Chapter 75 Uppermoon 1 Kalah

95 11 1
                                    

"KAU!! Benar-benar menghina kami! Sekarang darah ku mulai memanas."ucap Gyomei marah.

Mereka yang berada di sana langsung menyerang Kokushibou dengan jurus pernafasannya kecuali Genya, ia menyerang dengan jarak jauh menggunakan pistol nya.



Sring!



Sring!



Sring!



Brak!



Dor!



Dor!



Dor!



"Celah yang sempit, bola besi itu muncul entah dari mana. Mereka mampu menyelaraskan serangan mereka walaupun mereka pengguna jurus pernafasan yang berbeda. Ditambah lagi, dengan kecepatan seperti ini."batin Kokushibou yang terus menghindar dari serangan pemburu iblis.

Kokushibou terus menghindar dan membalas kembali serangan mereka terus-menerus, tapi tidak lama kemudian beberapa rambut dan kimono yang dia pakai terpotong-potong. Bukan hanya itu saja katana yang asalnya mempunyai satu bilah sekarang menjadi bercabang-cabang seperti ranting dan beberapa mata di katana tersebut yang menambahkan kesan menjijikan.

"Pernafasan Bulan : Bentuk Ketujuh : Cermin Jahat Kejayaan Bulan"



Crash!



Crash!



Crash!



Serangan yang dilancarkan oleh Kokushibou membuat mereka terkena tebasan dan mengeluarkan darah di beberapa anggota tubuh mereka, tapi walaupun begitu mereka tetap tidak mempedulikan hal tersebut dan mereka terus saja menyerang Kokushibou dengan cara membabi buta.

"Pernafasan Bulan : Bentuk Kesepuluh : Tebasan Bulan Sabit"

Himeko yang melihat arah serangan menuju ke Sanemi dengan cepat berpindah tempat menuju ke arahnya.


Bruk!


"Himeko!!"kaget Sanemi.

"Aku tidak akan membiarkan mu mati!"ucap Himeko.

"Kau masih bisa bertarung?"ucapnya lagi.

"Aku masih bisa."balas Sanemi.

Setelah membalas usapan Himeko, Sanemi langsung melesat cepat menuju ke arah Kokushibou.

Tangan Himeko mengambil potongan katana yang berada di balik kimono, setelah itu ia melemparkannya ke arah Genya. Genya yang melihat itu langsung menangkap nya.

"Itu potongan katana milik Kokushibou, kamu tau kan harus bagaimana? Setelah kau melihat aku menusuk iblis itu kau harus dengan cepat menembak kami berdua tanpa ragu-ragu."ucap Himeko mantap, setelah itu ia pergi menuju ke arah Kokushibou.

"Oke.. Himeko sekarang giliran mu jangan jadikan kamu beban pada mereka. Fokus, pertajam kan semua indera mu, dari mata, hidung, dan pendengaran, pertajamkan semua itu."batin Himeko.

Himeko menutup matanya sesaat dan menarik nafas serta menghembuskan nafas nya secara perlahan. Setelah ia membuka kedua matanya terlihat kedua bola mata tersebut sudah berganti warna menjadi putih. Himeko menggunakan jurus white eyes nya yang pernah diajarkan oleh Ritsu, Rin, dan Rineko.

"Ah! Semua sudah terlihat! Semua luka-luka  organ bagian dalam maupun luka luar mulai bergenerasi dengan cepat. Himejima-san, Shinazugawa-san, dan Tokito-san akan memenggal leher iblis itu. Sekarang tinggal aku yang harus mendekat ke jarak serangan milik Kokushibou melalui celah celah tebasan nya."batin Himeko.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kimetsu No Yaiba : Ishimoto no bōkenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang