Princess Who Hides Her Fandom (일코하는 황녀님) END

Bab 9

Agnes tiba-tiba bangkit dan menyapa putra mahkota dengan ekspresi bingung.

Tidak peduli seberapa besar dia menjadi putra mahkota, datang kepadanya secara tiba-tiba melanggar etika.

Bahkan kaisar belum pernah mengunjungi istana sang putri secara mencolok.

Ini menunjukkan betapa putra mahkota memperlakukan sang putri.

"Agnes."

Damian, yang masuk sendirian, meninggalkan para ksatria pengawal dan pelayan di luar, menatap Agnes dengan tatapan sombong.

Di luar, Damien lembut dan lemah lembut, dengan penampilan cantik seperti seorang pangeran, namun kenyataannya, dia adalah orang yang sangat dingin di dalam.

Singkatnya, bagian luar dan bagian dalam sangat berbeda.

Meskipun dia berperan sebagai pangeran yang hangat dan pengertian di depan orang lain, dia lebih dingin dari siapa pun di depan orang yang tidak perlu memakai topeng itu.

Agnes termasuk orang yang tidak membutuhkan masker.

Baginya, putra mahkota, sang putri hanyalah seorang adik perempuan yang belum dewasa dan mirip dengan ibunya.

Tidak ada kasih sayang yang menyamai antara saudara-saudaranya.

Lagipula, bagaimana aku bisa menyayangi adik perempuanku ketika dia menyebabkan kecelakaan setiap hari dan merusak reputasiku?

Namun, alasan dia berjalan sejauh ini hari ini adalah karena permintaan dari kaisar dan ayahnya, Alexander.

"Agnes sepertinya agak aneh. Dokter istana berkata tidak ada yang salah, tapi dilihat dari manapun, rasanya aneh. Dia menerima penunjukanku sebagai anggota Ksatria Hitam... Apakah ini mungkin tanpa menjadi gila?"

"Menurutku ini sedikit gila."

"Ya! bukan? Melihat dia tetap terjebak di kamarnya, dia pasti dirasuki oleh buku mantra aneh yang populer di kalangan sosial akhir-akhir ini!"

"Mungkinkah segila itu?"

"Kamu masih bisa melakukan itu! Jadi Damien, pergilah dan periksa sendiri. Bukankah kamu masih satu-satunya saudara laki-lakinya?"

Alexander, sang kaisar, adalah orang yang lebih berkepala dingin daripada siapa pun, tetapi hanya satu. Dia adalah orang yang alasannya menjadi kabur di depan Putri Agnes.

Pangeran Damian bosan, sakit dan kesal dengan segala hal yang berhubungan dengan adiknya, tapi dia juga penasaran.

'Agnes benar-benar menerima penunjukan menjadi Ksatria Hitam?'

Damian yang mendengar kabar tersebut pun mengira kalau adiknya mungkin sudah gila.

Tindakan Agnes setelah itu juga mencurigakan.

Tidak peduli betapa malunya orang-orang memandangnya, gadis penggila pesta itu tidak pernah menunjukkan wajahnya di mana pun di lingkungan sosial.

Bahkan ketika hal-hal buruk terjadi di masa lalu, Agnes tetap muncul di pesta keesokan harinya seperti anak nakal.

Saat ia tampil mengenakan gaun mewah dengan senyuman tak tahu malu, semua orang akan melupakan kekejaman Agnes seolah tak pernah terulang lagi.

Agnes bukanlah orang yang tahu apa itu rasa malu.

Jadi, aku datang untuk melihat apakah dia benar-benar terjerumus ke dalam buku mantra aneh seperti yang ayahku katakan.

Bahkan Agnes sendirian di rumahnya.

Dia bingung karena gadis yang biasanya membawa sekelompok pelayan dan berperan sebagai putri itu sendirian.

"Kenapa kamu datang tanpa pesan, saudara?"