kerkel.

595 63 4
                                    

Keesokan harinya adalah hari libur, namun Hasya tetap sibuk untuk mengurusi keperluan kelompok mereka yang akan digunakan. Kini ia sedang didalam perjalanan untuk membeli beberapa barang ditoko terdekat dengan ditemani oleh Zee yang mengendarai motor miliknya.

Sampai pada toko tersebut, ia turun dan melepaskan helm lalu berlari tergesa gesa karena teman temannya sudah mengabari akan segera sampai pada rumahnya. Hasya terlambat untuk bangun tadi pagi.

Zee menggelengkan kepalanya melihat Hasya yang sangat terburu buru, ia berjalan menghampiri Hasya yang sedang memilih barang pada rak dengan bantuan salah satu pegawai toko yang berada tepat disampingnya. Pegawai tersebut menanyakan barang barang yang diperlukan Hasya guna untuk mempercepat waktu Hasya sekaligus mengerjakan tugasnya sebagai pekerja disana untuk selalu membantu para pembeli.

Hasya mengangguk cepat mengiyakan tawaran itu, ia menyebutkan barang barang itu dan sedikit lega. Pegawai tersebut pergi mengambil permintaan Hasya dibeberapa rak yang jaraknya lumayan jauh, meninggalkan kedua pembeli itu.

"Hahh, cape lari lari." Hasya bersandar pada dinding dibelakangnya

Zee menggenggam tangan yang sedari tadi tidak bisa diam untuk memegang segala benda yang ada disana, ia mengeratkan pegangan itu

"Jangan panik gitu, mereka masih lama kok pastinya. Gamungkin dia nyampe sekarang, pasti pada telat." Zee menenangkan Hasya yang masih khawatir teman temannya menunggu

"Engga zii, Flora sama yang lain bilang udah dijalan dekat rumah kita."

"Hmm yaudah deh, gapapa kok nunggu sebentar doang."

"Tapi kan kita belum beli makanan buat mereka." Ucap Hasya memandang Zee

"Nanti aku beliin, kalau ga pesen gofood aja." Hasya mengangguk lemah "Yaudah."

2 menit kemudian pegawai tersebut kembali dengan sebuah kantong besar yang berada digenggamannya, membawa barang itu ke kasir untuk melakukan pembayaran.

Hendak membayar, tangan Hasya ditahan oleh sang kakak yang juga tengah mengeluarkan dompet miliknya. Zee menjauhkan tangan Hasya lalu menyodorkan beberapa lembar uang yang baru saja ia keluarkan dari dompet

"Ih kak gausah, biar gue yang bayar." Ia ingin menarik kembali uang itu namun kalah cepat dengan kasir yang sudah mengambilnya

"Udah gapapa, kamu kerja kelompoknya semangat aja. Biar aku yang bayar." Akhirnya Hasya mengalah dan berterimakasih.

Setelah berbelanja, mereka pulang dengan bawaan itu, masuk kedalam rumah dan membereskan semua ruangan yang ada disana.

5 menit setelah itu terdengar satu persatu klakson yang berbunyi menandakan para teman Hasya telah sampai. Hasya membukakan pintu kala sebuah ketukan terdengar

Menampilkan teman temannya dengan cengiran khas, mereka memasuki rumah besar itu dan duduk pada lantai bawah tanpa menduduki sofa

"Lah aneh, duduk diatas ogeb." Perintah Hasya

"Gausah sya, kan mau ngerjain tu tugas, dilantai aja lebih mudah." Hasya mengangguk paham seraya meneguk air susu kotak yang berada ditangannya

"Dedell, ada siapaa? udah pada datang kah?" Teriak Zee menuruni tangga

"Iya zi udah pada dateng. Mau kemana?" Zee menghampiri Hasya yang berdiri didepan teman temannya, Zee melingkarkan tangannya pada perut Hasya dari samping dan mencium pipinya

"Aku mau pergi sebentar ya, temenku ada yang minta tolong anterin ke bengkel karna mobilnya mogok." Hasya mengiyakan

Yang sedari tadi melihat tertegun, benar benar bingung dengan tingkah dua bersaudara ini. Apalagi Amanda yang shock dengan perlakuan Zee yang sangat berbeda ketika bersama Hasya. Walau kaget, Salah satu teman dekat Zee yaitu Freya cukup menghiraukan. Zee memang suka menceritakan tentang hal hal kecil maupun besar tentang Hasya, sepertinya memang Zee menyukai adiknya sendiri

Hasya mendekatkan dirinya dengan telinga Zee, membisikkan sesuatu kepadanya "Ih kak jangan gitu, ada temen aku." membuat Zee nyengir

"Mau pada dibawain makanan apa? gua cuman bentar kok, jadi lu pada ga kelaperan." Lulu dan Olla tentunya sumringah mendengarnya

"Duhh jadi enak nih kak zee, apa aja dah yang penting bisa dimakan. Thanks loh ya btw." Ucap Olla menggaruk kepalanya yang tak gatal

"Hahaha bisa aja, yaudah terserah gua mau beliin apa ya."

"Kalo gitu gua pamit dulu ya semuanya. Dedel Zii pergi dulu yaa dadaahh." Pamitnya sembari berjalan keluar dan melambaikan tangan pada teman teman Hasya lalu pada Hasya sendiri. Hasya membalas lambaian tangan itu.

"Eh siapapun tolong gue dong angkatin ini, berat banget suer." Hasya berdiri didepan kantong besar itu

Dengan sigap Amanda mendahului yang lain dan langsung berdiri menghampirinya, "Biar gua aja sini sya." Tawarnya disetujui Hasya lalu ia mengangkat benda itu

"Oke sekarang kita mulai bikin deh ya, kayanya kerkel nya sampe malam deh, gue ga yakin selesai cepet." Ucapnya mengeluarkan barang barang dari kantong

Mereka mengerjakan tugas itu diiringin dengan gelak tawa karna candaan yang dilontarkan masing masing, Amanda sedari tadi tak melepaskan pandangannya dari Hasya, mengerikan.

"Lu makin nempel aja sama kak Zee gua liat liat sya." Olla berbicara

"Ih iya anjir, lu emang biasa dicium gitu sama kak zee? agak ngeri ya gue." Celetuk Lulu

"Udah cocok pacaran aja sana kalian sya." Timpal Flora

"Setuju." Freya tertawa dan membenarkan ucapan Flora

Semua perkataan mereka membuat Amanda merasa cemburu, ia memasang wajah kesalnya dan sengaja mengibaskan tangannya seakan akan kepanasan

Hasya yang melihat itu segera berbicara "Lo kepanasan ya Man? perasaan ac disini udah dingin deh, apa lo mau pake kipas juga?" Mereka mengalihkan perhatian kepada Amanda

Lulu, Olla, Flora paham bahwa Amanda sedang cemburu, maka dari itu mereka memanasinya dengan cara membicarakan kemesraan Hasya dan Zee sedari tadi. Sejujurnya mereka tak senang dengan Amanda, mereka tahu bahwa orang itu tidak cocok dan tidak baik untuk Hasya sahabat mereka.

"Ah engga sya, gerah aja gue make jaket soalnya." Elak Amanda tersenyum, ia membuka jaket yang dipakai

"Ohh lepas aja, lagian didalem rumah kok."

2 jam kemudian tugas mereka belum selesai dan Zee juga tak kunjung pulang, Olla dan Lulu sudah mengeluh merasakan keroncongan diperutnya termasuk yang lainnya dan Hasya.

"Sebentar ya guys, gue nelpon kak Zee dulu." Mereka mengiyakan lalu Hasya menjauh dari sana, ia menelepon sang kakak yang masih singgah untuk membeli makanan

"Halo zii, kamu dimana? kok lama banget? kamu gapapa kan?" Serbu pertanyaannya kala telepon itu diangkat

"Halo deell? aku masih di warung nya, maaf ya sayang tadi pada tutup jadi bingung mau beli dimana. Tapi ini udah ketemu kok, lagi dibungkusin. Bentar lagi aku pulang." Jawab Zee disana

"Ohh yaudah, hati hati ya pulangnya." Lalu Hasya memutuskan panggilan itu
___________________________

tbc

DIBAGII DUAA PARTT GAIISS, ditunggu yhh smwa

@ddinozidel on tiktok and x

join saluran dibio

Our New Chapter.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang