⚠️ HANYA FIKSI ⚠️
TYPO 🙏
HAPPY READING...!!!Christy sejak tadi terus mengajak bicara Cio, apapun akan dia ceritakan pada ayahnya itu. Meskipun tidak ada respon darinya, tapi Christy yakin ayahnya bisa mendengar setiap apa yang dia ceritakan. Bahkan Christy menceritakan perasaannya yang kini berubah pada Chika, setelah mengetahui kenyataan yang sesungguhnya.
"Yah, adek juga tadi ketemu sama orang yang mirip sama orang yang adek benci. Senyumnya, cahaya di matanya itu persis sama dia yang pergi ninggalin adek. Ayah tau kan gimana sekarang perasaan adek? Gak ada hal yang adek tutupi dari ayah, semuanya ayah tau. Cuman sama ayah adek bisa menceritakan segala hal. Meskipun ayah tidur aja, tapi hati adek tenang karena ayah selalu ada disini gak pernah ninggalin adek tapi malah adek yang suka ninggalin ayah ya?" Christy sekilas melukis senyum di sudut bibirnya.
"Maaf yaa... Maaf juga adek belum bisa bilang sama bunda tentang kondisi ayah dan adek harus terus bohongin bunda. Maaf ya ayah, ayah boleh deh jewer kuping adek, nih yah." Ucap Christy sambil mengarahkan telinganya ke tangan Cio. Sadar akan hal itu tidak bisa Cio lakukan, Christy lagi-lagi hanya tersenyum dengan hal bodoh yang barusan dia lakukan.
"Yah..." Panggil Christy sambil terus mengusap punggung tangan Cio.
"Bolehkan adek benci sama dia? Jujur adek belum bisa menerima kenyataan ini yah, adek bingung. Adek gak mau ketemu sama dia lagi. Tapi semakin adek berusaha benci sama dia, semakin inget juga adek sama dia yah... Apalagi ketemu sama kakak tadi. Ayah kalo liat kakak itu juga pasti nyangkanya Kak___ maksudnya 'dia'. Huufftt... Ayah bangun dong kata dokter ayah udah membaik dan bisa cepet bangun, tapi ko ini gak bangun-bangun sih yah? Apa ayah mau kopi? Biar ayah gak ngantuk gak tidur terus yaahh, kita ngopi bareng gimana?" Kata-kata itu begitu lancar keluar dari mulut Christy, itu dia lakukan hanya sekedar menghibur dirinya untuk sesaat.
"Bodoh banget Lo Christy, ayah Lo lagi tidur malah Lo ajak ngopi gimana sih." Gumamnya.
Ting!!!
Suara notifikasi pesan dari ponsel Christy.Bunda❤️
"Dek kamu kemana? Udah sore belum pulang juga."
Itulah isi pesan dari Shani, Christy terus menatap layar ponselnya memastikan kalau itu benar-benar dari Shani. Tidak biasanya Shani mengirim pesan, sekalipun Christy pulang terlambat ke rumah.
"Menurut ayah, bunda beneran sayang gak sama adek yah? Bunda dari tadi pagi sikapnya berubah sama adek, bunda jadi lebih perhatian gak dingin kaya biasanya. Jujur adek seneng banget yaah... Apalagi kalo ayah sembuh dan bunda juga kaya dulu lagi pasti adek makin seneng lagi yah. Ayahku sayang, Adek pulang dulu ya, nanti bunda marah lagi terus nanya yang macem-macem sama adek. Adek janji besok pasti kesini lagi." Christy kembali mencium kening Cio, seperti yang biasa Christy akan menempelkan kepalanya cukup lama di kening Cio. Mengusap lembut pipinya yang semakin tirus, seperti biasa Christy sangat berat untuk pergi dari sana meninggalkan Cio yang hanya seorang diri tanpa siapapun yang menemani.
***
Usai melakukan perjalanannya yang tak tentu arah, rasanya Chika ingin menyerah dengan segala usaha yang dia lakukan semuanya tidak membuahkan hasil sama sekali. Chika terus memijat pelipisnya dengan tangan kanan, sementara tangan kirinya memegang kemudi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hanya Milikku [Greshan+Ch2]✓
RandomTak selamanya keluarga itu harus terbentuk dari ikatan darah yang sama.