3 tahun yang lalu
Mayhen masih menduduki bangku kelas 2 SMA.
Pagi hari terlihat langit sedang murung, Mayhen berjalan menelusuri jalanan menjalan kaki dengan tas selempang yang ia kenakan.
rintik rintik gerimis hujan mulai berjatuhan, semakin deras dan semakin deras. Mayhen mulai berlari karna hujan yang kunjung datang
"Sial.. aku lupa membawa payung" ucapnya sembari mendecih kesal//sesampainya disekolah
"Ah.. pakaianku jadi basah semua"
mayhen membuka jas almamaternya yang basah akibat hujan deras dan beruntungnya tas selempangnya tidak basah karna ia memeluknya agar tidak terkena hujan."hen? kau basah kuyup, tidak membawa payung ya?"
ucap Malvin sekaligus teman sekelas Mayhen.
"ya begitulah.."
jawab Mayhen dengan wajah datar
"ayo keruang ganti dan ganti pakaianmu dengan seragam olahraga, kau mau dimarahi pak Kenzie?"
kata Malvin sembari menarik tangan Mayhen menuju ruang ganti
"ha.. baiklah.."Mayhen pun terpaksa mengganti seragamnya dengan baju olahraga dan bergegas berjalan kekelas.
Mayhen dan Malvin sudah berada didalam kelas. Mayhen duduk dibangku paling belakang dekat jendela sedangkan Malvin didepannya.
Pak guru Kenzie tak lama masuk kelas dan ternyata mengumumkan informasi
"Selamat pagi anak-anak, mohon perhatiannya hari ini kita kedatangan murid baru, silahkan masuk"
seorang perempuan setinggi 150-an berjalan masuk keruang kelas.
"Silahkan memperkenalkan diri".
seorang perempuan itu mengangguk dan mulai memperkenalkan diri
"Selamat pagi semua.. perkenalkan namaku Ruby Adeline, mohon kerjasamanya terimakasih" ucap Ruby.
"Baiklah Ruby, bangku kosong tersisa dibelakang dekat Mayhen, kau bisa duduk disana" Ucap pak Kenzie
"Baik pak" balas Ruby.
Ruby pun duduk dibangku tersebut, menoleh kearah Mayhen yang sibuk melamun memandangi jendela.
"Hei kamu, salam kenal namaku Ruby. Mohon kerjasamanya"
Mayhen tersadar dari lamunannya.
"Ah ya-.. Mayhen."
balasnya dingin.
Ruby hanya bingung dengan tingkah Mayhen yang dingin namun tidak ia bawa hati, Ruby hanya tersenyum tipis dan mulai fokus pada pelajaran yang sudah berlangsung.
istirahat pun tiba, Ruby melihat teman sebangkunya yang tidak ada niat untuk keluar kelas ataupun makan siang, Ruby memberanikan diri untuk membuka pembicaraan.
"mn.. Mayhen kamu tidak makan siang?" ucapnya
"oh, tidak.." balas Mayhen
Ruby mengeluarkan kotak makan dan membukanya
(hum.. sepertinya aku terlalu banyak membuat makanan) batin Ruby.
Ruby mulai memakan bekalnya dengan nikmat, ia menyumpitkan telur gulung dan menyodorkannya kemulut Mayhen
"hei, ayo coba ini. Setidaknya makanlah sedikit" ucapnya
"Untuk apa kau sepeduli itu? bahkan kita baru kenal" Balas Mayhen menaikkan satu alisnya
"Sudah makan saja!.." paksa Ruby.
Mayhen hanya mengiyakan dan menerima suapan telur gulung dari teman sebangkunya itu
"Enak.." gumamnya pelan.
Ruby yang tak sengaja mendengar gumaman kecilnya hanya tersenyum.
"Besok kita makan bekal bersama sama ya! Mayhen ^^" ucap Ruby kembali
"Mn-? Ya.." balas Mayhen sembari menoleh cepat kearah jendela, pipinya mulai memerah dadanya berdegup kencang.(Perasaan apa ini?.. mengapa dadaku berdebar debar..?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Kau mengubah Ku
Romancelangit malam yang gelap disinari oleh cahaya bulan nan menderang, dengan kelap kelip bintang kecil membuat langit gelap itu terlihat bersinar dengan indah. "Aku ingin mati!" Mayhen "Tidak! ada aku disini jangan takut.." Ruby seperti halnya seseorang...