I'm fine, that's a lie

98 12 1
                                    

Di asrama putra, mereka terkejut mendengar suara dentuman keras.

"Suara keras apa itu ?" Jang Soo bertanya-tanya.

"Aku sangat terkejut..." Woo Taek mengelus dadanya.

"Kupikir itu suara kentut Tae Man..." Hee Rak menatap.

"Aiiish... Kentutku tidak sekeras itu..." Tae Man menampar kepalanya.

"Jangan-jangan meteor jatuh..." Young Soo berkata.

"Tidak mungkin..." Soo Chul menatap.

"Atau rudal jatuh ?" Deok Joong menimpali.

"Aiiish... Jangan mengada-ada.." Young Shin menatap.

Hal yang sama juga dialami oleh para gadis-gadis di asrama putri.

"Apa itu tadi ? Joon Hee menatap.

"Suara apa itu ? In Hye penasaran.

"Tidak mungkin suara petasan..." So Yoon berkata.

"Kenapa mereka belum kembali..." Yoo Jung terlihat cemas.

"Mungkin mereka ketahuan Letnan Lee..." Ha Na menatap.

"Aiiish... Kenapa kamu malah bilang begitu..." So Yeon menatap.

Bo Ra melihat sketsa yang digambar Ae Seol, salah satunya adalah gambar dua orang. Orang pertama menangis sambil memegang tangan orang kedua yang terbaring di lantai.

 Orang pertama menangis sambil memegang tangan orang kedua yang terbaring di lantai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terlihat sebuah tulisan berbahasa Inggris. 'I DON'T WANT TO LOSE YOU AGAIN...'

Bo Ra bertanya-tanya siapa orang kedua itu. 'Apakah ini yang dimaksud Na Ra. Ae Seol melihat orang yang dikenalnya meninggal di depannya...'

"Aauh... Appo !" Yeon Joo meringis kesakitan karena Soon Yi memegang rambutnya cukup kencang.

"Oh... Mianhae, Yeon Joo-ah..."

•••

Sementara itu Pusat Kesehatan, ada dua orang yang bekerja untuk menyelamatkan nyawa gadis yang baru saja dimuntahkan Bola Ungu.

Letnan Lee telah memberitahu pada para tentaranya untuk mengamankan Bola Ungu itu dengan membangun sebuah kubah berwarna putih.

Letnan Lee memanggil istrinya yang menginap di sekolah. Saat ini keduanya duduk berhadapan.

"Bola-bola itu... Kamu mengatakan itu tidak berbahaya. Kamu jelas mengatakan bahwa sekolah aman dan tidak terjadi apa-apa. Tapi bagaimana Ae Seol—"

"Kami tidak bisa memprediksi kapan bola-bola itu akan jatuh..." Letnan Lee menatap.

"Aku harus melakukan apa dengan murid-muridku sekarang ? Bukankah mereka harus dipulangkan ?"

Letnan Lee menatap, "Mereka tidak bisa dipulangkan. Mereka dalam pengawasan militer sekarang..."

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang