105. "Jangan Panik!"

236 46 6
                                    

Jefan

Usai Mamak mengucapkan kekhawatiran tentang perkiraan waktu melahirkan Karina. Ia segera menghubungi nomor ponsel dokter Stella.

Namun hanya menemui mesin penjawab. Sama sekali tak bisa tersambung langsung dengan dokter Stella.

Membuatnya memberanikan diri untuk menelepon Rumah Sakit tempat Karina menjalani proses persalinan tanggal 13 esok.

"Bisa kami informasikan, jika saat ini dokter Stella sedang dalam masa cuti," begitu jawaban yang diperolehnya dari customer service Rumah Sakit.

"Dan akan kembali aktif bertugas di Rumah Sakit pada tanggal 9 Juli."

"Untuk selanjutnya ada yang bisa kami bantu lagi Pak Najefan?"

"B-begini, Mba," ia harus mengontrol suara yang mulai gemetar demi mengetahui jika dokter Stella kemungkinan besar sedang berada di luar negeri. Tak bisa membantu proses persalinan Karina.

"I-istri saya... maksud saya... kami sudah booking paket melahirkan caesar 4 hari 3 malam."

"Baik, saya cek dulu."

"Atas nama siapa bookingnya, Pak?"

"Katherina Giannis."

"Tuan Teuku Arka Najefan Ishak dan Nyonya Katherina Giannis?"

"Betul."

"Suite room untuk persalinan caesar 4 hari 3 malam dengan dokter obgyn Stella Yurika?"

"Betul."

"Baik, ada yang bisa kami bantu perihal booking tersebut Pak Najefan?"

"Kalau istri saya ternyata melahirkan sebelum tanggal 13, apakah bisa tetap memanfaatkan fasilitas yang sudah kami booking?"

"Maksud saya, apakah kami bisa sewaktu-waktu ke Rumah Sakit untuk melakukan proses persalinan? Meskipun dokter Stella sedang tidak ada di tempat?"

"Baik. Untuk perihal melakukan proses persalinan di luar waktu yang telah Pak Najefan booking. Terlebih dahulu kami mengcrosscheck dengan kondisi di lapangan."

"Apakah masih tersedia kamar operasi atau kamar bersalin yang dimaksud. Serta room perawatan yang diinginkan."

"Jika memang masih tersedia, Ibu Katherina bisa langsung melakukan proses persalinan di Rumah Sakit kami."

"Dengan dibantu oleh dokter obygn yang sedang bertugas. Bukan dokter Stella."

"Baik, terima kasih," sahutnya cepat. Merasa sedikit lega karena mendapat informasi yang cukup lengkap.

"Mungkin ada hal lain lagi yang bisa kami bantu Pak Najefan?"

"Tidak. Terima kasih."

Namun karena hatinya masih diliputi oleh kekhawatiran. Ia pun kembali memberanikan diri untuk mengirim chat kepada Teh Dara. Yang saat ini masih berada di Singapura.

Tak dinyana, Teh Dara justru langsung menghubunginya.

"Ada apa, Jefan?"

Dengan berat hati ia mulai menceritakan tentang keadaan Karina sekaligus kekhawatiran Mamak. Dan informasi dari pihak Rumah Sakit tentang keberadaan dokter Stella yang sedang dalam masa cuti.

"Oke," Teh Dara terdengar menghela napas panjang.

"Kamu harus tenang."

"Jangan panik."

"Nggak usah mikir macam-macam."

"Nanti begitu Karina bangun, kalian harus segera pergi ke bidan terdekat untuk memastikan."

Senja dan Pagi | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang