Satunya lagi, seorang Wanita cantik khas Bali yang menggunakan kebaya putih lengkap dengan kain dan selendang berwarna putih, rambutnya disanggul rapi, seolah memang ingin ke Pura untuk sembahyang.
Ia hanya mengatakan satu kalimat lalu tersenyum, "Gek, tolong jangan gaduh ya" Ia mengatakannya dengan Bahasa Indonesia.
Hanya itu? Ah tapi tolong keluarkan aku dari sini, kenapa malah meninggalkan ku begitu saja.
"Kak, aku takut pada mereka... aku ingin manis-manis... ingin permen" Ucap anak nakal yang sejak tadi gemetaran bersembunyi dibelakang ku.
Baru akan menjawab, tubuh ku merasa ada makanan manis yang sedang ku kunyah. Apa ini? Kok rasanya sedang memakan makanan manis?
Tak lama kemudian aku melihat secercah Cahaya yang sangat terang namun Cahaya itu tidak menyilaukan mata ku sama sekali. Cahaya itu justru menarik paksa Maria dan membawanya pergi.
Lalu, aku terbangun.
Dengan lemah, aku membuka kedua mata ku dan memperhatikan semua orang yang berada disekelilingku. Semuanya memasang wajah panik sekaligus lega, ada Aksara yang tengah memperhatikan ku begitu dalam, seolah matanya mengatakan, "Apa itu kau, Fana?"
"Fana, Fana? Ini kau? Apa ini kau?" Tanya Desi, panik. Tangan kanannya terus menepuk bahu kiri ku.
"Iya, ini aku, aku kenapa?" Tanya ku spontan, karena sudah tak tau lagi yang kurasakan saat itu selain tubuh yang lemas.
"Ah akhirnyaa!" Sorak Desi, Bara, Melinda, dan Axel bersamaan yang membuat ku terkejut.
Dalam kondisi yang lemah, banyak sekali karyawan kampus itu mengerumuni, mata ku hanya fokus menatap langit-langit, wajah ku sedikit terasa gempal, lalu aku muntah.
Muntahan ku terlihat sekali tidak berhasil dicerna dengan baik, permen dan oreo keluar dari dalam mulut ku secara utuh. Rasanya memuakkan. Sebenarnya apa yang terjadi?
Samar-samar ku dengar Pak Soma dengan Atasannya berdiskusi terkait rokok yang akan dihaturkan. Tapi kepala ku sudah terlalu pusing untuk bertanya hal tersebut.
Setelah mengumpulkankekuatan dalam tubuh ku yang melemah ini, aku segera makan dan minum, untuksetidaknya dapat pulang ke rumah tanpa khawatir akan pingsan dijalan, karenaaku menyetir mobil sendirian.
KAMU SEDANG MEMBACA
DUNIA FANA: The Adventure Ft. Ghosts
ПриключенияHidup dengan julukan "Indigo" tidak selamanya selalu tentang kejadian horror. Fana Semestaria, seorang gadis remaja terlahir dengan kondisi dimana ia bisa melihat dan berkomunikasi dengan mereka yang tak kasat mata sudah menjadi makanan sehari-harin...