Kunjungan spesial yang disepakati Grand Duke bersama kedua putranya telah ditetapkan hari ini.
Si sulung kecil bahkan juga terlihat ikut di dalam kereta mewah dengan ukiran emas di bagian luarnya.
Noeulle terdiam selama perjalanan, dirinya tak mengetahui kemana keluarganya akan membawanya saat ini. Hingga jalan yang dia kenal betul mulai terlihat di kedua mata bulatnya.
Ini merupakan jalan menuju kediaman mansion Viscount Chai. Beberapa pemikiran buruk mulai melintas ke dalam benak Noeulle kecil.
Tangan mungil itu mengepal erat diantara kedua lututnya, ketakutan akan dibuang kembali ke rumah Viscount membuat Noeulle merasakan dadanya terasa sesak.
Bayangan masa lalu yang dia habiskan selama tinggal di tempat Vicount silih berganti memenuhi ingatannya.
" Daddy.." lirih Noeulle memanggil ayahnya
" Ya sayang,"
" Apa aku akan kembali ke tempat Viscount Chai? Tak bisakah aku tetap tinggal di Utara?" Tubuh kecil itu gemetar dan hal itu tak luput dari pandangan Grand Duke juga kedua putranya yang lain
Sepertinya ada kesalahpahaman disini.
" Siapa yang bilang seperti itu? Kita hanya akan memberikan kunjungan spesial saja." Jawab Grand Duke Mile hangat
" Benar, Kita harus memberikan hadiah karena sudah merawatmu selama ini dengan amat sangat baik." Ada penekanan dalam empat kata terakhir Chittsa
" Ya. Phi pasti akan membuat pertunjukan spesial untukmu." Tambah Metawin dengan senyum manisnya yang akan terlihat menyeramkan di mata para pengikut wilayah Utara
Noeulle masih tak mengerti apa yang dimaksud oleh keluarganya. Kunjungan spesial juga hadiah, kenapa mereka harus mendapatkan itu. Sedangkan selama ini Noeulle sudah diperlakukan lebih buruk dari seorang budak.
*******************************************
" Tuan Viscount, Grand Duke beserta para tuan muda sudah sampai di depan gerbang kediaman kita." Ucap butler yang selama ini mengatur kediaman Viscount Chai
" Apa?? Bagaimana bisa mereka kesini tanpa memberitahu lebih dulu?!"
" Sial!! Meskipun dia seorang Grand Duke, harusnya dia tidak bertindak seenaknya seperti itu!" Geram Viscount Chai
" Siapkan semuanya, Jangan sampai ada kesalahan."
Viscount sedikit meradang dengan kedatangan sang Grand Duke yang begitu tiba-tiba di wilayahnya. Namun sebagai seorang Viscount yang berada jauh di bawah urutan bangsawan, dirinya tak bisa menolak kehadiran Grand Duke ke tempatnya.
Apalagi dulu putra bungsu Grand Duke sudah dia asuh hingga bertahun-tahun.
Viscount Chai tersenyum mengingat mungkin saja Grand Duke datang dengan niat ingin menitipkan kembali putra bungsunya. Dan dengan begitu dirinya akan bisa kembali menikmati uang yang mengalir ke sakunya setiap bulan dari mengasuh si toska kecil.
Pria itu juga yakin kalau si toska kecil itu sama sekali tak mengatakan apapun perihal yang terjadi selama proses pengasuhan tersebut.
Dengan senyum lebar Viscount Chai menyambut kedatangan Grand Duke bersama para tuan muda.
Memang bukan isapan jempol belaka yang mengatakan bahwa penguasa utara beserta keluarganya merupakan orang-orang dengan pesona ketampanan yang begitu unggul dibanding wilayah lainnya.
Chai sendiri begitu iri dengan visual tampan tersebut. Andai dirinya memiliki setengah ketampanan juga kekayaan dari Grand Duke, bisa dipastikan dirinya akan mendominasi pergaulan sosial kalangan atas.
Namun Chai terlahir sebagai anak seorang Viscount di daerah yang sedikit jauh dari wilayah kekaisaran. Harta keluarganya juga tak sebanding dengan kekayaan Grand Duke. Beruntungnya, sepupu jauhnya si Apo Hillarion bisa memikat hati Duke Muda Mile saat itu.
Dan nasib baik datang padanya ketika sepupunya itu meninggal tak lama setelah melahirkan si bungsu Stern.
Chai yang melihat peluang segera menawarkan diri untuk merawat si kecil yang lahir berbeda dari dua pewaris wilayah utara tersebut.
Awalnya Chai memperlakukan si bungsu yang baru lahir dengan sangat hati-hati, karena si kecil bersurai toska tersebut merupakan permata terakhir wilayah utara. Namun karena kecemburuan Pakin yang begitu besar, membuat Chai mulai sedikit demi sedikit melakukan perundungan pada si kecil Stern.
Tak hanya tak memanggilnya dengan nama Stern. Tapi Chai juga tak memberikan pendidikan bahkan pakaian yang layak untuk di terima si kecil Stern. Chai membuat si kecil Stern harus tinggal mengenaskan di loteng dengan keadaan yang jauh dari kata bangsawan.
Untungnya si kecil Stern hanya menurut semua ucapannya dan tak membantah sama sekali selama ini. Juga peperangan yang dilakukan Grand Duke selama bertahun-tahun, membuat Chai semakin meninggikan dirinya sendiri. Merebut uang yang selama ini dikirimkan dari pihak Grand Duke. Juga merebut semua hadiah mewah yang dikirimkan atas nama Stern.
" Selamat datang kakak ipar dan para tuan muda."
" Oh.. Si kecilku juga ikut rupanya."
Viscount Chai merentangkan kedua tangannya lebar melihat si kecil Stern benar-benar kembali ke tempatnya.
Noeulle hanya diam berada di gendongan ayahnya tanpa menanggapi ucapan sang paman yang selama ini sudah merawatnya.
" Pasti kau kesulitan menyesuaikan diri di Utara. Memang disana terlalu dingin untuk tubuhmu yang rapuh dan tak memiliki magi." Chai berceloteh panjang lebar dengan asumsinya sendiri
" Kembali kesini merupakan pilihan yang tepat untukmu."
Noeulle menunduk. Dirinya ingin menolak usulan pamannya tersebut, tapi apa yang bisa diperbuatnya dengan tubuh kecil tak berdaya ini.
Baru saja dirinya berterima kasih pada dewa dengan nama aneh tersebut, tetapi kini dirinya harus kembali mengutuk dewa gembul itu. Kebahagiaan macam apa yang hanya bertahan sementara.
Penderitaan lebih dominan daripada kebahagiaan itu sendiri.
Grand Duke Mile yang melihat wajah muram putra bungsunya hanya diam dan tak mengambil tindakan.
" Vicount Chai.. Bisa tunjukkan kamar adikku ketika dia tinggal disini? Aku ingin tahu seberapa bagus kamar itu hingga dirinya terlihat kurang suka pada kamar yang disediakan di wilayah utara." Metawin, putra kedua terlihat mengambil alih pembicaraan
Dirinya ingin segera bermain daripada hanya basa basi tak jelas seperti ini. Mendengarkan sampah berbicara membuatnya ingin segera membuangnya atau membakarnya hingga hangus tak bersisa.
" Ah.. Itu, Kamar keponakanku tentu yang terbesar di antara semua kamar di mansion ini." Viscount Chai sedikit gugup namun dengan cepat dirinya menemukan ide
Kamar mewah dengan perabotan mahal juga lengkap menjadi pemandangan yang kini disaksikan keluarga Grand Duke juga Viscount Chai.
Noeulle tak percaya, pamannya yang memang gila uang itu akan berbohong dan membawanya ke kamar milik putranya sendiri. Kamar dengan dekorasi mewah ini merupakan kamar Pakin. Dan Noeulle sudah berulang kali berada di kamar ini hanya untuk mengerjakan sederet permintaan dari Pakin.
" Hng.. Kamarnya cukup bagus, tapi ini bahkan tak ada setengahnya dari kamar adikku di mansion utara." Metawin mengangkat salah satu sudut bibirnya dan tersenyum miring
Di tengah perbincangan yang terlihat jelas kebohongannya. Seorang anak kecil masuk ke dalam kamar tersebut dengan wajah yang dibuat semanis mungkin.
" Salam pada Yang Mulia Grand Duke dan para tuan muda Stern. Perkenalkan saya Pakin, putra Viscount Chai." Pakin menunjukkan etiket kebangsawanan yang selama ini dia pelajari, meskipun belum sempurna karena memang usianya yang masih terlalu muda. Namun kata tutornya, dirinya memiliki darah bangsawan yang bermatabat juga penuh dengan bakat
to
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE NORTH BABY
FanfictionSendok emas apanya??? Bahkan ini bukan sendok kotor, Ini tak lebih dari debu sendok Huuuuuuuuuu😭😭😭😭 " Selamat!! Anda adalah manusia yang terpilih." " Dimana ini?" " Jadi kau mau bereinkarnasi atau tidak?" dewa tersebut mengulurkan salah satu ta...