Ch. 16: Her Nightmare Lab

479 37 2
                                    

Keesokan harinya, sore itu Wendy langsung melajukan mobilnya dengan cepat menuju Paragon Hospital. Ia lalu bergegas melangkahkan kaki, setengah berlari menuju ruangan sang pemilik rumah sakit, Jung Yunho, yang juga adalah ayahnya sendiri.

"Jung sajangnim sedang tidak di tempat, Mrs. Wendy" ujar salah satu resepsionis yang kebetulan melihatnya. "Beliau sedang ada rapat dengan para pimpinan cabang di Apgujeong"

"Ah, begitu ya... aduh aku lupa" ujar Wendy menampakkan ekspresi kecewa. "Yah, tapi aku juga datang tanpa mengabari. Kalau begitu, biar kutunggu di ruangannya saja"

"Baik, akan saya bukakan ruangannya untuk anda" ujar sang resepsionis mengambilkan kunci. "Saya juga akan mengabari Jung sajang-"

"Oh, tidak usah" potong Wendy cepat. "Abeoji pasti sedang fokus dengan rapatnya, aku tidak mau mengganggu. Akan kutunggu sampai dia datang"

"Baiklah" ujar resepsionis itu tersenyum.

Wanita cantik berambut pendek itu akhirnya masuk ke ruangan sang kepala rumah sakit. Bohong jika ia tak tahu bahwa ayahnya sedang rapat di Apgujeong, karena ia memang sengaja ingin masuk dan mencari sesuatu di komputer ayahnya. Ia yakin data rahasia yang ia cari pasti ada di komputer itu.

Wendy tidak mungkin membuka laptop milik Chanyeol untuk mencari data tersebut, karena pria itu sangat waspada. Tapi ia yakin akan bisa membuka komputer sang ayah, karena bagaimanapun pria yang sudah berumur itu tak terlalu banyak peduli pada teknologi.

Dengan teliti dan cepat, dibukanya semua folder di komputer tersebut dan mencari data apapun yang mungkin bisa menunjukkan jejak Jeno dan Sungchan. Entah sudah berapa waktu berlalu, hingga akhirnya ia menemukan folder yang tampak aneh

【𝙻𝚊𝚋】

"Apa ini? Rumah sakit ini memang punya laboratorium kecil, tapi kenapa harus sampai ada folder tersendiri?" batin Wendy sambil meng-klik folder tersebut.

Ketika dibuka, ada 5 folder batch yang membuat Wendy semakin heran. Ia membuka folder pertama dan melihat kode-kode subjek. Ada juga banyak video hasil uji yang sangat menyakitkan untuk dilihat. Ketika melihat lengan Mark yang putus dalam uji terakhirnya, Wendy sampai harus memalingkan kepalanya karena tidak kuat. Air mata telah menggenang di pelupuk matanya.

"Ini sangat kejam" katanya lirih sambil berusaha menahan tangis. Selanjutnya, ia tak sampai melihat ke dalam isi folder, hanya melihat kode-kode yang tertulis di folder.

Hingga folder ke-4, ia tak juga menemukan nama Jeno atau Sungchan dan ia hampir menyerah. Namun pada akhirnya, di folder ke-5 ia menemukan kode yang mirip, yaitu JN-ϵ005 dan SC-ϵ017.

"Ini pasti mereka, kan?" kata wanita itu. Dan benar saja. Di dalam folder itu terdapat file-file dan video yang menunjukkan sosok kedua anak itu dalam uji Lab.

Kecurigaannya terbukti. Jeno dan Sungchan pasti diculik beberapa hari atau bulan setelah mereka keluar dari Paragon Hospital. Rumah sakit pasti memberi tahu mafia tentang data tempat tinggal keluarga tersebut.

Tapi setidaknya ia tahu yang melakukan penculikan dan pembersihan di apartemen keluarga itu bukan Willis atau Jeffrey. Mereka berdua berada di Italia dan sekitar Eropa 3 tahun terakhir, jadi mereka tak melakukannya dan tak tahu soal kejadian ini.

Tangan Wendy jatuh terkulai lemas. Ia merasa sangat bersalah, meski tak terlibat secara langsung dan tak mengetahui apapun sebelumnya. Bagaimanapun, ini juga adalah rumah sakitnya, dan ia sangat tak menyangka mereka menyakiti anak-anak yang sama yang telah mereka sembuhkan sebelumnya.

ATONEMENT [Jung Family] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang