Bab 30: Pertolongan

111 25 0
                                    

Jarrod menatap ke arah tempat di mana Garren terbaring.

Sampai detik ini, Jarrod tidak bisa mempercayai bahwa Garren benar-benar terbaring koma tanpa diketahui apa penyebabnya. Bahkan, healer yang ada di Istana Darhagen ini tidak mampu menyembuhkan Garren dan mengetahui asal muasal mengapa Garren bisa dinyatakan koma dan tidak tahu kapan akan terbangun.

"Apa yang harus aku lakukan, Fulgur?" gumam Jarrod yang menggigit ujung kukunya karena dia sangat khawatir melihat keadaan Garren.

Tubuh anak itu sangat pucat nyaris membiru, kelopak mata serta bibirnya berwarna hitam, urat-urat di sekitar matanya pun menonjol dan berwarna biru keunguan.

"Berdoa tuan."

Jarrod mencebik kesal mendengar ucapan Fulgur yang sama sekali tidak menenangkan hatinya.

Tiba-tiba saja, Jarrod membutuhkan kehadiran teman-temannya di sampingnya karena dia tidak mampu menopang perasaan sedih dan takut karena melihat keadaan Garren seperti ini.

Walaupun perasaannya dilanda gundah, Jarrod tetap memikirkan isi surat Hugo mengenai mimpi yang Reinhard alami. Bagaimana bisa Reinhard mendapatkan mimpi bahwa akan terjadi sesuatu pada Garren?

Bukan kah kemampuan meramal sesuatu itu hanya dimiliki oleh Yuura seorang?

Dikatakan kebetulan, tetapi mimpi itu benar-benar terjadi.

"Jarrod."

Pemuda itu menoleh ketika mendengar Wendy memanggil namanya. Ibu dari Reinhard itu melangkahkan kakinya mendekati Jarrod yang menutup pintu kamar Garren.

"Ada apa Nona Laurels?" tanya Jarrod yang merasa bingung dengan Wendy karena perempuan itu tidak mau menggunakan Wilfredo sebagai nama belakangnya tetapi dia membiarkan Reinhard menggunakan nama keluarga Wilfredo tersebut.

"Apa benar bahwa Reinhard bermimpi tentang Garren? Lalu, apa yang terjadi dengan Garren sesuai dengan mimpi milik Reinhard?" tanya Wendy.

Jarrod tidak tahu dari mana Wendy mengetahui informasi itu. Namun, sepertinya, Wendy mengetahuinya dari Aiken atau dia mencaritahu sendiri mengingat sifat nona dari Laurels tersebut akan menggali informasi sampai ke akarnya. Kalau dia tidak mendapatkan informasi dari sumbernya, dia bisa mendapatkan informasi dari orang lain.

Jarrod menganggukkan kepalanya, "Itu benar, Nona Laurels" jawab Jarrod.

Baginya hal ini tidak perlu ditutupi. Dan juga Wendy adalah ibu dari Reinhard.

Wendy mengernyitkan alisnya setelah mendapatkan jawaban dari Jarrod. Dia sangat tahu bahwa anaknya tidak memiliki kemampuan seperti peramal begitu pun dengan keturunan Keluarga Wilfredo bahkan Keluarga Laurels.

"Mungkin saja itu hanya kebetulan, Nona Laurels" ucap Jarrod yang merasa bahwa Wendy khawatir dengan Reinhard yang selalu memberikan kejutan kepada mereka akan kemampuannya yang tidak bisa diprediksi oleh semua orang.

Dari tahun ke tahun, Reinhard akan menunjukkan kemampuan yang tidak biasa kepada semua orang dan itu pun Reinhard lakukan tanpa dia sadari.

"Tidak mungkin hanya kebetulan" gumam Wendy.

Lalu, wanita itu menahan nafasnya ketika ia mencium bau busuk yang menyengat. Tidak hanya Wendy yang mencium bau itu. Jarrod juga mencium bau busuk yang membuatnya ingin muntah.

Pandangan mata mereka, mereka arahkan ke pintu kamar Garren, di mana terdapat Garren yang terbaring di sana dalam keadaan koma.

Bau busuk itu, berasal dari sana.

***

Reinhard membuka kedua matanya dan mendapati Hugo yang duduk di sampingnya sambil membaca sebuah buku. Hugo duduk bersila dan memangku buku yang terbuka lebar itu.

[FF NCT DREAM] Helmut: ChaosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang