Part 28

73 15 0
                                    

Di kediaman Reyna

"Ayoklah abang boleh yaa.." rengek Reyna yang ingin ikut abang sulungnya.

"Ngga Rey, kamu main aja sana sama bang Haikal" jawab Jaz enggan mengajak Reyna.

"Ish, abang sekali aja lah bang ya. Udah lama Rey ngga kesana"

"Kal, ini ajak adikmu jalan-jalan sana" panggil Jaz pada Haikal yang tengah asik menonton televisi.

"Mager bang, capek banget dari kemarin ngurusin OSIS" jawab Haikal tanpa menatap Jaz.

"Dar.." baru saja Jaz hendak meminta Darren, namun Darren sudah memotong ucapannya.

"Sorry banget bang, gue lagi buru-buru mau ke kampus ini ada project" jawab Darren.

"Yaudah Reyna ikut bang Darren aja ke kampus" usul Jaz

"Bolehkah?" tanya Reyna bahagia, karena ia sama sekali belum pernah melihat gedung tempat sang kakak keduanya belajar.

"Ngga, ngga.. ini project buat dinilai ntar lo malah rusakin lagi" jawab Darren was-was, pasalnya ia pernah membuat project di rumah untuk di presentasi namun karena kejahilan sang adik bungsunya itu projectnya mendapat nilai C yang menyebabkan ia harus mengulang mata kuliah.

"Udah sini, nonton Doraemon aja sama gue Rey" ajak Haikal

"Doraemon apaan sih, orang abang aja lagi nonton Ultraman gitu" jawab Reyna karena benar saja, Haikal memang sedang menonton Ultraman bukan Doraemon.

"Ya habis ini Doraemon, tapi tunggu Ultraman selesai dulu ya, habis itu Sinchan, terus Power Rangers"

"Tuh kan, sama aja.. Doraemon kelar nanti" ucap Reyna kesal.

"Yaudah sana diganti aja, abang buru-buru ini" ucap Jaz lagi pasalnya Reyna memeluknya begitu erat sehingga ia tidak bisa pergi. Sedangkan Reyna enggan melepas justru memberikan puppy eyes kebanggaannya.

"Gue berangkat dulu ya bang" ucap Darren lalu menjabat tangan Jaz dan menepuk lembut kepala Reyna "Duluan kal" lanjutnya berpamitan pada Haikal.

"Oke bang, hati-hati. Jangan lupa ngebut" ucap Haikal bercanda.

Setelah itu matanya beralih menatap adik bungsunya yang masih menempel pada sang sulung seperti panda.

"Mau kemana sih emang bang?" tanya Haikal pada akhirnya.

"Mau ke gojo" jawab Jaz masih berusaha melepaskan pelukan sang adik yang nampaknya tak akan bisa.

"Udahlah bang, ajak aja"

"Ngga bisa kal"

"Udah begitu juga, percuma bang ngga bakal di lepasin" ucap Haikal lalu Jaz bergantian memandang Haikal dan Reyna

"Kalian bersejengkol pasti kan?" Tanya Jaz curiga.

"Sekongkol abang, tapi engga sama sekali kok kali ini" jawab Haikal jujur.

"Berarti selama ini suka sengkongkolan ya?" tanya Jaz lagi.

"Itu sih jangan di tanya lah bang"

Drrttt...

Suara dering ponsel akhirnya menyudahi perdebatan kedua kakak adik itu. Jaz segera meraih ponselnya yang ada di dalam kantong celananya.

"Jaz, lo jadi kesini kan?" tanya pria yang ada di seberang sana.

"Iya jadi lah" jawab Jaz

"Ya udah buruan, ini anak-anak udah datang" ucap pria itu lagi.

"Oke otw"

Sadewa || On GoingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang