"El, kita mau kemana?" tanya cilla mengelus rahang tegas jarrel yang sedang menyetir dengan satu tangan.
"Kita mau main." ujar jarrel menengokkan kepalanya pada cilla alu tersenyum miring.
"Yey main apa?" seru cilla menaikan kakinya menyilang menghadap jarrel.
"Mainin hati cewek." jawab jarrel tertawa kecil sesekali menoleh pada arcilla.
Arcilla mencubit lengan jarrel memutar bola matanya malas "aku juga mau mainin hati cowok." balas cilla.
"Gih, emang ada yang mau sama kamu?" tanya jarrel menantang.
"Tcih, banyak yang lebih ganteng dari kamu juga banyak, cuma takdir aku aja yang jelek." balas cilla.
"Yang jelek mantan kamu." ujar jarrel tersenyum miring.
"Mantan aku mana ada yang jelek!" bantah cilla, memang benar semua mantan cilla tak ada yang jelek , ganteng semua cuma kelakuannya pada jelek.
"songong." ejek jarrel memarkirkan mobilnya pada sebuah restoran bintang lima.
"Yok, kita makan." ajak jarrel melupakan yang terjadi baru saja, itu hanya candaan jarrel saja.
"Bentar!"
Jarrel turun lebih dulu membuka kan pintu mobil cilla "mari tuan putri." ajak jarrel mengendahkan tangannya.
"Ow, thanks bodyguard." ujar cilla menggenggam tangan jarrel tak lupa mengulaskan senyum indahnya.
"Sembarangan bodyguard." ujar jarrel tak terima berjalan beriringan dengan cilla masuk.
Jarrel memilih tempat yang terkesan santai bisa untuk berleha leha, jarrel ingin pacaran sekarang "sayang, mau makan apa?" tanya jarrel membaca buku menu.
"Aku mau steak and spicy chicken, air mineral 1 susu ." ujar cilla pada pegawai laki laki yang sedari tadi terus meliriknya.
"Saya spaghetti chicken with beef, red wine 1 botol." ujar jarrel menyerahkan buku menu nya.
"Ice cream oreo satu." seru cilla pegawainya mengangguk menuliskan satu persatu menu nya.
"Baik, tidak ada lagi?" tanya pegawai, arcilla dan jarrel menggeleng lalu pegawai pergi.
"Besok kamu mulai ngantor?" tanya cilla memulai pembicaraan jarrel mengangguk menanggapinya.
"Aku boleh kuliah?" tanya cilla pelan.
"Kuliah dimana?" tanya jarrel ia baru mengingatnya sekarang apakah perlu ia kuliah? istrinya? bagaimana kalo cilla berpaling hati? bagaimana cilla bermain dibelakangnya? itu yang jarrel khawatirkan.
"Gapapa, disini aja sama cessa, kamu kan mau kerja? biar aku kuliah." ujar cilla berharap disetujui oleh jarrel.
jarrel tampak berfikir sesaat "do you love me?" tanya jarrel menggenggam tangan cilla menatap mata coklat itu dalam.
"What? Of course, after three months I have been waiting faithfully for you, what is it?" tanya cilla heran kenapa jarrel tiba tiba bicara seperti itu.
"I'm worried about you." ujar jarrel menggenggam erat tangan cilla.
Cilla terkekeh "kamu khawatir aku berpaling dari kamu, ya?" tanya cilla.
Jarrel menghembuskan nafasnya kasar "Ya! aku khawatir kamu lirih lelaki lain, aku khawatir kamu lupa sama aku!"
Memang benar semenjak cilla masuk ke sekolah ini
"Do not worry, dear." ujar cilla mengelus rahang suami nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ramírez
Teen Fiction"dad! yang bener aja masa aku dijodohin sama cowok kayak dia?!" tanya seorang perempuan membantah seorang ayah nya. "sayang, Daddy udah tau bagaimana kehidupan dan sifat dia." ujar daddy nya dengan lembut untuk meyakinkan bahwa pilihannya adalah pi...