Eps. 31

68 3 0
                                    

*

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

*

15.00 Kst.

Lia akhirnya menyelesaikan seluruh jadwal operasinya dan langsung beristirahat sejenak dalam ruangannya. Dalam ruangan itu ada beberapa rekan setimnya yang juga baru saja selesai operasi.

Wajah mereka nampak sangat melelahkan. Walaupun begitu, selain karena mereka menyelesaikan Tugasnya. Ada banyak pasien yang selamat bahkan sembuh total karena Pengobatannya. Hal itu membuat mereka senang dan setimpal dengan apa yang mereka lakukan.

" Wah,, Lelahnya. Gue gak nyangka banget. Pulangnya gue dari Jerman langsung dapat jadwal operasi. Nasib-nasib!!" Keluh salah satu dokter Pria tampan disana.

"Ayolah, dokter Yeosang. Gak usah diperpanjang. Itu sudah menjadi tugasmu sebagai ketua Tim operasi kita!" Ucap salah satu dokter wanita itu.

"Ah, Lo mah. Bisa gak Lo ngomong jangan nyakitin perasaan gue, Zuha?!" Kesal Pria tampan itu.

"Bahkan dokter masih salah menyebut nama orang!!" Kesal gadis itu.

"Wkwwk,, Kasihan. Sabar saja, dokter Kazuha!!" Ucap Lia menimpali disana.

" Dokter Jisu. Bagaimana dengan Laporan Tuan Soobin? Apa Lo sudah membuatkannya untukku?!" Tanya Dokter Yeosang padanya.

" Yah, Dokter. Semalam aku gak tidur dengan teratur gara-gara proposalmu yang kebanyakan salah. Apa gak ada imbalan buat diriku?!" Ucap Lia dengan sedih dibuat-buat.

Bahkan Dokter Kazuha dan dua dokter lainnya diam-diam menahan tawanya ketika melihat aksi liciknya disana. Mereka tahu, sebenarnya Lia tidak akan melakukan seperti itu jika tidak ada keinginan terselubung. Sudah banyak dokter besar yang terjebak dalam Kelicikannya itu. Jadi tidak heran kalau Dokter Yeosang menjadi salah satu korban kelicikannya, lagi.

"Benarkah? Kasihan. Kalau begitu apa yang Lo inginkan? Gue akan turuti kecuali penaikan Gaji. Gue gak bisa lakuin itu. Itu perlu keberanian besar untuk melakukannya!!" Diam-diam Lia tersenyum dibalik wajah sedihnya yang sengaja tutupi dengan map birunya.

" Dokter. Bisakah dua hari lagi gue bisa ambil libur selama seminggu? Gue mau temenin Sahabat gue yang sakit untuk berobat di Amsterdam. Bolehkah?!" Ucap Lia yang langsung menunjukkan wajah sedihnya disana.

"Astaga. Bisa tidak Lo gak usah kayak gitu? Jantung gue gak kuat!!" Ucapnya dengan penuh dramatis.

Tak.

Illuminate the Heart of DarknessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang