Tamtama Senior No Ae Seol

81 10 1
                                    

Hari minggu, Ae Seol merasa bahwa pelatihan militer semakin dipercepat. Karena kelas 3-2 adalah satu-satunya kelas 3 yang lebih cepat menyelesaikan pelatihan ketimbang kelas 3 lainnya.

"Semua kadet fokus dan jaga batu tetap di laras saat menarik pelatuk..." Letnan Lee berkeliling. "Kalian akan terus mencoba sampai kalian tidak menjatuhkan batunya..." tambahnya lagi.

Kali ini mereka diajarkan untuk mengimbangi batu di atas laras senapan. Mereka mendapat partner masing-masing. Yoo Jung berpasangan dengan Jang Soo.

Ae Seol bukan berpartner dengan Bo Ra melainkan dengan Na Ra. Berbeda dengan kehidupan sebelumnya.

Ae Seol membenarkan posisi tiarapnya, ada sebuah karung pasir di bawah senapannya sebagai penopang. Ia memegang senapannya dengan baik.

"Siap ?" Na Ra menatap. Ia duduk bersila di samping Ae Seol.

"Ya, I am ready !" Ae Seol membalas.

Ae Seol bersikap tenang saat Na Ra meletakkan batu di atas laras senapannya. Ia lalu menarik pelatuknya.

Na Ra melihat batu itu tidak jatuh dari laras senapan Ae Seol. Ia menyunggingkan senyum bangga. "Tamtama No Ae Seol berhasil !"

"Mwo !"

"Jinjja !"

"Shibal !"

"Daebak !"

"Aiiish..."

Mereka yang mendengarnya terkejut bukan main. Bertanya-tanya apa yang tidak bisa dikuasai oleh No Ae Seol.

Letnan Lee berjalan mendekat dan meminta Ae Seol untuk mengulanginya. Ae Seol menurutinya dan batu itu tetap bertahan di laras senapan.

"Kerja bagus, Tamtama Ae Seol.."

"Gomawo, Letnan Lee..."

Ae Seol menatap Na Ra, "Unnie, sekarang giliranmu..."

Mereka bertukar posisi. Ae Seol yang meletakkan batu di laras senapan milik Na Ra. Batu itu berhasil diletakkan di laras senapan milik Na Ra.

Na Ra bersiap untuk menekan pelatuknya. Batu jatuh setelah Na Ra menarik pelatuknya.

"Gwenchana..." Ae Seol menghiburnya.

"Unnie, lemaskan tangan kirimu... Tahan nafas... Fokus..." Ae Seol menatap.

Na Ra melakukannya. Letnan Lee berada tidak jauh dari keduanya, mengawasi.

Ae Seol kembali meletakkan batu itu di atas laras senapan. "Tarik pelatuknya..."

Na Ra menarik pelatuknya. Dan... Ae Seol tersenyum melihat batu itu tidak jatuh dan tetap berada di laras senapan.

"Tamtama Lee Na Ra berhasil !" Ae Seol memberitahu.

"Hah ?" Lagi-lagi mereka terkejut.

Letnan Lee juga memberikan pujian pada Lee Na Ra. Ae Seol melakukan high five dengan temannya. Keduanya senang karena selesai lebih cepat.

"Unnie, aku akan berkeliling, membantu yang lain..."

"Arraseo..."

Ae Seol berkeliling, melihat Deok Joong berpasangan dengan Young Shin.

"Tembak..." Deok Joong bersiap menarik pelatuknya, batu itu malah jatuh dari laras senapannya. "Aiiish..."

"Kamu terlalu banyak gaya, Deok Joong..." Ae Seol geleng-geleng.

"Tuh dengar kata Ae Seol. Jangan banyak gaya..." Young Shin memukul kepalanya.

Ae Seol kembali berkeliling, melihat Tae Man meletakkan batu di laras senapan Hee Rak.

Duty After School : Save Friends [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang