45. Ucapanku Adalah Mutlak!

376 23 6
                                    

"Bajingan!"

Ji ya berteriak kencang sembari menutupi perutnya yang terluka dengan erat, wajahnya pucat dengan keringat dingin menghiasi. Baru kali ini ji ya di hadapkan situasi yang membahayakan hidupnya. Hidup dengan Kaisar xiao memang seperti neraka, tetapi pria bajingan itu tidak pernah melukainya sedikitpun.

Ji ya mencoba untuk mundur sedikit demi sedikit, sambil terus memandang waspada kepada pria asing yang sudah melukainya itu.

Awalnya ji ya sangat tidak menyangka hal seperti ini akan terjadi, dirinya yang baru saja selesai di rias oleh pelayan tiba-tiba di serang oleh sekelompok orang tak dikenal. Merasa tidak ada peluang untuk memenangkan pertarungan, ji ya melarikan diri dengan perut yang terluka karena sabetan pedang salah satu pembunuh.

"Sial, sial, sial! Dari mana datangnya para pembunuh itu, gara-gara mereka rencana yang sudah aku susun menjadi gagal total." Umpat ji ya kesal, rencana yang ia susun dari jauh-jauh hari langsung hancur seketika. Dalam keadaan yang tidak menguntungkan ini bagaimana cara ia memutar otak untuk sekedar mempertahankan nyawa kecilnya yang berada di ujung jurang kematian.

Mata ji ya memincing memindai seksama sekitar, paling tidak ia menemukan sesuatu yang dapat ia jadikan senjata untuk bertahan. Sebuah ranting kayu dengan ujungnya yang tajam, ji ya jadikan senjata seadanya. Walau sangat jelas ranting itu tidak ada apa apanya dengan sebilah pedang panjang nan tajam itu.

Pria asing itu tidak langsung menyerang ji ya dan terus menatapnya dalam. Sempat terjadi keheningan sesaat di antara ji ya dan pria asing itu.

"Apakah, kamu ingin kembali ke masa depan?" Ucapan tidak terduga dari pria asing itu sukses membuat ji ya membatu sesaat.

Apa katanya? Masa depan? Pria asing itu sedang membual atau memang ia tahu sesuatu tentang ji ya yang berasal dari masa depan.

"Apa yang kau maksud, sialan!" Seru ji ya sembari berusaha tidak menampilkan wajah paniknya.

Pria itu terus menatap ji ya lekat, lalu menunjuk ke wajah ji ya.

"Orang dari masa depan, tidak seharusnya berada disini." Ucapnya dengan nada datar seolah tak ada emosi sedikitpun yang ia keluarkan.

Pikiran ji ya semakin kalut, selain dihadapkan dengan kematian, dirinya juga dihadapkan banyak hal aneh yang selama ini terjadi.

Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa orang asing itu dan Kaisar xiao tahu dirinya berasal dari masa depan, sebenarnya eksistensi nya berada disini sebagai apa? Mengapa semuanya membingungkan?

Perasaan milik putri ji ya juga, mengapa perasaannya begitu nyata seolah terhubung dengan diri ji ya, padahal mereka adalah dua orang yang berbeda meski memiliki nama yang sama.

Perasaan sayang putri ji ya kepada keluarganya dan perasaan cinta putri ji ya kepada Hong li. Ini semua perasaan milik putri ji ya, selama ini ji ya terlalu menikmati kehidupannya disini sampai melupakan fakta, bahwa dirinya bukan berasal dari kehidupan lampau ini.

Nama aslinya adalah Han Ji Ya, putri tunggal keluarga terpandang Han di Beijing dan dia berasal dari tahun 2024. Bukan Putri Agung Han Ji Ya yang hidup di zaman yang begitu kuno ini.

"Keberadaan orang yang berasal dari masa depan hanya membawa petaka dan bencana bagi semua orang." Ji ya mendonggak dan menatap mata pria asing itu.

"Siapa sebenarnya dirimu!" Seru ji ya dengan wajah pucat, sedangkan pria itu memiringkan wajahnya dan menampakan senyum lebar.

"Aku penyihir yang telah membawamu kemari."

Sontak saja mata ji ya melotot saat mendengar ucapan pria asing itu. Apa maksudnya dengan  penyihir? Jadi ji ya sengaja dibawa kemari?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Permaisuri LicikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang