OM CEO & SI POLOS || [ NOREN ]✓

38. Tentang Jayden!

FLASHBACK KISAH JAYDEN!!!

Beberapa puluh Tahun yang lalu

Jayden anak kecil yang masih berusia 7 tahun itu tengah menangis karena Jackson yang habis memarahi nya usai dirinya tak kuat lagi harus menerima semua tindakan yang menurut nya begitu menyakitkan. Dipaksa untuk kuat berdiri menerima semua serangan yang di anggap nya hanya latihan, itu yang membuat Jayden nangis karena kelelahan tanpa di beri jeda istirahat.

Ya didikan Jackson tidak main main kepada anak semata wayang nya. Apalagi setelah sang ibu meninggal sosok itu lebih kejam kepada anak tunggal nya.

Hingga Jayden menginjakan kaki di SMP kini perubahan sifatnya mulai di rasakan oleh Jackson sendiri. Ia merasa senang bahwa anaknya bisa mengikuti apa yang telah dirinya didik selama ini, namun yang tak ia tahu, seperti nya mental dan pemikiran anak itu jauh lebih berubah di bandingan bentuk fisik nya.

Jayden adalah anak yang terkenal tampan dan cerdas dalam hal apapun. Tak jarang banyak yang mau berteman dengannya namun Jayden sendiri yang menolak untuk berteman.

Namun kejadian akhir pekan kala itu membuat Jayden sendiri merubah pandangannya terhadap keluarganya terutama ayahnya.

Bagaimana bisa sosok itu selingkuh depan. mata nya tanpa ragu tanpa memikirkan mendiang sang ibu yang bahkan masih belum bisa dia terima kematiannya. Jayden tentu saja tak tinggal diam, dia mengamuk dan tentu saja bertengkar dengan sosok laki laki yang menjadi selingkuhan ayahnya. Laki laki muda yang mungkin jauh berkali kali lipat dari umur nya.

Hingga Jayden melemparkan sebuah vas bunga yang dimana tepat mengenai kepala sosok itu yang membuatnya hingga gegar otak. Tak sampai disitu satu bulan setelahnya kala hendak melangsungkan pernikahan, calon ayahnya dengan sosok yang masih sama meninggal akibat kasus pembunuhan di pagi hari nya, yang dimana tuduhan mengarah ke Jayden yang tidak suka dengan sosok itu.

Ayahnya tak murka namun dia menatap putranya dengan tajam seolah berbicara lewat batin nya. Dan Jayden mengakui jika ia memang membunuh sosok selingkuhan yang hendak ayahnya nikahi. Namun dengan maksud lain Jackson membebaskan Jayden dari hukumannya dan kembali mempersilahkan anak tunggalnya kembali ke mansion besar yang menjadi rumahnya.

Jackson bukanlah orang dengan emosional yang tinggi, dia orang tak berekspresi dan berperasaan. Makanya pas istrinya meninggal dia tak bereaksi apapun, bahkan saat calon nya juga, dia tak menangis ataupun sedih dan marah. Dia gak punya emosi selain marah jika memang sudah di ambang batas nya.

Bukannya berduka Jackson malah menyerahkan sebuah pistol ke tangan Jayden saat anak itu masih menginjak umur belasan tahun. Membuat Jayden tak sungkan untuk menerima nya dan langsung hendak menodongkan nya pada Jackson.

"Tarik pelatuk nya jika kau mau terus terbelenggu," begitulah bisikan sosok ayahnya yang membuat Jayden kala itu harus pergi dengan tangan bergetar dan menginap di rumah paman nya.

Hingga menginjak kelulusannya Jayden tak pernah lgi menginjakkan kakinya ke mansion milik ayahnya, dan dia juga tak peduli bagaimana kondisi ayahnya.

Namun saat baru memasuki SMA Jayden terpaksa pindah ke kota lain, dan saat baru ingin masuk SMA ia bertemu teman yang tak ragu mengajaknya berbicara walau memang butuh waktu untuk mereka dekat. Ya benar itu Mavel dan Hanza.

Tak di sangka sosok ayahnya saat pulang sekolah menjemputnya dengan alasan ingin memperlihatkan suatu kehidupan baru bagi Jayden.

Tak disangka, sosok itu mengajak anaknya yang baru menginjak usia 16 tahun ke sebuah bar mewah di tengah kota. Jackson menyuruh anaknya untuk melihat bagaimana kondisi dunia yang sebenarnya yang akan Jayden hadapi suatu saat nanti.