'Aku suka kesendirian, tapi tidak dengan kesepian, aku suka kebersamaan, tapi tidak dengan keramaian.'
»»---->HAPPYREADING<----««
Ditengah hujan lebat yang turun di malam hari, sebuah insiden mengenaskan terjadi menjadi atensi hampir sebagian orang disana, seorang wanita tengah terkapar tak berdaya dengan luka serius di kepala, setelah tertabrak sebuah mobil yang kini berhasil melarikan diri. Di samping nya, ada seorang anak perempuan berusia 7 tahun tengah menangis histeris seraya terus mengenggam lengan ibu nya yang terbujur kaku, Karena menyelamatkan nya, Yah, mobil itu seharusnya menabrak gadis kecil itu namun Ibu nya berhasil mendorong tubuh kecil itu dan nahas Wanita itu tidak sempat menyelamatkan dirinya sendiri, tubuh nya menghantam keras aspal.
"I-Ibu... Bangunlah... Bangun lah Bu"
Isak tangis memilukan terus terdengar dari gadis kecil itu, Hingga mobil ambulance datang dan membawa Ibu nya pergi, dan dirinya yang saat ini tengah di tenangkan oleh warga sekitar yang ada disana, hingga sebuah lengan dengan kasar menarik nya membawa nya pergi dari sana.
Dari arah belakang, Mata berlensa amber gadis kecil itu menatap takut pada pria yang saat ini tengah menyeret dirinya penuh dengan kemarahan.
"A-Ayah... Sakit, tangan Karin Sakit Yah."
Rengekan pilu gadis kecil itu benar-benar tidak didengar oleh pria yang tidak lain adalah ayah nya sendiri, hingga beberapa saat kemudian mereka sampai didepan mobil mewah milik Pria itu, tubuh kecil gadis itu terjerembab jatuh ke aspal setelah pria itu menarik nya kembali.
Untuk pertama kali nya, Gadis kecil yang tidak lain adalah Karina itu melihat kemarahan yang begitu besar dari ayah nya yang tertuju untuk nya,
"APA YANG SUDAH KAMU LAKUKAN PADA IBU MU!?... DASAR ANAK NAKAL! JIKA SAMPAI TERJADI SESUATU PADA NYA,..." Kata yang akan terucap sebentar lagi, menjadi awal dari kebencian yang akan Karina Terima dari Ayah nya sendiri, awal dari luka terbesar dalam hidup nya selama ini, dan awal dari penderitaan nya yang seolah tidak ada habis nya, "Aku tidak akan pernah memaafkan mu!" Ucapan yang terdengar begitu tajam dan penuh kemarahan keluar dari mulut Algiston,
"Bimo! Bawa dia pulang sekarang!" Perintah Allison pada bodyguard pribadi nya,
Setelah menundukkan sedikit kepala nya sebagai tanda hormat pada bos nya itu, Bimo dengan perlahan membawa Karina yang masih menangis pergi dari sana.
...
Sepasang mata berwarna amber yang tengah terpejam kini terbuka, menampilkan keindahan nya dalam sorot mata yang kini tengah di penuhi kesedihan yang terpendam, beberapa saat Karina hanya diam termenung menatap langit-langit kamar, sebuah mimpi yang selalu datang di saat Ia tertidur menganggu nya bahkan dalam keadaan sadar, menjadi memori kelam yang tidak pernah bisa Ia hapus.
Karina menghembuskan nafas nya dengan panjang, lalu bangkit dari tidur nya menuju jendela berukuran besar yang ada disana, saat ini Ia tengah berada di Apartemen milik kakak nya, Emmet.
Tatapan kosong gadis itu menatap pada keindahan kota ADDARLAND di malam hari, "Maafkan aku bu,... Maaf." Suara parau yang sedikit tersendak akibat tangis yang tertahan terdengar lirih dari bibir gadis itu.
Mungkin bagi sebagian orang menangis adalah cara terbaik untuk melepaskan rasa sakit, namun bagi Karina itu hanya akan membuat dirinya semakin lemah, Ia juga sudah sangat lelah untuk melakukan nya. Namun memendam segala rasa sakit yang tidak dapat di utarakan benar-benar membuat nya merasa putus asa.
Keheningan malam yang terasa menyedihkan itu, terpecahkan oleh notifikasi pesan dari ponsel Karina dan berhasil menarik atensi nya, Karina berjalan menuju nakas yang berada di samping kasur mewah yang terbentang besar di ruangan luas itu lalu meraih benda berukuran pipih berwarna hitam miliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAMOU$ & GLAMOUR : money=power [ON GOING]
Teen FictionWARNING! KISAH INI MURNI DARI IMAJINASI SAYA SENDIRI! "Bukankah hati dibuat untuk di patahkan?" Takdir, ketulusan, pengkhianatan, dan pengorbanan. Ada didalam satu kalimat, Cinta? Ataukah mungkin hanya sebuah kalimat biasa dalam sebuah takdir ke...