BAB 1 KECELAKAAN

363 66 11
                                    

Arkana Prince Karta putra dari Adrian Calvin Karta dan Clara Magnolya, cucu pertama keluarga Karta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Arkana Prince Karta putra dari Adrian Calvin Karta dan Clara Magnolya, cucu pertama keluarga Karta. Pada ulang tahunnya yang kelima tahun, Prince sangat ingin liburan bersama kedua orang tuanya. Adrian dan Clara, memutuskan untuk mewujudkan keinginan anak mereka dengan merencanakan liburan ke sebuah villa di Bandung, tempat yang sangat disukai oleh Prince karena suasana alamnya yang sejuk dan indah.

"Horee, liburan!" seru bocah imut itu dengan riang.

Alaric yang kebetulan ada di sana mengusap kepala Prince. "Ayah pasti bakalan kangen sama Prince," ucap Alaric, menatap Prince yang lebih kecil darinya.

"Ayah, jangan sedih. Nanti Prince bawain oleh-oleh," kata Prince dengan suara imutnya.

Alaric Malvin Karta adalah seorang CEO tampan yang dikenal karena karismanya yang memikat dan lesung pipi yang menawan di kedua pipinya. Adik dari Adrian Calvin Karta dan sekaligus paman dari Prince, Alaric sangat menyayangi keponakannya itu. Prince memanggil Alaric dengan sebutan "Ayah," sebuah panggilan yang jarang digunakan anak-anak untuk pamannya, tetapi menunjukkan kedekatan istimewa antara mereka. Untuk kedua orang tuanya, Prince memanggil mereka dengan sebutan "Daddy" dan Mommy," mencerminkan kasih sayang dan keakraban yang mereka bagi bersama.

"Kami berangkat dulu ya," pamit Adrian kepada Tuan Karta, Nyonya Sania dan Alaric dengan senyum hangat di wajahnya. Kedua orang tuanya beserta adiknya melihat mereka dengan penuh harap dan doa yang tulus. Clara tersenyum sambil memeluk mertuanya, sementara Prince melompat-lompat di sekitar mereka, tidak sabar untuk memulai petualangan liburan mereka.

"Iya, kalian hati-hati sampai di sana, langsung kasih kabar," kata Alaric dengan penuh perhatian.

Prince, yang sangat dekat dengan Opa dan Omanya, tidak lupa untuk mengucapkan salam hangat kepada mereka. Ia memberikan pelukan kecil kepada opa dan omanya. Tak lupa, ia juga melakukan tos ala-ala dengan Ayahnya, sebuah kebiasaan kecil yang selalu mereka lakukan. Setiap kali mereka berjumpa, baik saat hendak pergi bekerja atau ketika pulang ke rumah, kebiasaan kecil ini selalu dilakukan. Dengan senyum hangat, mereka mengangkat tangan kanan dan menepuk tangan satu sama lain dengan suara "plak" yang khas, diikuti dengan tawa ringan.

Keluarga kecil itu melangkah menuju mobil dengan hati penuh harap dan semangat untuk menjelajahi keindahan alam Bandung yang mereka cintai. Di perjalanan, mereka mengobrol dengan riang, membuat rencana untuk mengunjungi tempat-tempat wisata indah yang ada di Bandung dan menikmati waktu bersama tanpa gangguan dari rutinitas sehari-hari.

Setibanya di villa yang mereka sewa, kegembiraan Prince tidak dapat dibendung. Ia segera berlari-lari kecil di sekitar taman villa, mengeksplorasi setiap sudut dengan penuh kegembiraan. Adrian dan Clara tersenyum melihat putra mereka begitu ceria, merasa puas bahwa keputusan mereka untuk memberikan liburan ini sebagai hadiah ulang tahun telah membuat Prince begitu bahagia.

Malam itu, mereka menghabiskan waktu bersama di teras villa, menikmati makan malam yang lezat di bawah langit berbintang. Suasana menjadi hangat dengan cerita-cerita lucu dan kenangan indah dari perjalanan mereka yang mengalir begitu saja.

MALAIKAT DI TENGAH KITA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang