Sore hari nya, Yibo dan Xiao Zhan bersiap-siap untuk berkunjung ke rumah ibunya. Ini adalah pertemuan Yibo yang kesekian nya dengan Mertuanya setelah kejadian dirinya bertengkar dengan Xiaozhan. Entah mengapa dirinya ingin memberikan kesan yang baik dihadapan mertuanya.
"Zhan, sudah siap?" tanya Yibo, yang masuk ke dalam kamar
"Yaa, sudah" jawab Xiao Zhan, senyum tipis menghiasi bibirnya.
Sepanjang perjalanan, suasana di dalam mobil terasa hening. Yibo sesekali melirik Xiao Zhan, namun ia tak berani memulai pembicaraan. Ia takut salah bicara dan membuat Xiao Zhan merasa tidak nyaman atau marah lagi.
"Kau tidak apa-apa?" tanya Yibo, akhirnya ia memberanikan diri untuk memecah keheningan.
"Aku baik-baik saja," jawab Xiao Zhan,
Xiao Zhan diam lagi, menatap lurus ke depan. sebenarnya mood nya sedang tidak begitu baik, dia masih belum bisa melupakan kejadian semalam.
Cukup lama, mereka akhirnya tiba di rumah orang tua Xiao Zhan. Yibo memarkirkan mobilnya di halaman rumah, kemudian keluar dan membukakan pintu untuk Xiao Zhan.
"Ayo," kata Xiaozhan, "Kita masuk."
Yibo mengangguk, ia menarik napas dalam-dalam.
Keduanya berjalan beriringan menuju pintu rumah, dan Yibo mengetuk pintu dan bel. Beberapa saat kemudian, pintu terbuka dan seorang wanita paruh baya dengan wajah ramah menyambut.
"Zhan, kamu pulang sayang." kata wanita paruh baya itu,
"Mn, Xiaozhan rindu dengan Mama," jawab Xiao Zhan, kemudian tertawa sedikit
Sedangkan Yibo tersenyum ramah dan menunduk hormat saat mertuanya meliriknya "Selamat sore, Ma" sapa Yibo, ia sedikit kaku.
"Mn," gumam ibu Xiao Zhan, dia hanya melirik nya sekilas kemudian menggandeng lengan Xiaozhan "Silakan masuk."
Yibo masuk ke dalam rumah menyusul jalan Xiaozhan. Ibunya mempersilahkan mereka duduk di ruang tamu, kemudian pergi ke dapur untuk menyiapkan minuman. Tapi sebelum itu ibunya bertanya lebih dulu saat melihat anaknya yang terlihat tidak baik.
"Kamu sakit?" tanya nya "Kamu terlihat pucat."
"Aku baik-baik saja, Ma," jawab Xiao Zhan, "Hanya sedikit lelah."
"Lelah kenapa? Apa kau melakukan sesuatu yang berat sendirian?" Ucapnya kemudian melirik Yibo sekilas, ada sedikit sindiran di sana.
"Ya sedikit, tapi aku baik-baik saja."
Ibunya kemudian mengangguk, "Jangan terlalu lelah, ingat kondisi kamu sekarang."
"Kalian sudah makan siang? Kalau belum Mama akan siapkan."
Xiaozhan mengangguk,
"Terima kasih, Ma.." jawab Yibo, "kita berdua sudah makan."
"Baiklah,"jawab mertuanya, "Kalian duduk saja di sini dulu."
Ibunya kembali ke dapur, meninggalkan keduanya di ruang tamu. Suasana di antara mereka terasa canggung, dan tak ada yang berani memulai pembicaraan.
"Ibumu sepertinya tidak menyukaiku." Kata Yibo,
"Tidak apa-apa, Yibo." Jawab Xiao Zhan, "Aku tahu, Mama masih belum bisa menerimamu dengan baik." Ujar Xiaozhan
Yibo terdiam, ia tidak tahu harus menjawab apa. Ia merasa bingung dan tidak tahu harus bagaimana.
"Mungkin aku harus berusaha lebih keras lagi," kata Yibo, suaranya terdengar lesu. "Aku ingin dia menyukaiku."
Xiao Zhan mengangkat sudut bibirnya, tangannya menepuk lengan Yibo.