Chapter 10

18 0 0
                                    

"Ya begitulah ceritanya, kemudian kami mencincang daging taufan lalu kami jadikan biskuit spesial taufan,kami meminta gempa mencobanya tapi dia malah menangis jadi kami kirim dia bertemu kakaknya"ucap liona seperti di sedih sedih kan, sembari berpura pura menghapus air matanya

"Kau....hiks...kejam...."racau aliya yang digempur ketidak percayaan ia kehilangan kedua kakaknya.

"Jangan sedih cantik selanjutnya kalian"ucap marsya dengan tatapan tajam

.
.
.
.
.
.
.
.
| DU APARTEMEN |

Seketika bulu kuduk mereka berdiri menyaksikan senyum marsya, suasana kini kian tidak bersahabat aura pekat seakan menutupi satu ruangan itu, liona meletakkan kapak yang ia bawa di pundak nya berjalan mendekati mereka. Halilintar, taufan, dan fang membuat pondasi terdepan untuk menjaga para wanita, sedangkan blaze dan ice secara perlahan mencoba membuka pintu tanpa marsya dan liona ketahui

CKLEKK!!

BRAKK!!

"LARI SEMUAAA!!"seru blaze setelah pintu di buka kasar lalu semua dengan terburu buru berlari keluar dari pintu diakhiri halilintar yang menutup pintu dan menguncinya dari luar.

Dok

Dok

Dok

Dok

Suara kapak yang di hantakan pada pintu dengan kasar

"WOYY BUKAA PENGECUT LOO"maki liona dari balik pintu.

Sedangkan mereka sudah berlari menuju lantai bawah dengan tergesa gesa menuruni anak tangga bisa saja naik lift tapi untuk kali ini jangan akan terlalu berbahaya.  Tapi anehnya entah sudah berapa lama berlari di anak tangga tetap membawa mereka ke lantai 13

"Kok kita gak sampe sampe si"keluh blaze yang sudah berkeringat

"Ada yang gak bener nihh"sarkas aliya dengan suara serak nya mencurigai sesuatu

"Ga ada waktu buat pergi dari tempat ini sekarang kita harus sembunyi dulu di lantai ini gue ngerasa ada yang mantau kita sekarang jadi lebih baik kita sembunyi dulu"perjelas halilintar yak ini perkataan yang cukup panjang di ucapkan oleh halilintar

Mereka pun memutuskan untuk bersembunyi di salah satu ruangan gelap tanpa pencahayaan, kumuh itu kata yang cocok untuk menggambarkan tempat ini, mampu membuat bulu kuduk seketika merinding benar benar tak mengenakkan hawa begitu dingin serta tercium bau yang tidak sedap tapi berada di disini lebih baik dari pada berlari lari di sepanjang lorong

Semuanya kini termenung tak ada yang membuka percakapan dalam kondisi berduka ini yang sekaligus membuat shock mereka, tapi diantaranya tak ada yang diam seperti solar ia berusaha mencari cara dari telefon pintar nya mencari tau tentang info seluk beluk apartemen ini.

Beberapa menit mencari solar memecah keheningan dengan suara yang serius "Tidak mungkin!"

Semua orang lantas menatap ke arah solar yang menatap tak percaya pada ponsel nya

"Ada apa solar ?"tanya fang

Solar masih tetap diam dan tak menjawab pertanyaan fang

"Kalian tau...dugaan ku benar"gumam solar namun dapat di dengar semua nya karena keheningan yang melanda

"Apa maksudmu solar ?"tanya halilintar, solar memandang halilintar dengan pandangan putus asa "kita dijebak li"

"Huh...apa maksudmu aku tak mengerti"kini ice ikut menyaut pernyataan dari solar

"Dulu aku pernah belajar berbagai bahasa meski tidak pasif aku mengenal beberapa pengucapan dalam berbagai bahasa dan kau tau apa arti dari Dea  Utnoegje ?"tanya solar, semuanya menggeleng

"Menjemput kematian"

Deg

"A-apa maksudmu solar"

"Dea  Utnoegje yang berasal dari bahasa frisia barat yang artinya menjemput kematian atau bisa diartikan-

"Ini hotel jebakan"sahut aliya, kini sudah paham alurnya solar hanya mengangguk menanggapi

Kini semua saling bertatapan tak memberi respons.

"Kita harus pergi dari sini secepat mungkin"

"Kenapa buru buru, hm?"

***

Dor

Piw
Piw

Ello hehe dah lama menghilang yak soryy pendek lagi gak ada ide

DU APARTEMENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang