entah bagaimana pria itu tiba-tiba sudah berada tak jauh dari Alenka tanpa wanita itu sadari.

" Hah? " Alenka mengerutkan dahinya dalam. Terkejut dengan kehadiran Varen yang secara tiba-tiba.

" Mengapa hanya dilihat? " Ulang Varen kembali. Kedua netranya mencoba menyelidik raut wajah sang istri.

' Haruskah aku katakan sekarang? ' Batin Alenka.

Melihat Alenka yang hanya terdiam membuat Varen menyentuh pundak terbuka wanita itu dengan sedikit goyangan.

" Alenka. " Panggil Varen kembali.

" Mengapa diam? " Tanya pria itu lagi.

" Emmmmm Varen. Bolehkah aku meminta bantuanmu? " Tanya Alenka dengan hati-hati. Bahkan suaranya terdengar cukup pelan, namun Varen masih dapat mendengarnya dengan jelas karena jarak mereka yang cukup dekat.

ALENKA | chanrose [COMPLETE]  ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang