24 ; Kegiatan baru

1K 96 0
                                    

haii selamat malam, sorry diriku menghilang beberapa hari ╥﹏╥

rencananya mau double up hari ini, tp gajadi deh cicil aja ini satu duluuu. Besok lagi ya satunya heheヽ( 'ω' )ノ

reminder: cerita ini alurnya lambat dan memang dominan fokus di rye aja! diselingi konflik pastinya, tapi gak yang gebyar gebyor. jadi kalo gak masuk tipe cerita kesukaan kalian, gapapa banget gausa dibaca 🙏🏻

oke sekian, typo tolong tanda~
___________________________

"Lapor tuan besar, teman wanita dari tuan muda Rye hari ini berkunjung ke mansion. Wanita itu sekarang sedang berada di kamar tuan muda bersama yang lainnya." Penjaga tersebut melaporkan yang terjadi barusan. Ketika ia sedang menjaga, tiba-tiba saja seorang wanita berkunjung dengan dalih sudah diizinkan oleh penghuni mansion.

Awalnya tentu penjaga tersebut tidak percaya. Namun setelah di konfirmasi ternyata hal tersebut benar adanya, akhirnya wanita tersebut alias Rere diperbolehkan untuk masuk.

"Dengan siapa dia kesini?" Harris bertanya namun tetap mempertahankan posisinya, ia saat ini sedang membolak-balikan kertas kerjaannya. Semenjak mengetahui anaknya tadi pagi sakit yang cukup mengkhawatirkan, Harris langsung mengubah semua pertemuan menjadi online dan mengerjakan berkasnya di mansion.

"Sendiri tuan, wanita itu tadi menggunakan taksi dan berhenti tepat di depan mansion."

Mendengar itu, Harris mulai memikirkan sesuatu. "Coba kau cari informasi anak itu selengkap mungkin, ini sudah ke dua kalinya dia ke mansion. Cari dengan detail, aku mau paling lambat besok sudah harus kau kirim ke aku."

Penjaga tersebut menganggukkan kepalanya, tanda ia mengerti dengan tugasnya, lalu ia menunduk untuk izin pamit keluar ruangan.

~~~

Makan malam kali ini terasa hangat seperti hari-hari sebelumnya. Hal ini dikarenakan Rye sudah bisa bergabung dengan keluarganya di meja makan dan tidak makan di kamar lagi.

"Sudah merasa lebih sehat?" Tanya Orin setelah menyelesaikan suapan terakhirnya.

Rye yang masih mengunyah dengan pipi menggembung memberi tangannya sebagai isyarat untuk menunggu sebentar. Orin dan keluarganya yang melihat itu tertawa pelan.

"Sudah~ Tapi sama bang Iggy masih disuruh minum vitamin..." Jawabnya menatap sinis Iggy.

Yang ditatap tidak perduli dan tetap melanjutkan makannya. Kondisi anak itu memang sudah membaik, namun Iggy tetap memberikan vitamin khusus untuk menjaga imunnya yang lemah itu. Karena ia yakin, pasti setelah sembuh ada saja kelakuannya yang bisa membuat nanti sakit lagi.

"Oma setuju dengan abang mu itu. Setelah ini akan Oma pastikan semua makanan Rye harus berkualitas semua. Tidak boleh lagi sakit seperti ini. Mengerti?" Ucapan tersebut mendapat anggukan oleh anggota keluarga yang lain.

Berbeda dengan Rye mengubah ekspresinya menjadi merengut. Tidak ada yang di pihaknya kali ini. Semua setuju dengan abangnya itu.

"Heem, Rye paham." Jawaban itu membuat Lia mengulas ekspresi yang puas. Walaupun sudah berumur, ketegasannya terhadap kesehatan tidak bisa dibantah. Rye beruntung kali ini tidak dihukum olehnya untuk memakan sayuran yang banyak.

"Eum kakak, mau berenang tidak besok?" Pertanyaan itu meluncur dari Jake. Para saudaranya yang lain mendengar, menatap anak itu aneh. Tiba-tiba sekali? Begitu pikir mereka.

Rye yang mendengar itu membulatkan matanya, "Mau mau! Adek tau aja kakak mau berenang." Kemudian ia meletakkan alat makannya dan memeluk tubuh besar Jake yang kebetulan saat ini sedang duduk di sebelahnya.

The Bonds of Rye Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang