5 • Persahabatan yang Semakin Erat

13 5 0
                                    

Karakter, latar, dan alur cerita dalam karya ini adalah hasil imajinasi penulis. Meskipun mungkin terinspirasi dari peristiwa nyata, tidak ada niatan untuk menggambarkan orang, tempat, atau kejadian tertentu secara akurat. Cerita ini ditujukan untuk hiburan semata.

• • •

Setelah insiden dengan Lisa, Jocelyn semakin dekat dengan Jason. Ia merasa Jason adalah satu-satunya orang yang bisa ia percaya di sekolah ini. Mereka sering menghabiskan waktu bersama, baik di sekolah maupun di luar sekolah.

Saat jam istirahat, Jocelyn dan Jason seringkali makan siang bersama di kantin. Mereka mengobrol tentang berbagai hal, mulai dari pelajaran sekolah hingga hobi masing-masing. Jocelyn merasa nyaman berbagi cerita dengan Jason. Ia merasa Jason selalu mendengarkannya dengan penuh perhatian, mata teduhnya menatap Jocelyn dengan sungguh-sungguh saat gadis itu bercerita.

"Kamu suka membaca buku apa, Jocelyn?" tanya Jason suatu hari.

"Aku suka novel roman dan fantasi," jawab Jocelyn. "Kamu?"

"Aku lebih suka buku sejarah dan biografi," kata Jason. "Aku suka belajar tentang tokoh-tokoh hebat yang mengubah dunia."

"Wah, keren," kata Jocelyn kagum. Ia selalu mengagumi kecerdasan dan pengetahuan luas Jason.

Jocelyn dan Jason juga sering belajar bersama sepulang sekolah. Jason ternyata pintar dalam pelajaran matematika dan fisika, sementara Jocelyn unggul dalam bahasa Inggris dan biologi. Mereka saling membantu dan belajar dari satu sama lain. Suatu sore, saat mereka sedang belajar di teras rumah Jason, Jocelyn merasa kesulitan memahami konsep fisika yang sedang dijelaskan Jason.

"Jason, aku masih bingung," kata Jocelyn dengan nada frustasi.

Jason tersenyum sabar. "Tenang saja, Jocelyn. Aku akan jelaskan lagi sampai kamu mengerti."

Jason menjelaskan konsep fisika tersebut dengan lebih perlahan dan detail. Ia menggunakan analogi dan contoh-contoh sederhana agar Jocelyn lebih mudah memahami.

"Nah, sekarang sudah mengerti?" tanya Jason setelah selesai menjelaskan.

Jocelyn mengangguk. "Iya, sekarang aku mengerti. Terima kasih ya, Jason. Kamu sudah membantuku mengerjakan PR fisika."

"Sama-sama," jawab Jason sambil tersenyum. "Lain kali kalau ada yang tidak kamu mengerti, tanya saja sama aku."

"Oke," kata Jocelyn.

Selain belajar bersama, Jocelyn dan Jason juga sering menghabiskan waktu luang bersama. Mereka suka berjalan-jalan di sawah, menikmati hamparan hijau yang menenangkan. Sesekali, mereka akan berlomba menangkap capung atau mengamati burung-burung yang beterbangan.

"Senja di desa ini indah sekali ya, Jason," kata Jocelyn suatu sore, saat mereka sedang duduk di pematang sawah.

"Iya, aku juga suka," jawab Jason. "Rasanya tenang dan damai."

Jocelyn dan Jason terdiam sejenak, menikmati pemandangan matahari terbenam yang indah. Warna jingga kemerahan memenuhi langit, menciptakan suasana yang romantis.

"Jocelyn, boleh aku tanya sesuatu?" tanya Jason tiba-tiba.

"Tanya apa?"

"Kamu kenapa pindah ke desa ini?" tanya Jason dengan hati-hati.

Jocelyn terdiam sejenak. Ia sebenarnya tidak ingin menceritakan tentang penyakitnya pada Jason. Tapi ia merasa Jason adalah orang yang bisa ia percaya.

"Aku pindah ke sini karena disarankan dokter untuk mencoba pengobatan alternatif," jawab Jocelyn jujur. "Aku sakit."

"Sakit apa?" tanya Jason dengan nada khawatir.

Jocelyn menghela napas. "Dokter belum bisa memastikan penyakitku apa. Tapi mereka bilang penyakitku cukup serius."

Jason terdiam. Ia tidak tahu harus berkata apa. Ia hanya bisa memandang Jocelyn dengan tatapan sedih.

"Tapi aku tidak akan menyerah," kata Jocelyn sambil tersenyum. "Aku akan terus berjuang melawan penyakit ini."

Jason menggenggam tangan Jocelyn. "Aku akan selalu mendukungmu, Jocelyn," kata Jason dengan tulus.

Jocelyn tersenyum. Ia merasa bersyukur memiliki Jason di sisinya. Pemuda itu selalu ada untuknya, baik dalam suka maupun duka.

Persahabatan Jocelyn dan Jason semakin erat dari hari ke hari. Mereka saling mendukung, saling menghibur, dan saling menguatkan. Jocelyn merasa Jason adalah teman sejatinya, orang yang selalu ada untuknya, apa pun yang terjadi.

Dying WishTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang