16. hari yang menyakitkan.

11 1 0
                                    

Pov Heru...

Saat saya sedang bersantai tiba tiba ada yang mengetok pintu rumah saya. Saya pun langsung berdiri dan berjalan ke pintu.

"Assalamu'alaikum" ucap orang tersebut.

"Waalaikumsalam" sahut saya.

Saya kira tamu siapa ternyata Felysya datang ke rumah. Tapi... Dengan siapa dia datang?

"Silahkan masuk" ucap aku mempersilahkan Felysya dan lelaki tersebut.

Felysya dan Afghan pun langsung mengikuti Heru ke dalam rumah nya.

"Ada apa ya" tanya Heru.

"Ini pak saya mau mengantar kan undangan pernikahan saya dan calon istri saya" jawab Afghan, Heru pun sedikit kaget.

"Saya kira laki laki itu sodara kamu, ternyata calon suami mu" batin Heru.

"Tolong datang ya pak" sahut Felysya yang membuat lamunan Heru bubar.

"In syaa Allah saya akan datang, kalo tidak berhalangan" ucap saya dengan senyuman kecut.

"Iya pak, terimakasih" sahut Afghan kepada Heru.

"Saya bikinin minum dulu ya" ucap saya mengalihkan topik.

"Tidak usah pak, kami pamit dulu. Masih mau menyebar undangan ke lainnya" cegah Felysya.

"Oh iya iya. Semoga lancar sampai hari H nya ya" balas saya kepada Afghan dan Felysya.

"Iya pak, terimakasih. Kami pamit dulu" sahut Afghan.

"Assalamu'alaikum" sambung Felysya dan afghan.

"Waalaikumsalam" jawab Heru.

Heru menatap kepergian mobil Felysya dan Afghan pun membatin.

"Sya. Saya terlalu lambat untuk memiliki mu. Semoga kamu bisa bahagia. In syaa Allah saya tidak akan menganggu rumah tangga mu. Ya Allah tegarkan hati hamba" gumam Heru.

Ketika Heru sudah tersadar ia langsung masuk lagi ke dalam rumahnya.

Pov Andyni

Setelah pulang dari jakarta, paginya aku langsung menghubungi Felysya.

Felysyaa

Anda
Assalamu'alaikum, felyy
Aku sudah pulang tauu

Felysyaa
Waalaikumsalam
Wahh kapan pulang nya?

Anda
Semalam hehe
Tapi maaf aku baru ngabarin kamu sekarang

Felysyaa
Iya gapapa kok

Anda
Btw Ifa belum pulang?

Felysyaa
Sudah lumayan lama kok datangnya

Anda
Oh oke deh
Aku tinggal bersih bersih gapapa kan?

Felysyaa
Iya gapapa silahkan

Anda
Oke, assalamu'alaikum

Felysyaa
Waalaikumsalam

Selesai Andyni mengabari Felysya, Andyni pun langsung bersih bersih kamar dan mandi.

20 menit kemudian...

Andyni pun memutuskan untuk beristirahat dan bermain hp, namun tiba tiba ia mendengar suara ketukan pintu rumah nya.

"Apa itu mama sama papa ya" monolog nya.

Andyni pun langsung menuju ke pintu utama dan membukakan pintu nya.

"Felysyaa" ucap Andyni sembari memeluk Felysya.

"Yuk masuk masuk" sambung Andyni. Felysya dan Afghan pun mengikuti Andyni masuk ke dalam rumahnya.

"Kok mas Afghan ikut, ada apa ya?" Gumam Andyni.

"Kalian kesini ada apa ya?" Tanya Andyni kepada Felysya.

Felysya pun menghembuskan nafas nya dan langsung menjawab "kita kesini mau ngasih undangan nikah"

Deg!

Aku pun langsung mengambil undangan nikah yang ada di tangan Felysya. Aku langsung membaca nama yang tertera di undangan itu. Ya, dugaan ku benar. Itu adalah pernikahan Felysya dan mas Afghan.

"Ndyn. Kamu jangan salah paham dulu. Biar Felysya yang menjelaskan semuanya" ucap mas Afghan dan aku pun mengangguk.

Felysya di situ langsung menceritakan semua kronologis nya. Aku pun sempat kaget, karena mereka di jodohkan sejak kecil. Mau tak mau aku harus iklhas dengan semua yang sudah terjadi.

"Yang di ceritakan Felysya itu semua nya benar. Kami di jodohkan." Ucap mas Afghan kepada ku.

"Tolong kamu jangan kecewa ya sama aku. Aku juga gak mau kaya gini" sahut Felysya. Disini perasaan ku bercambut aduk. Antara senang dan sakit.

"Iya aku gak kecewa sama kamu, aku juga paham" ucapku.

"Kamu masih mau kan datang di acara aku" tanya Felysya dengan air mata yang menetes.

"In syaa Allah aku usahain datang sya. Kamu gak usah nangis, aku gapapa. Aku sekarang cuma butuh waktu untuk nenangin dan nerima semua nya"

"Gak usah nangis ya, aku ga mau sahabat aku nangis. Kan sudah mau nikah, harus happy dong. Jangan nangis ya" kataku, aku harus bisa menyemangati sahabatku.

"Iya sudah, kamu tenangin diri dulu. Maaf kalo kedatangan kita menganggu" sahut mas Afghan.

"Gapapa mas, gak ganggu kok. Semoga lancar sampai hari H ya, semoga sakinah mawadah warahmah juga. Mas Afghan titip Felysya ya, tolong jagain, bimbing dia mas" ucap ku kepada mas Afghan.

"Pasti itu pasti" balas Afghan.

"Aamiin, makasih ndyni doa nya. Aku sama mas Afghan pamit dulu ya. Sekali lagi maaf" pamit Felysya.

"Gapapa sya, gak perlu minta maaf. Kalian hati hati ya" balas Andyni. Felysya mengangguk.

"Assalamu'alaikum" ucap Felysya dan Afghan.

"Waalaikumsalam" balas Andyni.

"Sya, bohong kalo aku gapapa. Jujur aku disini masih bingung antara senang dan sedih. Senang nya kamu habis ini sudah nikah, sedih nya kenapa harus menikah sama orang yang aku cintai sya...tapi kamu enggak salah sama sekali. Memang aku yang kelamaan, buktinya kalian dari kecil sudah di jodoh kan. Sedangkan aku...baru bertemu saja satu kali sama mas Afghan"

"Aku harap semoga pernikahan kalian langgeng sampai akhir hayat ya, aku titip Felysya mas. Tolong jaga dia kalo aku pergi"

Batin Andyni sembari mengusap air mata nya yang mengalir deras sekali. Setelah itu ia pun langsung masuk ke rumah nya lagi dan menenangkan diri.

***

Kasian gak sama Andyni, jangan lupa vote dan komen yaa. Kalo ada kesalahan kata mohon maaf yaa

Teman Ku Adalah Kakak Iparku (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang