Memulai lagi

25 4 0
                                    

Sudah satu minggu setelah kematian Rama. Proses pemakaman berjalan lancar. Saat ini siswa NIHS sudah melanjutkan kegiatan belajar mengajarnya.

Pihak sekolah membuat pengumuman resmi bahwa kejadian Rama murni karna bunuh diri. Siswa siswi pun mendapat peringatan untuk tidak membahas maupun mencari informasi terkait kematian Rama.

Haikal dan Wilona yang mendengar itu hanya bisa menghela nafas. Istirahat kelas sudah tiba, seperti biasa trio beasiswa yaitu Haikal, Wilona dan Yemi beranjak menuju kantin.

"Mau kemana lo?" Haikal yang baru beranjak dihadang oleh Leo beserta anak buahnya. Ya benar, Leo itu sejenis ketua geng pembuly di NIHS, anak buahnya tersebar di berbagai kelas. Mereka punya target masing masing dan yang pasti adalah anak beasiswa.

Sepeninggalnya Rama, Haikal yang menjadi target utama Leo, apalagi setelah Haikal memukul Leo tempo hari.

Haikal yang dihadang menghela nafas dalam. "Apa lagi" katanya, dijawab Leo "beliin gue makan dikantin, pakai duit lo"

Haikal hanya melirik. Dibelakangnya sudah ada Wilona dan Yemi berdiri.

"Eh lupa gue lo kan anak beasiswa mana mampu beliin gue makan" tambah Leo, sedangkan temannya yang lain menertawakan Haikal.

"Lah itu lo tau, minggir lo, gue mau ke kantin" jawab Haikal Sambil mendorong Leo dan melanjutkan langkahnya menuju kantin diikuti oleh Wilona dan Yemi.

Leo yang dijawab demikian memberikan kode ke salah satu temannya untuk melakukan sesuatu.

Teman Leo yang diberikan kode menjawab dengan anggukan. Tiba tiba terdengar suara orang terjatuh.

Brukk

Terihat Wilona yang jatuh dan meringis akibat tendangan pada kakinya dari salah satu teman Leo.

Yemi yang melihat Wilona jatuh langsung menghampirinya. Sedangkan Haikal melirik Leo. Wilona yang sudah bangun menghampiri lelaki yang menendang dirinya dari belakang tadi. Dan bugh suara tendangan Wilona pada aset berharga lelaki itu.

"Arrghh, sialannn, sakit anjingg" teriaknya

"Berani lo nendang gue lagi, gue pastiin aset lo itu gue gantung di pintu" kata Wilona kemudian pergi meninggalkan Leo dkk dan menarik Haikal serta Yemi.

Sebagian siswa yang melihat salut dengan keberanian Wilona, ada juga yang tertawa puas melihat salah satu anak buah Leo kesakitan.

"Baru mereka yang berani ngelawan kita" kata salah satu kaki tangan Leo

"Kita liat nanti, sejauh mana mereka bisa melawan" jawab Leo kemudian pergi dan diikuti yang lain.

"Wil pelan pelan atuh nariknyaa" teriak Yemi yang ditarik oleh Wilona menuju kantin.

"Sstt diem" jawab Wilona "duh rame ish" tambahnya ketika sampai dikantin melihat hampir semua meja sudah terisi

"Tuh kosong, kalian makan apa? Biar gue yang pesen, duduk aja" kata Haikal disamping Wilona

"Nasi goreng aja Kal" jawab Yemi, Haikal mengangguk kemudian melirik Wilona

"Samain aja, tapi pedes ya punya gue" Kata Wilona, kemudian Haikal meninggalkan mereka berdua yang menuju meja kosong untuk duduk.

Sampai di meja, Wilona menumpuhkan kepalanya dimeja kantin tersebut, "kenapa lo Wil? Lemes amat" tanya Yemi heran.

"Laper yem" jawab Wilona dengan nada memelas dan muka cemberutnya. Sedangkan Yemi yang mendengarnya hanya tertawa.

Tidak lama kemudian Haikal datang dengan nampan berisi tiga makanan untuk mereka. Wilona yang melihatnya langsung menegakkan tubuh dengan mata berbinar. Yemi yang melihatnya menggeleng heran.

Setelah satu suapan masuk ke mulutnya, Wilona melotot menatap Haikal dan berkata "Kan maunya pedessssss".

Haikal yang mendengarnya cuma menggeleng "gak ada pedes pedesan, orang laper itu bukan makan yang pedes, bukannya kenyang malah jadi sakit perut"

Wilona yang mendengarnya cuma mencebik tapi tetap memakan nasi goreng didepannya. Haikal yang melihatnya mengusak kepala Wilona, sedangkan Yemi tersenyum senang melihat interaksi mereka berdua. Andai Rama ada disini ya batinnya.

Malam ini masih pukul delapan, tiba tiba terdengar dering dari hp sesorang menandakan ada satu pesan masuk.

————— Aden 😏 —————

Lily

Kenapa Aden?

Udah siap?

Sudah

Ayo

———————-

Diruangan ini terdapat empat orang yang sedang berkumpul sesuai janji mereka tiga hari lalu, membahas rencana selanjutnya setelah kematian Rama sambil menunggu info terbaru dari paman mereka.

Layar depan menampilkan foto yang disimpan oleh Rama dan surat yang diterima Haikal tempo hari dari adek kandung Rama.

Mereka berempat diruangan itu termenung membaca isi surat dari Rama dengan perasaan berkecamuk dan pemikiran masing masing. Wilona meneteskan air mata tapi dengan cepat dia hapus.

———————

Surat Rama

Hai Haikal Wilona atau gue panggil Hayden dan Lily saja? Kalian kaget kan aku tau kalian siapa. Hehe maaf ya gue gak sengaja dengerin obrolan kalian sama Pak Abdi. Lo berdua tenang aja, gue dipihak kalian kok, rahasia aman sama gue dan temen gue, lo tunggu aja nanti dia bakal hubungin lo berdua dan bakal bantuin lo berdua buat mecahin kasus satu tahun lalu.

Jujur gue berharap surat ini gak sampai ditangan kalian, karena kalau sampai itu artinya gue udah gak ada di sebelah kalian lagi. Terima kasih buat lo berdua yang udah perhatian sama gue, gue tau kok kalian diem diem bantuin keuangan keluarga gue kan. Makasih ya udah sekolahin adek gue lewat beasiswa sekolah padahal itu duit kalian, makasih juga udah kasih kerjaan nyokap gue lewat perusahaan bokap kalian.

Gue gak tau kalau gue bakal seputus asa ini Kal awalnya. Gue terlalu capek ngehadapi ini sendiri. Semenjak ketemu kalian, gue berusaha bangkit dan gue bertekad buat bantuin lo berdua. Tapi gue tetep takut Kal, mereka neror gue.

Gue sengaja pisahin surat ini sama barang bukti buat kalian, gue takut kalau terjadi apa apa sama gue, surat ini gak sampai ke kalian. Tapi gue percaya, adek gue gak sepolos itu, dia tau mana yang tulus sama gak gue yakin surat ini bakal sampai ke kalian.

Gue ninggalin satu kotak di kamar gue buat kalian, ada enam foto dan hp lama gue. Di foto itu ada foto pelaku kejadian satu tahun lalu, filenya ada di hp lama itu dan chat chat dari mereka juga ada di hp itu. Hpnya sengaja gue rusakin karena kalau mereka yang ambil gue takut mereka bakal hapus semua buktinya, gue yakin kalau hp itu ditangan kalian, kalian pasti bisa ngehidupin lagi.

Kal percaya sama gue, gue selama ini berusaha buat ngungkapin tapi gue selalu gagal dan berakhir keluarga gue yang kena imbasnya. Maaf gue pengecut, gue takut, keadaan gue yang seperti ini gak akan bisa lawan mereka.

Makasih ya Haikal Wilona ah bukan Hayden dan Lily. Lo berdua sahabat gue. Gue titip adek gue ya.

——————————

setelah membaca surat Rama berulang kali, Haikal alias Hayden bersuara, "Vin, bisa review ulang kondisi sekarang gak?"

Selanjutnya di next part yaaa


Jangan lupa vote komennnn
Terima kasih banyakk sudah baca
Mohon maaf kalau ada salah kata dan typo yaaa

THE TRUTHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang