Pintu kuil itu terbuka ketika Hugo berdiri tepat di depan pintu. Pemuda itu melongok kan kepalanya masuk ke dalam kuil yang gelap gulita. Dan ketika Hugo melangkahkan kakinya masuk ke dalam kuil, ruangan tersebut langsung menjadi terang.
Tidak ada apa-apa di dalam kuil kecuali satu meja dan dua kursi.
Hugo pun berjalan mendekati meja dan kursi itu, tepat saat itu, pintu kuil tertutup dengan sendirinya membuat Hugo berjengit kaget dan menolehkan kepalanya untuk melihat pintu kuil yang ternyata menghilang setelah Hugo masuk ke dalamnya.
"Lalu, bagaimana caranya aku bisa keluar dari kuil ini kalau pintunya ditutup?" gumam Hugo.
"Pintunya akan terbuka setelah kita menemukan kesepakatan yang akan saling menguntungkan kita berdua."
Hugo menoleh ke asal suara, mendapati seorang wanita mengenakan gaun berwarna hijau, wanita tersebut begitu cantik walaupun wajahnya berwarna senada dengan warna daun, matanya pun juga seperti klorofil pada daun.
Rambutnya terjuntai hingga menyentuh lantai dan begitu banyak bunga serta tanaman sulur berada di rambut panjangnya yang terbuat dari akar.
Di sekitar tubuh wanita itu dikelilingi oleh cahaya berwarna hijau kekuningan.
"Dryad?" ucap Hugo terdengar tidak yakin.
Wanita cantik itu tersenyum manis pada Hugo.
"Silakan duduk, Hugo Phoebus."
Hugo pun berjalan mendekati kursi yang terbuat dari akar pohon, lalu dia duduk di sana dan menatap lekat sosok wanita cantik yang ia yakini adalah Dryad.
"Kenapa saya harus datang ke sini hanya untuk membuat perjanjian dengan anda, Dryad?" ucap Hugo yang sebenarnya cukup kesal pada Dryad karena roh pohon itu membuatnya beberapa kali gagal membuat perjanjian.
Dia tidak bisa membayangkan kalau dia bersama Hart dan Reinhard tidak jadi mengunjungi Spiree.
Dryad masih tersenyum manis.
"Maafkan aku, Hugo Phoebus. Tapi, aku harus melakukannya karena di luar sana, akan ada banyak mata yang ingin melihat prosesi perjanjian antara kau denganku."
"Dan tentu saja karena di sini, aku bisa memberitahumu informasi yang tidak bisa aku katakan kepadamu di luar sana."
Hugo seketika teringat dengan ucapan Dryad mengenai Chaos. Pantas saja roh yang satu ini malah tidak melanjutkan kata-katanya. Sepertinya, di luar sana, ada begitu banyak yang mendengar ucapan Dryad.
Hugo selalu diberitahu oleh ayahnya bahwa "alam memiliki telinga".
"Apa yang ingin anda sampaikan kepada saya, Dryad?" tanya Hugo yang menjadi penasaran karena Dryad tidak menyelesaikan kalimatnya malam itu.
Dryad tersenyum tipis.
"Pertama-tama, mari kita membuat perjanjian terlebih dahulu, Hugo Phoebus."
***
Barnett membaca surat yang dikirim oleh Aiken dengan seksama. Dia tidak menyangka bahwa kota seperti Wesrid akan diserang oleh Chaos. Makhluk itu menyerang ketika penjagaan di Wesrid tidak terlalu stabil.
Saat ini, mereka kekurangan pasukan untuk melaksanakan patroli keamanan yang merupakan rencana dari Aiken. Namun, setelah membaca pesan dari Aiken. Entah kenapa, Barnett merasa, tujuan dari Chaos ini adalah menghancurkan empat kota besar di Mafornburgh.
Pertama, makhluk ini menghancurkan Easenna.
Kedua, Nordiff.
KAMU SEDANG MEMBACA
[FF NCT DREAM] Helmut: Chaos
Fanfic*Lanjutan dari HELMUT* Reinhard pikir, semuanya akan berakhir dengan bahagia setelah berhasil mengalahkan Lucius. Dia kembali menjalani harinya sebagai seorang Huang Renjun di pinggir kota Seoul. Selama bertahun-tahun, Reinhard selalu mendapatkan mi...