Mohon untuk yang mampir ke cerita ini
untuk selalu vote dan komen (hargai penulis)
...
Menikah dengan seseorang yang kita cintai adalah anugerah tapi ketika kita tidak bisa mempunyai anak karena nya, bisakah tetap kita bilang anugerah?
punya hutang...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat menikmati
Mohon tinggalkan jejak !! Vote and comment !!
• • •
"Cepat cepat!!"perintah pria pemakai jas dokter yang tangan nya sudah berlumur darah itu memerintah beberapa perawat untuk cepat membawa korban kecelakaan.
Sementara Taehyung yang tidak jauh dari sana hanya dapat mengusap rambutnya sembari tangannya terus tergenggam rapat memohon kepada tuhan agar sesosok yang dicintai nya berhasil terselamatkan.
Tuhan, tolong lah Tzuyu
Dan bukan hanya Taehyung saudari nya pun ikut merasakan hal yang sama, Jisoo juga sama cemasnya apalagi bukan hanya iparnya yang ada di dalam sahabat karibnya pun mendapat luka yang sama besar.
Kalian tahu lah kecelakaan tidak terduga tempo lalu kedua perempuan cantik itulah yang harus menanggung nya. Tuhan yang sudah mentakdirkan Jisoo hanya bisa terus mengucap permohonan agar mereka cepat pulih.
"Ini semua salahmu" Taehyung menunjuk depan wajah Jisoo seolah mengatakan semua kecelakaan yang terjadi datang dari Jisoo "really!! Kau masih ingin menyalahkan ku" Jisoo mengangkat kepala nya tanpa ingin melihat wajah sang adik yang dalam bayang nya saat itu terasa memuakan.
Satu jari Taehyung yang masih setia menunjuk nya Jisoo tampik "bukan kah dirimu yang mengendarai mobil itu" kemudian kembali Jisoo dudukan pantatnya di kursi panjang tempat menunggu nya tadi setelah mendapat tatapan tajam Taehyung tentu nya.
Apa peduli, paling tidak kali ini Jisoo haruslah melawan perlakuan yang dirinya sering dihadiahi oleh sang adik.
Taehyung tidak terima, kepalan tangan serta tatapan nyalang saja sudah mampu menjadi pertanda tapi seribu untung dia tidak sebodoh itu untuk menjadi kan harga dirinya sebagai taruhan untuk kedua kalinya.
"Awas kau-
Grekk!!
Pintu besi itu terbuka lebar menghentikan ucapan Taehyung serta menampilkan sosok pria yang sedari satu jam lalu Jisoo dan Taehyung tunggu-tunggu untuk keluar "bagaimana park?" tanya Taehyung yang sontak membuat Jimin memasang wajah sedikit tegang, tanpa ketinggalan Jisoo pun mengangguk beranjak dari duduknya mendekati kedua pria.
"Ne Jim bagaimana keadaan keduanya? mereka selamat bukan?"Jisoo menambahi kesan wajah Jimin semakin tidak luput dari kerutan bingung serta cemas "Noona boleh ke dalam menemui Jennie dan- Jimin menarik tangan Taehyung - kau ikut denganku"
Jisoo lantas masuk sementara kedua pria berbeda marga itu masuk ke tempat lain yang sepertinya adalah ruang pribadi milik Jimin.
